... Segala yang Perlu Anda Ketahui tentang Motif Tenun Bima: Panduan dan Ide DIY!

Motif Tenun Bima - Keindahan Budaya dalam Karya Jarum dan DIY

Motif Kain Bugis

kain bugis – sumber : jejakpiknik.com

Kain tradisional yang satu ini memang spesial karena terbuat dari bahan sutera dengan benang perak dan emas. Keunikan kain tenun khas Sulawesi Selatan ini terlihat pada motif kotak-kotak yang berlainan.

Pada awal pembuatannya, kain Bugis hanya memiliki 2 jenis motif saja, yaitu kotak-kotak kecil (balo renni) dan kotak-kotak besar (balo lobang).

Balo renni memiliki perpaduan garis vertikal dan horizontal dengan warna yang cerah, biasanya dipakai oleh wanita Bugis yang belum menikah. Sedangkan balo lobang merupakan motif kotak besar dengan warna merah keemasan atau merah terang.

Seiring berjalannya waktu, terjadi pergeseran nilai pada masyarakat yang menyebabkan pemakaian kain Bugis tidak lagi mengikuti pada aturan di atas. Variasi dan motif kain Bugis yang sekarang pun menjadi lebih beragam.

Sejarah Batik di Nusa Tenggara Barat

Meski demikian, ada keyakinan tentang jejak budaya membatik dari Kerajaan Majapahit (Jawa). Saat Majapahit mendatangi kawasan Kerajaan Selaparang di Nusa Tenggara, batik menjadi salah satu pertukaran budaya di masyarakat lokal.

Sisa-sisa budaya membatik tampak pada model ikat kepala sapuq (sapuk atau udeng NTB) yang umumnya dari kain batik. Selain itu sebagian perempuan suku di NTB mengenakan pakaian adat untuk keluar rumah seperti sinjang (kain panjang) dari batik lasem Rembang maupun selendang.

Bagi masyarakat Nusa Tenggara sendiri, kegiatan menenun lebih berkembang dan secara tradisi lebih dominan dilakukan dibandingkan membatik. Namun demikian, saat batik mulai berkembang lagi di wilayah ini, teknik yang digunakan untuk membuat batik pun terlihat unik.

Misalnya, teknik melepas lilin yang menggunakan besi panas, meskipun ada juga yang memakai teknik perendaman yang lazim di Jawa. Selain itu, perajin batik NTB secara kreatif menggabungkan teknik tenun dan membatik dalam menghasilkan selembar kain bermotif.

Teknik Batik Sasambo NTB (Lombok, Sumbawa, Bima)

  1. Membatik dengan Canting dan Besi Panas

Teknik membatik tradisional dengan canting juga dilakukan di NTB. Lilin digambar sesuai pola dengan alat canting di selembar kain dengan motif khas NTB. Uniknya untuk menghilangkan lilin, perajin memakai teknik yang berbeda dari yang umum di Jawa.

Motif yang awalnya diblok dengan lilin canting, lalu dilepas lilinnya dengan teknik besi panas. Yakni, potongan besi dipanaskan di bagian ujungnya. Potongan besi tersebut lalu ditempelkan di bagian lilin yang ada di kain. Lilin sendiri digunakan untuk membatasi warna-warna pada kain batik.

Selain dengan cara tersebut, pelepasan lilin saat proses mewarnai juga kadang dilakukan seperti teknik yang dilakukan di Jawa.

Teknik membatik tak hanya dilakukan dengan menggambar pola secara keseluruhan pada kain. Ada juga teknik pembuatan batik sasambo yang menggabungkan teknik tenun sebelum dibatik. Kombinasi ini menghasilkan akulturasi budaya batik yang unik tanpa meninggalkan ciri khas khas Nusa Tenggara. Dan kreasi ini bisa didapatkan di batik sasambo khas NTB.

Sebagian produsen batik menggunakan alat untuk menciptakan pola pinggiran yang berulang seperti pola rumah adat uma lengge atau kakando. Dengan teknik cap, pembatikan akan relatif cepat sehingga hemat waktu.

Untuk menambah warna tak jarang perajin memakai teknik colet atau mengoleskan warna secara manual di atas kain secara langsung. Menggunakan alat kuas dan cat kain, perajin yang terampil akan mewarnai sesuai pola yang ditentukan. Itulah sebabnya beberapa batik sasambo memiliki warna yang variatif dalam selembar kain.

Jika produk batik dipesan dalam jumlah pengrajin umumnya menawarkan batik printing dengan ciri khas sasambo. Batik printing tak hanya cepat diproses tetapi juga mampu menghasilkan produk dalam jumlah banyak pada tempo yang lebih singkat.

Ciri Khas Batik Sasambo NTB

  • Umumnya corak batik sasambo menggambarkan kehidupan masyarakat setempat. Seperti, tradisi, adat-istiadat, dan budaya etnis.
  • Ragam corak dan motif juga mengambil inspirasi dari alam sekitar, yakni flora dan fauna khas NTB.
  • Setidaknya terdapat empat motif utama pada batik sasambo. Yaitu, motif sasambo, mada sahe, kakando, dan uma lengge. Motif-motif utama itu merupakan corak utama yang kemudian akan dihiasi dengan motif pengisi yang khas dari masing-masing suku.
  • Warna batik khas NTB biasanya berwarna cerah dan berani. Misalnya, warna merah, kuning, biru, dan hijau.
  • Setiap etnis memiliki identitas pembeda yang terlihat dari corak yang dominan dipakai. Masyarakat Lombok memilih tema kesenian, bangunan, dan alam (bunga, dedaunan). Sementara masyarakat Pulau Sumbawa mengangkat tema terkait budaya daerah dan kehidupan suku setempat .
  • Harga jual batik tergantung teknik pembuatan, keunikan, estetika, kualitas kain, dan durasi pembuatan. Batik buatan tangan tentu lebih mahal, apalagi dengan desain rumit dan waktu pembuatan yang lama. Adapun harga batik yang murah dipengaruhi oleh teknik batik dengan desain batik sasambo tetapi dengan cara yang lebih instan seperti teknik printing.

Motif Utama

Untuk motif, batik sasambo memiliki empat motif utama, yaitu:

1. Motif sasambo

Pola geometris yang terinspirasi dari tenun etnis setempat. Foto: Instagram/batiksasambo

Motif ini memiliki warna cerah seperti merah, biru, hijau dan kuning. Motifnya meliputi kehidupan masyarakat, adat istiadat, dan budaya suku setempat.

2. Motif Mada Sahe (mata sapi)

4 Motif Tembe Nggoli, Kain Tenun Khas Suku Mbojo Bima Dompu, NTB, yang Paling Populer

Motif dan warna kain tenun Tembe Nggoli di Desa Ranggo, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat adalah motif-motif tradisional seperti garis, geometris, bunga, dan tumbuhan. Motif ini tidak terlepas dari adanya aturan adat yang menentukan bentuk apa saja yang dapat dijadikan motif pada kain tenun, dan juga karena kuatnya pengaruh ajaran agama Islam yang tidak memperbolehkan menggunakan bentuk makhluk hidup sebagai bentuk motifnya. Sedangkan warna kain tenun Tembe Nggoli terdiri dari warna kuning, hijau, biru, merah muda, merah, biru tua, biru muda, hitam, dan putih.

Dalam kehidupan masyarakat Dompu Nusa Tenggara Barat tidak terlepas dari simbol yang mengandung makna filosofis. Begitu juga dengan Kain Tenun Tembe Nggoli Khas Bima dan Dompu yang memiliki makna simbolik dibalik motif. Simbol-simbol ini merupakan hasil karya atau perilaku manusia yang dituangkan dalam sebuah seni tenun yang mempunyai makna dalam kehidupan masyarakat. Berikut ini tipe-tipe motif dan warna kain tenun Tembe nggoli beserta makna-makna simbolis yang terkandung di dalamnya :


Tags: tenun motif

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia