... Langkah Pertama dalam Perencanaan Proses Produksi Kerajinan: Panduan DIY untuk Pekerjaan Jahitan

Langkah Pertama Dalam Perencanaan Proses Produksi Kerajinan Adalah...

Perencanaan Dalam Memproduksi Produk Kerajinan

Vadcoy.com – Pada postingan kali ini, Mang Ocoy akan membagikan materi pelajaran tentang “Perencanaan Dalam Memproduksi Produk Kerajinan” pada Mapel Prakarya. Silahkan simak penjelasannya di bawah ini!

Perencanaan produksi kerajinan umumnya lebih menitik beratkan pada nilai- nilai keunikan dan estetika. Sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis), misalnya benda-benda pakai, perhiasan, furnitur, sandang, dan sebagainya.

Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, kalian sudah mempelajari tentang perencanaan produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar. Diharapkan kalian dapat mengeksplorasi lebih jauh berbagai macam perencanaan proses produksi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang yang ada di daerahmu serta di wilayah nusantara.

Dalam perkembanganya produk kerajinan tidak dapat melepaskan diri dari unsur-unsur seni pada umumnya. Sentuhan-sentuhan estetik sangat penting untuk mewujudkan karya kerajinan yang bermutu dan bernilai ekonomis.

Pada produk kerajinan, aspek fungsi menempati porsi utama, maka karya kerajinan harus mempunyai nilai ergonomis yang meliputi kenyamanan, keamanan dan keindahan (estetika). Penerapan unsur ergonomis pada produk kerajinan yang memiliki fungsi pakai sangat penting, karena produk kerajinan tersebut lebih mengutamakan fungsi dan kegunaannya.

Pada materi kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar pada semester 1, kalian sudah mempelajari tentang unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan. Diharapkan kalian dapat mengenali, mengeksplorasi tentang unsur estetika dan ergonomis serta mengembangkan produk-produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang yang ada di daerahmu dan di wilayah nusantara.

Langkah – langkah Perencanaan Usaha

Jika Anda sedang berusaha mendirikan sebuah usaha, maka berikut ini langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha yang bisa diikuti yaitu:

  1. Merencanakan tujuan usaha.
  2. Membuat target pasar.
  3. Memilih bisnis yang tepat.
  4. Membuat prediksi soal kebutuhan dan trend yang sedang berkembang di pasar.
  5. Membuat perhitungan modal dan kebutuhan belanja usaha.
  6. Membuat perencanaan pemasaran.

Apabila Anda bisa mengikuti langkah-langkah dari perencanaan usaha yang sudah disebutkan sebelumnya, maka Anda dapat lebih memaksimalkan potensi kesuksesan dari usaha Anda.

Sebab, usaha yang direncanakan dengan baik dan benar, maka akan lebih bernilai hasilnya dan kualitas dari usaha yang dihasilkan pasti berbeda.

Berbeda dengan usaha yang sama sekali tidak ada perencanaannya, cenderung akan berakhir dengan cara yang tidak baik.

Langkah – langkah Penyusunan Perencanaan Usaha

Biasanya sebuah perencanaan usaha yang disusun akan melibatkan beberapa hal, mulai dari proses produksi, perekrutan SDM (Sumber Daya Manusia), membuat strategi pemasaran sampai strategi yang berkaitan dengan pemasaran.

Dalam pembuatan langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Sebab akan dibutuhkan analisis yang tepat untuk setiap hal-hal yang berhubungan, baik itu yang berkaitan dengan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.

Pada setiap penyusunan usaha yang dilakukan akan bergantung pada masing-masing manajemennya, karena hal itu akan menjamin optimalisasi kinerja dan akan membuat proses yang berlangsung akan jauh lebih efektif.

Berikut ini adalah tahapan perencanaan usaha yang bisa Anda buat apabila ingin memulai usaha dalam jangka waktu yang panjang, diantaranya yaitu:

1. Membuat Penelitian

Biasanya analisis yang dilakukan yaitu riset pasar yang bertujuan untuk menarik kesimpulan dari berbagai sampel penelitian soal keadaan beragam pasar, baik itu yang berkaitan dengan demografi penduduk, kondisi wilayah, daya beli calon pelanggan, tingkat persaingan dan lain sebagainya, dengan penjelasan sebagai berikut:

  1. Demografi Penduduk, berkaitan dengan jenis kelamin, jenis pekerjaan, rasio usia calon konsumen, jenis pekerjaan sampai rata-rata pendapatan per bulan dari penduduk daerah tersebut.
  2. Wilayah Pasar, bertujuan untuk mencocokkan wilayah tempat usaha dengan kemampuan dari beli calon konsumen. Usahakan untuk tidak melakukan blunder di sini, sehingga produk yang dipasarkan sesuai dengan daya beli dari para calon konsumen Anda.
  3. Tingkat Persaingan, berikatan dengan peta kekuatan dari kompetitor yang lebih dulu sudah merintis di daerah tempat Anda ingin mendirikan usaha Anda. Cobalah untuk mencari tahu bagaimana respons konsumen yang ada di daerah itu soal produk yang sebelumnya sudah dijual, lalu kemudian Anda buat sebuah perbedaan yang signifikan.

Komponen Evaluasi Hasil Usaha

1. Mencari tahu apakah produk anda memiliki nilai jual?

Kebanyakan pengusaha berusaha untuk bisa memberikan sesuatu yang unik dan mengubah permainan, sehingga tidak terlalu khawatir dengan pesaing yang menawarkan produk atau jasa yang bergerak di bidang yang sama.

Anda harus fokus dalam menciptakan suatu nilai jual yang unik dan membuat fitur yang tidak dimiliki oleh para pesaing.

Apabila Anda menawarkan lebih manfaat kepada konsumen, maka mereka cenderung akan lebih tertarik pada produk yang ditawarkan.

Apabila dalam evaluasi tersebut, ternyata usaha Anda tidak memilikinya, maka bisa coba untuk diterapkan ke depannya, supaya memberikan kesan yang berbeda.

2. Mencari tahu apakah ada permintaan yang cukup dari pasar?

Hal berikutnya yang harus dilakukan saat melakukan evaluasi yaitu carilah tahu apakah ada banyak permintaan yang cukup atau tidak dari pasar.

Sekalipun produk yang dijual menakjubkan, tetapi tidak ada permintaan yang banyak dari pasar, maka sama saja tidak aka nada keuntungan yang bisa diperoleh.

Maka dari itu, Anda harus menciptakan produk yang memang bisa memenuhi kebutuhan pasar sehingga konsumen akan jauh lebih nyaman saat menggunakan produk yang Anda buat.

Dengan semakin banyak konsumen yang menggunakan produk buatan Anda, maka itu artinya akan ada semakin banyak permintaan yang datang dari pasar, sehingga akan meningkatkan nilai jual.

3. Melakukan riset pasar

Hal selanjutnya yang harus dilakukan pada saat melakukan evaluasi yaitu Anda harus menentukan soal segmentasi pasar dari produk yang hendak dijual.

Pastikan bahwa fokus Anda menjurus ke target demografis yang akan sangat membantu untuk mengembangkan usaha.

Untuk itu, sebaiknya ditanyakan lagi kepada Anda apakah sebagai seorang pengusaha sudah benar-benar mengetahui target konsumen, sehingga Anda akan lebih mudah untuk mengetahui produk apa yang benar-benar dibutuhkan di pasaran.

4 Tahapan Proses Perencanaan Produksi

Proses perancangan produksi melibatkan empat tahapan utama yang harus dilakukan secara teratur dan sistematis. Berikut adalah penjelasan detail tentang masing-masing tahapan:

1. Analisis Permintaan

Tahap pertama dalam perencanaan produksi adalah melakukan peramalan permintaan. Ini melibatkan analisis dan estimasi permintaan masa depan untuk produk atau layanan yang akan diproduksi.

Perusahaan dapat menggunakan data historis, tren pasar, riset pasar, umpan balik pelanggan, atau model matematika untuk melakukan peramalan. Tujuannya adalah untuk memprediksi permintaan dengan seakurat mungkin, sehingga perusahaan dapat merencanakan kapasitas produksi yang sesuai dan mengatur aliran bahan baku.

2. Penentuan Kebutuhan Bahan Baku

Proses ini melibatkan komunikasi yang efektif dengan pemasok untuk memastikan persediaan bahan baku yang cukup dan waktu pengiriman yang tepat. Dalam tahap ini, perusahaan juga dapat mempertimbangkan inventaris yang ada dan kebijakan manajemen persediaan.

3. Penjadwalan Produksi

Penjadwalan harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kapasitas produksi, ketersediaan sumber daya, efisiensi produksi, prioritas pesanan, dan tenggat waktu pelanggan.

Dalam tahap ini, perusahaan dapat menggunakan metode seperti Gantt chart, Critical Path Method (CPM), atau algoritma penjadwalan lainnya untuk membantu dalam menyusun jadwal produksi yang efisien.

4. Monitoring dan Pengendalian Produksi

Tahap terakhir dalam perencanaan produksi adalah monitoring dan pengendalian produksi yang sedang berlangsung. Ini melibatkan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan produksi untuk memastikan bahwa jadwal produksi tercapai sesuai dengan rencana.

Jika ada deviasi atau hambatan, perusahaan harus mengambil tindakan korektif yang diperlukan untuk meminimalkan gangguan dan memastikan kelancaran produksi. Monitoring dan pengendalian produksi melibatkan pemantauan efisiensi produksi, pemenuhan target produksi, kualitas produk, penggunaan sumber daya, dan kemampuan untuk merespons perubahan atau keadaan darurat.


Tags: kerajinan produk adalah proses perencanaan pertama

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia