... Mengenal Motif Kain Tenun Flores: Panduan Lengkap untuk Pekerjaan Jahit dan DIY

Makna dan Keindahan Motif Kain Tenun Flores dalam Kerajinan Jarum dan Kerajinan Sendiri

4. Pakaian Adat Suku Sumba

Suku Sumba memiliki pakaian adat yang sederhana dan tidak memerlukan banyak aksesori. Untuk pakaian adat pria dikenal dengan nama hinggi. Pemakaiannya cukup mudah yang terdiri dari dua lembar hinggi, yaitu kawuru dan kombu. Selanjutnya, pada bagian kepala lilitkan kain tiara patang dan buatlah jambul pada bagian kiri maupun kanan.

Pakaian adat wanita menggunakan kain kawuru. Kain tersebut dililitkan sampai setinggi dada mirip dengan kemban. Lalu, pada bagian bahu ditutup kain taba huku yang memiliki warna sama dengan kain wuru. Polesan akhir tambahkan anting dan kalung emas sebagai aksesori.

Ragam Motif Kain Tenun Songke

Kain tenun songke memiliki motif dan corak yang beraneka ragam. Warna hitam digunakan sebagai warna dasar yang kemudian diwarnai oleh ragam corak dan motif. Tidak sembarang corak dapat digunakan, sebab kain ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kebudayaan memiliki simbol yang memiliki arti dan filosofi tersendiri.

Adapun beberapa motif tersebut ialah:

  1. Motif Su'i. Motif Su'i yang diwarnai corak garis-garis ini diartikan sebagai bahwa kehidupan masyarakat Manggarai dibatasi oleh peraturan dan hukum adat yang tidak boleh dilanggar.
  2. Motif Mata Manuk. Motif Mata Manuk ini memiliki kaitan yang erat dengan Tuhan sebagai maha melihat yang mengetahui segala perbuatan yang dilakukan oleh hambanya. Mata Manuk juga disimbolkan sebagai sarana persembahan kepada sang pencipta saat teing hang (pemberian makan leluhur), wuat wa'i (pengumpulan dana pendidikan), penti (pesta adat sykuran atas hasil panen), kelas (upacara penghormatan bagi orang yang sudah meninggal), dan segala ritus adat yang ada di wilayah Manggarai.
  3. Motif Wela Ngkaweng. Wela diartikan sebagai bunga, sementara ngakweng merupakan jenis tanaman herbal yang dijadikan sebagai obat khusus untuk hewan ternak. Motif Wela Ngkaweng ini memiliki makna simbolik sebagai bentuk perwujudan kehidupan manusia yang tidak lepas dari alam semesta sepanjang manusia itu hidup.
  4. Motif Wela Runu. Motif Wela Runu digambarkan sebagai motif jenis bunga runu berukuran kecil yang mengandung arti bahwa setiap kehidupan yang dijalani oleh manusia memiliki pasti memiliki manfaat dan keindahannya tersendiri.
  5. Motif Ranggong atau laba-laba. Bagi masyarakat Manggarai, laba-laba dianggap sebagai hewan yang ulet dan pekerja keras. Laba-laba juga dinilai memiliki kejujuran yang membuatnya disenangi dan dimuliakan oleh disekitar.
  6. Motif Natala. Motif Natala diartikan sebagai bintang yang memiliki makna bahwa ketika menjalani kehidupan, masyarakat khususnya di wilayah Manggarai diharapkan dapat memiliki harapan setinggi bintang di langit.

Makna Filosofis 14 Motif Tenun dari Nusa Tenggara

Seperti halnya puisi yang sarat makna, tiap lembaran kain tenun pun berusaha menyampaikan suatu kisah, nilai-nilai, atau makna filosofis kepada dunia luas. Dan kisah masing-masing tenun itu, tidak akan pernah sama antara yang satu dengan yang lainnya.

Hampir di setiap pelosok bumi nusantara ini menghasilkan kain tenun yang indah dengan beragam makna di dalamnya. Dari mulai Jawa, Sumatera, Maluku, Papua, Kalimantan dan seterusnya.

Pekerjaan menenun merupakan seni kerajinan tangan turun-temurun yang diwariskan oleh nenek moyang. Keragaman suku, etnis, budaya, adat, keyakinan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, turut memperkaya khasanah ragam motif kain tenun di Indonesia.

Joseph Fisher, seorang pengamat tekstil dunia menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil seni tenun yang paling kaya dan canggih yang pernah ada di dunia.

Umumnya, motif tenun berupa benda hidup naturalistis seperti manusia, hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar para penenun.

Motif manusia digambarkan melalui sosok tubuh dan anggota tubuh dan biasanya diwujudkan secara utuh. Motif hewan dilukiskan dengan dua cara, baik secara utuh maupun hanya anggota badan saja (bagian ekornya, sayap atau kepala). Sedangkan ragam hias atau corak tenun, biasanya berupa tangkai kembang, suluran, belah ketupat, ujung tombak, tanda silang, titik-titik, persegi empat, dll.

Bagi saya yang awam, memahami masing-masing motif dan ragam hias tenun, bukanlah pekerjaan mudah.

Terkadang, saking rumit dan abstraknya, saya sampai perlu memicingkan mata dan mengerutkan kening untuk bisa memahami motif dan ragam hias kain tenun. Apalagi memahami pesan atau maknanya.

Namun di luar hal tersebut, melihat beragam warna, motif dan rajutan benang yang membentuk garis, titik-titik, lengkungan, segi empat, dan lainnya, di dalam sehelai kain tenun, sanggup mempesona dan mencuri hati saya.

10 Pakaian Adat Flores yang Unik dan Wajib Kamu Tahu

Flores merupakan wilayah kepulauan yang letaknya berada di bagian Indonesia Timur. Wilayah tersebut meliputi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pulau Flores terkenal akan wisata alamnya yang indah nan asri. Apalagi wisata baharinya yang sayang bila dilewatkan.

Wilayah bagian timur ini memiliki beragam suku adat. Kurang lebih ada sekitar 10 suku adat yang menetap di Pulau Flores. Keberagaman suku itulah sebagai daya tarik wisatawan datang ke Flores. Rata- rata wisatawan penasaran dengan kebudayaan dan pakaian adat yang masyarakat Flores miliki.

Buat kamu yang belum pernah datang ke Flores dan penasaran dengan pakaian adatnya. Berikut Keluyuran berikan informasinya. Baca sampai bawah ya!


Tags: tenun motif

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia