Keindahan Tenun Lombok dalam Kerajinan Jarum dan DIY
Proses Pembuatan Kain Tenun
Foto: First Lombok Tour
Selain bahan dan warnanya yang dibuat dari bahan-bahan alami, proses pembuatan kain tenun Lombok juga masih menggunakan alat-alat tradisional yang sangat sederhana. Alat pemintal benangnya saja masih menggunakan potongan bambu yang dirangkai dengan benang juga yang dibuat menyerupai roda yang dapat diputar secara manual oleh si pembuat.
Itu proses pembuatan kain tenun songketnya, sedangkan pembuatan kain tentun ikatnya beda lagi. Untuk mendapatkan motif yang diinginkan, pengrajin harus mengikat bagian benang, kemudian mencelupkan bagian yang tidak diikat ke dalam zat pewarna.
Tahapan ini dilakukan berulang kali dan membuat ikatan lain lalu diwarnai lagi hingga mendapatkan motif bergaris yang khas. Proses ini biasanya bisa diselesaikan cukup 1 hari saja untuk ukuran kain kurang-lebih 3 meter. Hal yang unik, proses pembuatan kain tenun ikat ini dikerjakan oleh kaum laki-laki lho, bukan perempuan.

Kain Tenun dengan Warna Alami
Salah satu ciri khas dari kain tenun di Desa Pringgasela adalah pewarnanya yang berasal dari bahan alami, seperti potongan kayu banten, kayu nangka, kayu secang serta aneka dedaunan. Kain tenun yang terbuat dari pewarna alami bisa kita lihat dari warna-warnanya yang cenderung lebih lembut (soft) dibanding warna kain tenun umumnya. Walau memiliki ciri khas kain tenunnya berwarna alami, di Desa Pringgasela dibuat pula kain tenun bagi anda pecinta warna-warna terang alias ngejreng, yang warnanya berasal dari pewarna sintetis. Tentu saja, untuk harga kain tenun berwarna alami akan lebih mahal dibanding yang berwarna sintetis.

Desa tenun Suku Sasak
Terdapat dua desa penghasil tenun terbaik di Pulau Lombok, yakni Desa Sukarara dan Desa Sade. Kedua desa tersebut juga menjadi pusat budaya asli sasak. Sehingga para wisatawan yang mengunjungi Lombok bisa belajar dan mengetahui adat-istiadat Suku Sasak di sana. Di kedua desa ini para wisatawan bisa mengetahui cara pembuatan kain tenun tradisional suku sasak, juga bisa mencoba langsung terlibat dalam pembbuatannya.
Demikian ulasan terkait dengan kain tenun khas yang berasal dari Lombok, yakni kain tenun sasak. Menarik bukan? Kain tenun ini biasa dijadikan oleh-oleh khas yang selalu diburu oleh para wisatawan. Informasi lainnya tentang oleh-oleh khas Lombok bisa Anda baca lebih lanjut di sini. Di Lombok, selain bisa belajar budaya sasak, Anda bisa melihat sendiri proses pembuatan kain tenun sasak dari dekat dengan mengunjungi Desa Sukarara dan Desa Sade. Disamping itu, Anda juga bisa langsung terlibat dalam pembuatan kain tersebut.

Tenun e-Boon, Berhasil Kenalkan Kain Tenun Asal Lombok
etiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Daerah tersebut memiliki warisan yang harus dilestari. Mulai dari kain batik, tas kulit, aneka kerajinan tangan, aksesori, dan perhiasan.
pada 22 Feb 2021, 20:40 WIB Diperbarui 22 Feb 2021, 20:40 WIB
Liputan6.com, Jakarta Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan dan keistimewaan tersendiri. Daerah tersebut memiliki warisan yang harus dilestari. Mulai dari kain batik, tas kulit, aneka kerajinan tangan, aksesori, dan perhiasan.
Salah satu kain yang menjadi warisan daerah di Indonesia adalah kain tenun dan Lombok, Nusa Tenggara Barat menjadi salah satu daerah penghasil kain tenun yang terbaik.

Kain Tenun Lombok
Indonesia terkenal dengan negara yang kaya akan budaya. Salah satu bukti nyata keragaman budaya tersebut adalah keragaman kain tradisional. Di Lombok terdapat satu kain tradisional yang terkenal hingga manca negara, yakni kain tenun Lombok. Kain tradisional ini menjadi incaran banyak kolektor kain dan para pelancong karena keindahannya. Ingin tahu rahasia dibalik keindahan kain tradisional asli Lombok ini? Demikian ulasan dari tim First Lombok Tour untuk Anda.
Kain tenun Lombok dibuat dari bahan-bahan yang alami. Bahan utamanya berupa kapas pilihan yang dipintal menjadi gulungan benang. Kemudian pintalan benang tersebut mulai diwarnai. Bahan pewarna yang digunakan bukanlah pewarna sintetis seperti pada umumnya. Bahan-bahan pewarna tersebut berasal dari hasil kekayaan alam Pulau Lombok. Hal ini menjadi salah satu dari keunikan Pulau Lombok.
Bahan pewarna kain tenun berasal dari dedaunan, akar-akaran, biji-bijian, kulit pohon, dan lain sebagainya. Warna merah diperoleh dari biji pinang, akar mengkudu, kulit kayu dan lain sebagainya. Dari tanaman indigofera tinctoria dapat diperoleh warna biru. Sedangkan daun suji dan daun mangga bisa memberikan efek warna biru atau abu-abu. Begitu seterusnya, semua bahan pewarna alami dapat diperoleh dari alam sekitar masyarakat setempat. Hal ini yang sering membuat para wisatawan takjub dan memutuskan untuk membeli.

Tags: tenun lombok