Seni Jahitan - Panduan Cantik untuk Video Melahirkan Normal Tanpa Jahitan
Cara Mengurangi Rasa Sakit Pada Perineum yang Robek
Unsplash/IgnacioCampo
Bila saat persalinan normal Mama tak bisa menghindari perineum yang robek, tetap ada serangkaian tindakan yang bisa Mama lakukan secara mandiri di rumah. Tindakan ini dapat membantu mengurangi, bahkan menghilangkan rasa sakitnya. Berikut ini cara-cara yang dapat Mama lakukan untuk mengatasi rasa sakit yang diakibatkan karena perineum yang robek:
1. Kompres air es
Kompres dengan es dapat membantu mengurangi pembengkakan yang timbul karena perineum yang robek. Tetapi jangan mengaplikasikannya langsung ke kulit, melainkan selalu bungkus dengan kain atau flanel dan kompres selama 30 menit selama beberapa hari pertama.
2. Mandi dengan air hangat
Mandi dengan air hangat juga dapat mengurangi rasa nyeri yang timbul. Mama mungkin akan merasa lebih nyaman saat membersihkan diri menggunakan air hangat untuk membantu mengurangi rasa perih.
3. Memakai pakaian yang berbahan ringan
Kenakan bahan pakaian yang ringan, seperti katun dan celana dalam sekali pakai, dan hindari pakaian ketat.
4. Minum obat pereda nyeri
Minum obat pereda nyeri secara teratur jika diperlukan. Parasetamol dan ibuprofen termasuk aman untuk ibu menyusui, tetapi pastikan Mama berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat apapun ya!
5. Menggunakan bantal yang nyaman
Menggunakan bantal cincin berbentuk donat yang dijual di toko-toko cukup membantu untuk mengurangi nyeri saat duduk. Saat duduk mungkin Mama merasa tidak nyaman karena masih ada luka dari perineum yang robek. Dengan menggunakan bantal cincin, setidaknya dapat membantu Mama menemukan posisi yang nyaman saat duduk.
Tips Melahirkan Normal Tanpa Jahitan
Pexels/MoosePhotos
Meskipun tidak ada jaminan khusus untuk menjaga vagina agar tidak robek selama persalinan normal, namun ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Melansir dari berbagai sumber, berikut ini tips melahirkan normal tanpa jahitan:
Jika ini adalah pertama kalinya Mama melahirkan, pijat area vagina dan perineum dengan lembut, lakukan pijatan ini seminggu atau dua kali seminggu. Hal ini akan membantu Mama mengendurkan otot-otot di sekitarnya saat mau melahirkan nanti.
Namun, Mama harus konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mencoba hal ini ya. Konsultasi juga dengan dokter bila Mama ada memiliki masalah dengan vagina. Pijatan sebaiknya tidak dilakukan bila ada masalah dengan vagina.
2. Latihan senam kegel
Selama hamil, Mama bisa rutin melakukan senam kegel ya. Senam kegel membantu menguatkan otot yang terhubung dengan kandung kemih, rahim, dan usus. Mama bisa mengikuti program latihan senam kegel untuk ibu hamil atau menonton tutorial gerakan senam ini di berbagai platform online.
3. Perhatikan posisi saat melahirkan
Posisi Mama saat melahirkan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kemungkinan vagina atau perineum robek. Berbaring dengan kaki diangkat atau posisi setengah berbaring dapat menempatkan tekanan ke tulang ekor dan perineum, sehingga dapat meningkatkan peluang vagina untuk robek. Posisi yang disarankan untuk mengurangi kemungkinan vagina robek adalah dengan berbaring agak menghadap ke sisi kiri Mama.
4. Ketahui kapan harus mengejan
Mama perlu mempersiapkan dan mengontrol diri saat mengejan. Ketahui waktu yang tepat untuk mengejan agar vagina tidak robek. Sebelum mengejan untuk mendorong bayi Mama keluar, sebaiknya atur pernapasan Mama dengan baik. Ikuti intuisi Mama kapan harus mengejan dan juga ikuti instruksi dari dokter. Bila dokter mengatakan Mama harus mengejan, Maka Mama harus mengejan. Jangan mengejan saat tidak dibutuhkan, karena hal ini dapat memperbesar risiko vagina untuk robek.
Atur pernapasan Anda dan ketahui kapan harus mengejan
Sebelum mengejan untuk mendorong bayi Anda keluar, sebaiknya atur pernapasan Anda dengan baik. Tenang, ikuti naluri Anda untuk mengejan dan juga ikuti instruksi yang diberikan oleh dokter Anda. Ada waktunya kapan Anda harus mengejan dan juga kapan Anda harus menarik napas.
Mengejan saat tidak dibutuhkan hanya akan meningkatkan risiko Anda untuk mengalami vagina robek. Anda juga tidak perlu mengejan dengan kekuatan penuh seluruh tubuh Anda sambil menahan napas. Hal ini justru dapat mengurangi pasokan oksigen ke dalam tubuh Anda dan bayi.
Buruknya, hal ini juga dapat menghambat aliran balik darah Anda sehingga menyebabkan pembengkakan. Anda mungkin menarik napas, kemudian mengejan sambil menahan napas. Namun untuk mencegah terjadinya robekan, sebaiknya Anda menghembuskan napas secara perlahan saat Anda mengejan.
Saat kepala bayi sudah menyentuh vagina Anda, mungkin Anda akan merasakan sensasi menyengat dan tertekan. Namun, jangan terburu-buru ingin mengejan untuk mengeluarkan bayi Anda. Tunggu sampai perineum Anda benar-benar meregang sehingga sesuai dengan ukuran kepala bayi Anda. Jika dipaksakan di saat perineum Anda belum meregang sepenuhnya, maka vagina Anda mungkin akan robek.
7 Tips Melahirkan Normal Tanpa Jahitan, Bunda Perlu Tahu
Kebanyakan Bunda menginginkan melahirkan normal karena minim risiko. Namun, melahirkan normal juga bisa menyebabkan robekan vagina atau perineum, Bunda.
Menurut dr.Fredrico Patria, Sp.OG., melahirkan normal dimulai dari rasa mulas yang dirasakan Bunda sampai keluarnya bayi dengan kondisi kepala dulu melalui vagina dalam keadaan hidup tanpa alat bantu. Lama persalinan normal setidaknya kurang dari 24 jam.
Persalinan normal membutuhkan tiga faktor penting, yakni kekuatan ibu saat mengejan, keadaan jalan lahir, dan keadaan janin. Ketiganya saling berkaitan dan menjadi faktor penentu dalam persalinan normal.
"Ketiga faktor harus dalam keadaan baik, sehingga bayi dapat dilahirkan dengan normal," kata Fredrico dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.
Kekuatan mengejan dapat membuat janin terdorong ke bawah dan memasuki rongga panggul. Saat kepala bayi memasuki ruang panggul, posisi kepala sedikit menekuk sehingga dagu menjadi dekat dengan dada janin.
perineum, yakni daerah di antara vagina dan anus.
Selama persalinan normal, daerah perineum akan meregang untuk jalan bayi keluar. Namun, perineum kemungkinan masih bisa robek bila ukuran bayi terlalu besar.
Robekan perineum juga dapat terjadi karena prosedur episiotomi. Prosedur ini dilakukan dengan menggunting kulit dan otot daerah perineum dengan tujuan memperbesar jalan lahir sebelum persalinan.
"Prosedur ini banyak ditakuti para ibu hamil karena terbayang rasa sakitnya. Selain itu, irisan yang dibuat lebih besar dari yang diperlukan. Akibatnya banyak muncul keluhan seperti pendarahan berlebih, rasa tidak enak di bekas luka, serta rasa nyeri saat berhubungan seksuak," ujar Fredrico.
Kulit kering
Kurangnya estrogen bertanggung jawab atas banyak gejala postpartum yang dialami wanita, termasuk kekeringan vagina. Kekeringan bisa membuat jaringan vagina lebih tipis, kurang elastis dan lebih rentan cedera. Itu juga bisa membuat area tersebut meradang, yang bisa menyebabkan gatal dan terbakar.
Perineum yang robek dapat terinfeksi dengan atau tanpa jahitan. Bunda akan tahu jika area tersebut terinfeksi jika mengalami kulit merah, bengkak, nanah atau cairan yang keluar dari luka, nyeri terus-menerus, dan bau yang tidak biasa.
Daerah sekitarnya juga dapat terinfeksi, termasuk rahim, yang dikenal sebagai infeksi puerperal. Dengan infeksi bakteri jenis ini, Bunda mungkin juga mengalami demam, sakit kepala, dan nyeri di perut bagian bawah.
Jika memiliki gejala-gejala ini, penting untuk memberi tahu dokter sesegera mungkin sehingga dapat segera mengobatinya.
Tags: jahit melahirkan normal video