... 7 Ide Kreatif Menggunakan Motif Dekoratif dalam Kerajinan Tangan DIY

Motif Dekoratif dalam Kerajinan - Elemen Kecantikan pada Karya Rajutan dan DIY

Manfaat Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Dengan menerapkan ragam hias pada bahan kayu terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh baik bagi konsumen/ orang yang melihat sebagai penikmat karya seni karajinan tersebut maupun bagi pembuatnya. Adanya ragam hias pada sebuah karya kerajinan maupun karya seni dari bahan kayu dapat memberikan nilai yang positif bagi perkembangan seni dan budaya yang ada di masyarakat. Berikut ini beberapa manfaat penerapan ragam hias pada bahan kayu.

  1. Menambah keindahan. Artinya dengan adanya ragam hias akan menjadikan karya yang terbuat dari bahan kayu semakin indah dan menarik.
  2. Menambah nilai ekonomis. Artinya dengan memberikan ragam hias pada produk kerajinan atau karya seni dari bahan kayu menjadikan karya tersebut semakin bernilai ekonomis tinggi. Semakin rumit dan panjang proses pembuatan ragam hiasnya akan semakin mahal harganya.
  3. Sebagai simbolisasi nilai-nilai kebudayaan dalam sebuah masyarakat. Artinya ragam hias yang terdapat pada sebuah benda memiliki arti atau makna tertentu sesuai kepercayaan masyarakat pembuatnya.

Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Keras

Produk kerajinan dari bahan keras merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat keras. Bahan keras alami adalah bahan yang diperoleh dilingkungan sekitar kita dan kondisi fisiknya keras, seperti kayu, bambu, batu, dan rotan.

Bahan keras buatan adalah bahan – bahan yang diolah menjadi keras sehingga dapat digunakan untuk membuat barang – barang kerajinan seperti berbagai jenis logam dan fiberglass. Kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.

Produk kerajinan sangat beraneka ragam. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan keras.

Kerajinan logam

Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan.

Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.

Kerajinan kayu

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang sebagian besar wilayahnya diisi oleh lautan dan juga hutan. Hutan yang tersebar di banyak tempat di Indonesia tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi para perajin. Karya kerajinan ukir kayu adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk menggunakan tatah ukir.

Kerajinan ukiran memang lebih banyak menggunakan bahan baku kayu sebagai bahan utamanya. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni, waru, sawo, nangka, dan lain-lain.

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Penerapan ragam hias pada kayu umumnya terdapat di atas permukaan kayu berbentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Banyak perabotan dari kayu dan bagian bangunan yang diberi sentuhan ragam hias dengan tujuan untuk menambah nilai keindahan dan juga mengandung makna simbolis. Hal ini banyak dilakukan oleh masyarakat adat tradisional sebagai bentuk budaya yang dilakukan secara turun temurun.

Penerapan ragam hias pada bahan kayu terdapat pada benda-benda kerajinan tradisional antara lain seperti topeng kayu, tameng/ perisai kayu, bagian rumah adat tradisional, perabotan rumah tangga, hiasan dinding, dan lain-lain.

1. Contoh Ragam Hias pada Kerajinan Topeng Kayu

2. Contoh Ragam Hias pada Tameng/Perisai

3. Contoh Ragam Hias pada Rumah Adat

4. Perabot Rumah tangga

B. Jenis-jenis Motif Ragam Hias

Kekayaan flora, fauna, dan alam Nusantara sangat mempengaruhi karya-karya yang dihasilkan oleh para seniman Nusantara. Terdapat banyak sekali nama-nama motif ragam hias, namun secara umum motif ragam hias dikelompokkan menjadi empat, yaitu motif flora, fauna, figuratif, dan geometris.

1. Ragam Hias Flora

Ragam hias flora adalah jenis ragam hias yang menggunakan bentuk-bentuk flora/ tumbuhan sebagai objek motif ragam hias. Penggambaran ragam hias flora dalam seni ornamen dilakukan dengan berbagai cara baik stilasi, deformasi, maupun penggabungan keduanya sesuai dengan keinginan senimannya. Demikian juga dengan jenis tumbuhan yang dijadikan objek/inspirasi juga berbeda tergantung dari lingkungan alam, sosial, dan kepercayaan pada waktu tertentu serta tempat motif tersebut diciptakan. Ragam hias flora dapat dijumpai hampir di semua daerah. Bentuk ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni kerajinan daerah, seperti kain batik, tenun, dan ukiran.

2. Ragam Hias Fauna

Ragam hias fauna adalah jenis ragam hias yang menggunakan bentuk-bentuk fauna/ hewan sebagai objek motif ragam hias. Ragam hias fauna merupakan bentuk motif ragam hias yang diambil dari bagian-bagian bentuk tubuh hewan. Penggambaran fauna pada motif ragam hias pada umumnya merupakan hasil gubahan/ stilasi, jarang berupa bentuk binatang secara natural/ nyata, namun pada umumnya hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk aslinya. Dalam visualisasinya bentuk-bentuk binatang terkadang hanya diambil pada bagian-bagian tertentu (tidak sepenuhnya) dan dikombinasikan dengan motif lainnya. Jenis binatang yang sering distilasi dan dijadikan ornamen antara lain burung, ular, gajah, singa, kera, dan lain-lain.

Cara Merawat Produk dari Kerajinan Makrame

Jika sudah memiliki produk makrame di rumah, atau berencana membuatnya, Minto sudah mengumpulkan berbagai tips untuk merawatnya:

Debu dan kotoran bisa menumpuk pada makrame, terutama pada karya yang digantung seperti hiasan dinding atau gantungan tanaman. Gunakan sikat lembut atau penyedot debu dengan ujung yang lebih kecil untuk menghilangkan debu secara rutin.

Jika makrame perlu dicuci, cuci dengan tangan menggunakan air dingin dan sabun lembut. Hindari menggunakan pemutih atau detergen keras yang dapat merusak serat tali. Untuk kerajinan makrame yang lebih kecil, bisa juga dimasukkan ke dalam sarung bantal atau tas jaring untuk dicuci di mesin cuci dengan setting paling rendah.

Saat tidak digunakan atau ingin disimpan, lipat makrame dengan hati-hati untuk menghindari kemungkinan simpul dan tali kusut. Simpan di tempat yang kering dan bebas dari serangga atau hama yang bisa merusak serat tali.

Untuk simpul atau fringe yang terlihat kusut, gunakan sisir dengan gigi yang jarang untuk merapikannya. Ini akan membantu Knittopreneurs dalam menjaga tampilan makrame tetap rapi.

Hindari menempatkan makrame di area yang lembab atau terkena sinar matahari langsung untuk waktu yang lama. Kelembaban bisa menyebabkan tumbuhnya jamur, sementara paparan matahari bisa memudarkan warna.

Untuk makrame yang terbuat dari benang atau tali berwarna (selain putih), pastikan untuk tes kestabilan warna sebelum mencuci. Pertimbangkan juga untuk menggunakan spray pelindung warna yang aman untuk tekstil.

Jadi bagaimana, Knittopreneurs? Sudah tertarik untuk membeli kerajinan makrame, atau bahkan membuatnya sendiri di rumah? Nantikan pembahasan lebih lanjut mengenai makrame di artikel selanjutnya ya!

Jl. Kebon Jukut No. 15, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Jl. Holis No. 35, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Jl. HOS Cokroaminoto 162A, Yogyakarta

Jl. Jenderal Sudirman No. 300 – 302, Semarang


Tags: kerajinan motif pada

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia