Mengenal Motif Kain Tenun Adonara dalam Kerajinan Tangan dan DIY
Makna Tiap Motif
Motif kain tenun Sumba terinspirasi dari flora, fauna, dan agama. Motif yang tergambar pada kain tenun Sumba pun selalu memiliki makna atau cerita di baliknya. Misalnya, gambar ayam yang menjadi simbol sebagai pengingat waktu. Mengingat jaman dahulu belum ada jam, maka ayamlah yang bertugas sebagai menjadi penanda waktu pagi.
Selain itu ada juga kuda yang melambangkan alat transportasi pada jaman dahulu. Sedangkan motif tombak melambangkan senjata untuk mengusir penjajah. Lalu sayuran pare yang menjadi makanan pada jaman penjajah.
Namun saat ini motif kain tenun Sumba tidak lagi mengikuti pakem tradisional. Hal ini terlihat pada motif mamoli yang banyak muncul untuk kain perempuan. Bahkan ada motif yang tidak memiliki makna apapun dan sekedar hiasan dekoratif. Tetapi hal ini tidak mempengaruhi keindahan kain tenun Sumba bahkan sampai ke seluruh dunia.
Bahan Pembuatan Tenun
Bahan pembuatan tenun ikat di daerah NTT ini dapat terbagi menjadi dua kategori yaitu :
- Bahan alami. Umumnya, bahan alami di Sumba terbuat dari tanaman kapuk randuyang kapasnya dipintal. Sementara kulit batang kayu randu akan menjadi benang untuk sulaman lawu. Selain itu, ada juga bulu hewan, biji tanaman, serat daun, serat batang pohon, serat akan dan mineral seperti emas dan perak. Semuanya termasuk dalam kategori bahan alami.
- Bahan sintesis. Bahan yang termasuk sintesis adalah benang polyester dan sejenisnya.
Demikian perkenalan kita dengan kain tradisional dari pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Semoga menambah pengetahuan kita sekaligus meningkatkan rasa bangga pada kekayaan ragam budaya nusantara.
Motif Kain Tenun Sumba
Di Sumba Timur motifnya ramai dan unik serta rumit. Motifnya pun dominan fauna. Sedangkan di Sumba Barat, kain tenunnya lebih mencerminkan kesederhanaan dan berhias garis-garis halus indigo. Permukaannya polos tanpa ornamen dan hanya di sebagian area penuh gambar garis simetris seperti kotak dan segitiga dengan kombinasi menyerupai bunga.
Untuk kain Sumba yang dikenakan pria dan wanita pun berbeda motifnya. Pada kain untuk laki-laki motifnya seringkali berupa garis, titik-titik, dan mamoli di tepinya. Sedangkan pada kain wanita berupa belah ketupat (mata kerbau) dan segitiga (ekor kuda).
Motif tersebut berasal dari dari benda-benda yang pihak lelaki berikan sewaktu meminang seorang gadis. Mamoli yang merefleksikan seksualitas seorang wanita akan tergambar pada kain untuk laki-laki. Sementara mata kerbau dan ekor kuda yang ada pada kain tenun untuk wanita, merupakan simbol maskulin. Pada acara adat, kedua kain ini selalu hadir berpasangan.
Tags: tenun motif