... 10 Motif Tenun Siak Terinspirasi untuk Proyek Kerajinan DIY Anda

Keindahan dan Makna Motif Tenun Siak dalam Seni Menjahit dan Kerajinan Sendiri

Corak dari Alam

Tenun Siak diadaptasi atau bersumber dari alam, seperti flora, fauna, dan juga benda-benda angkasa. Corak itulah yang menjadi pola utama, lalu dibuat dalam bentuk-bentuk tertentu.

Misalnya, Bunga Kundur, Bunga Hutan, maupun dalam bentuk yang sudah diabstrakkan atau diubah sehingga tak lagi berbentuk wujud aslinya.

Bentuk-bentuk yang sudah diabstrakkan tersebut, contohnya seperti Itik Pulang Petang, Semut Beriring, dan Lebah Bergantung.

Dari keseluruhan corak yang ada, lazimnya masyarakat Riau cenderung menggunakan corak flora atau tumbuhan. Hal ini dikarenakan corak tersebut biasa digunakan oleh orang Melayu yang mayoritas beragama Islam.

Selain itu, penggunaan corak flora ini menghindari dari maksud yang terkait dengan hal-hal yang berbau "berhala".

  • Mengenal Dongkrek, Kesenian Tradisional dari Madiun yang Hampir Punah
  • Mengenal Tari Tanduak, Tarian Tradisional Warisan Kerajaan Jambu Lipo di Sumatra Barat
  • Tradisi Nirok Nanggok, Cara Masyarakat Belitung Mencari Ikan di Sungai Ketika Musim Kemarau Tiba
  • Tinggal Dekat dengan Perbatasan Malaysia, Begini Kehidupan Masyarakat Suku Dayak Iban
  • Kejagung Buka Suara soal Peluang Panggil Sandra Dewi di Kasus Korupsi Harvey Moeis
  • VIDEO: Timnas U 23 Kalahkan Korsel, STY Ternyata Jadi Ancaman Besar & Dianggap Punya Mata-Mata?

Mengenal motif wastra dan maknanya

Untuk lebih mengenal berbagai wastra nusantara, berikut disajikan beberapa gambar motif beserta filosofinya.

1. Songket Palembang (Sumatra Selatan)

Motif songket palembang | Foto: Songket Palembang

Songket asli Palembang dibuat dengan metode mengaitkan dan mengambil sejumput kain tenun, kemudian menyelipkan benang berlapis emas atau benang sutera. Hal ini terkait dengan sejarah kejayaan kerajaan Sriwijaya. Saat itu, masyarakat membuat kain songket yang asli dengan benang emas murni empat belas karat.

Ketika dasar kain suteranya lapuk karna usia. Benang emas ini akan ditarik dan ditenun kembali pada sutera yang baru. Dengan kualitas tersebut, tenun songket asli terkenal dengan sebutan songket jantung atau songket cabutan, karena terbuat dari benang emas cap jantung atau cabutan dari benang emas lama.

Jenis songket Palembang juga dibedakan dari segi desain, Songket Lepus adalah songket dengan desain benang emas penuh, sedang Songket Tawur adalah songket dengan desain emas tersebar.

Motifnya pun mengandung makna yang berbeda-beda. Misalnya motif bunga seperti mawar yang mempunyai arti sebagai penawar malapetaka, motif melati melambangkan kesucian dan sopan santun, dan bunga tanjung berarti keramah-tamahan sebagai nyonya rumah sebagai lambang ucapan selamat datang.

Proses pembuatannya terbilang cukup rumit, para pengrajin bisa menghabiskan berbulan-bulan untuk membuat satu kain songket. Tak heran jika nilai jualnya cukup tinggi.

2. Tenun Siak (Riau)

Motif Tenun Siak | Foto: Agenda Indonesia

Fungsi Kain Tenun Siak

  • Nilai Sakral
    Kain tenun siak merupakan kain yang sakral bagi masyarakat riau. Seseorang yang menggunakan kain tenun siak ini akan merasakan bahwa dirinya memiliki wibawa yang berbeda. Kain tenun siak ini merupakan perwujudan dari keyakinan agama bagi masyarakat siak. Ada banyak sekali acara ritual keagamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat siak misalnya temu adat, upacara perkawinan dan pengobatan sultan.
  • Nilai Pemahaman terhadap Alam
    Motif dari kain tenun siak banyak terinspirasi dari flora, fauna serta kondisi alam. Ini artinya memadukan keindahan alam dengan filosofi alam sekitar dan banyak nilai nilai pelajaran yang terkandung di dalam motif kain tenun siak.
  • Nilai Pengabdian
    Pada mulanya pembuatan kain tenun siak digunakan sebagai pengabdian kepada kerajaan. Sehingga pembuatan dari kain tenun siak haruslah berhati hati untuk menghasilkan suatu kain tenun siak dengan kualitas yang bagus.
  • Nilai Kreativitas
    Dalam membuat kain tenun siak ini dibutuhkan kreativitas yang tinggi untuk menghasilkan kain tenun siak yang cantik dan bagus. Oleh karena itu kain tenun siak menjadi kreativitas tanpa batas bagi masyarakat siak.
  • Nilai Ekonomis
    Kain tenun siak memiliki harga jual yang tinggi. Hal ini dilihat dari cara pembuatan dari kain ini tidak mudah dan juga membutuhkan waktu yang lumayan. Masyarakat siak bisa memperoleh penghasilan dengan menjadi pengrajin kain tenun siak ini.
  • Kain Tenun Siak Motif FloraKain tenun siak dengan motif flora ini biasanya terinspirasi dari beberapa tumbuhan seperti manggis, bunga teratai, bunga hutan, kaluk paku, bunga tanjung, pucuk dara, bunga kenangan dan masih banyak lagi beberapa motif tumbuhan lainnya.
  • Kain Tenun Siak Motif Fauna
    Kain tenun siak dengan moti fauna ini terinspirasi dari beberapa hewan seperti naga, keluang, ikan, ulat, balam dua, itik dan lainnya.
  • Kain Tenun Siak Motif Alam
    Kain tenun siak dengan motif alam ini terinspirasi dari keindahan alam misalnya pelangi, awan, bintang, bulan sabit dan lainnya.

Mefa Indriati
Universitas Pendidikan Indonesia
Indonesia

Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

Turmudi Turmudi
Universitas Pendidikan Indonesia
Indonesia

Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

Jarnawi Afgani Dahlan
Universitas Pendidikan Indonesia
Indonesia

Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia

  • FOCUS AND SCOPE
  • EDITORIAL TEAM
  • REVIEWER
  • PEER REVIEW PROCESS
  • PUBLICATION ETHICS
  • AUTHOR GUIDELINES
  • ONLINE SUBMISSION
  • COPYRIGHT NOTICE
  • THE AUTHOR LETTER OF STATEMENT
  • JOURNAL HISTORY
  • AUTHOR FEES
  • PLAGIARISM
  • PERMISSIONS COPYRIGHT
  • OPEN ACCES POLICY

Sejarah Kain Tenun Siak

Tenun siak pada awalnya diperkenalkan oleh seorang pengrajin bernama Wan Siti binti Wan Karim, yang didatangkan Kerajaan Terengganu, Malaysia pada masa kerajaan Siak. Pengrajin tersebut merupakan seorang ahli yang terampil dalam bidang menenun dan ia mengajarkan bagaimana cara bertenun di area kerajaan.

Awalnya tenun yang diajarkan adalah tenun tumpu dan kemudian berganti menggunakan alat yang disebut “kik” sehingga menghasilkan kain tenun siak. Kain tenun siak ini pada mulanya dibuat diperuntukkan hanya untuk kalangan bangsawan saja.

Namun, seiring dengan perkembangan jaman yang sudah maju kain tenun siak ini bisa digunakan oleh masyarakat Riau maupun luar Riau. Menurut masyarakat Riau, seseorang yang menggunakan kain ini simbol dari kebesaran dan kebanggan.

Sedangkan bagi para pembuat kain tenun siak ini dianggap sebagai pengabdian kepada kerajaan. Kik merupakan alat tenun yang sederhana terbuat dari bahan kayu dengan ukuran sekiar 1 x 2 meter.

Sesuai dengan alat tenunnya, maka lebar dari kain yang dihasilkan juga tidak lebar. Apabila ingin digunakan sebagai kain sarung harus disambung terlebih dahulu, karena tidak cukup jika hanya menggunakan satu kain saja,

Di dalam menenun pastinya dibutuhkan benang, jaman dahulu menggunakan benang sutera. Namun pada saat ini benang sutera sulit untuk didapatkan dan penenun menggunakan benang katun.

Jaman dahulu, para pengrajin harus memahami makna dan falsafah yang terkandung di dalam setiap motif dari kain tenun siak. Menurut orang tua melayu Riau, makna dan falsafah tersebut selain dapat meningkatkan minat orang orang untuk menggunakan motif tersebut, juga dapat digunakan untuk menyebarkan nilai nilai ajaran agama.


Tags: tenun motif

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia