... 7 Ide Kreatif Menggunakan Motif Dekoratif dalam Kerajinan Tangan DIY

Motif Dekoratif dalam Kerajinan - Elemen Kecantikan pada Karya Rajutan dan DIY

Bagaimana Asal-Usul Makrame?

Menurut Wikipedia, makrame berasal dari bahasa Arab, tepatnya dari kata “migramah” (مقرمة), yang berarti “hiasan tepi” atau “handuk berumbai.” Awalnya populer di kalangan pelaut, sebagai cara menghabiskan waktu luang selama berlayar, dan untuk membuat barang-barang seperti jaring ikan dan tali pengikat dari simpul.

Kemudian, makrame menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Eropa dan Asia. Kerajinan makrame disebut juga dengan kerajinan yang mewakili kebudayaan dan tradisi setempat. Pada abad ke-19, makrame menjadi sangat populer sebagai bagian dari dekorasi rumah, terutama selama era Victoria.

Kini, makrame semakin populer digunakan sebagai bagian dari seni tangan dan kerajinan, bahkan menjadi peluang usaha yang memiliki potensi besar. Berbagai produk yang dibuat dengan menggunakan teknik makrame pun dapat kita temukan sehari-hari..

Desain Ragam Hias

Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa di antaranya sudah merupakan pola baku ragam hias wilayah tertentu. Desain ragam hias dapat dikelompokkan dalam jenis pola sebagai berikut.

  1. Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang disusun dengan ukuran yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.
  2. Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap bagian merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk atau unsur yang masih bersifat satu-kesatuan.
  3. Jenis pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombinasi ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercakup dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut.

Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap. Proses penataan ragam hias secara garis besar dapat dikelompokkan dalam proses sebagai berikut:

  1. Proses pengulangan sejajar, baik secara vertikal maupun horizontal, disusun dalam posisi yang sama, jarak dan ukuran yang sama. Proses tersebut sangat mudah dijumpai dalam ragam hias geometris sebagai desain tepi maupun dalam susunan diagonal dan sudut.
  2. Proses pengulangan berpotongan, yaitu pada proses pembuatan motif saling bertumpangan dan berpotongan terhadap bidang gambar. Ragam hias pada tekstil tradisional pada umumnya menggunakan proses pengulangan yang disusun simetris. Pada tekstil modern, proses pengulangan ragam hias, baik yang sejajar maupun yang berpotongan, selain disusun secara simetris sering pula digunakan secara asimetris, bahkan bersifat acak.
BACA: Alasan Wirausaha Selalu Mengevaluasi Strategi Usahanya

Ragam Hias Flora dan Fauna

Ragam hias flora dan fauna adalah jenis motif ragam hias yang dikembangkan dari objek flora dan fauna. Setiap daerah di Indonesia memiliki karakteristik dan keunikan flora, fauna yang cukup beragam. Keberadaan flora dan fauna tersebut dapat menjadi sumber inspirasi dalam proses penciptaan motif ragam hias suatu daerah. Sebagai contoh misalnya kerajinan batik papua yang menggunakan burung cenderawasih sebagai ciri khas motif ragam hiasnya. Selanjutnya ada pula batik bengkulu yang menggunakan objek flora yaitu bunga raflesia arnoldi sebagai motif ragam hiasnya. Dan beberapa daerah lainnya yang menjadikan objek flora dan fauna daerahnya sebagai sumber inspirasi dalam penciptaan motif ragam hias. Berikut ini pengertian dari jenis-jenis motif ragam hias yang dikembangkan dari objek flora, fauna, geometris, dan figuratif.

Berikut ini contoh gambar motif ragam hias flora dan fauna dari yang mudah digambar hingga yang cukup rumit namun memiliki bentuk yang indah dan menarik.


Tags: kerajinan motif pada

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia