... Panduan Mudah: Membuat Mosaik Ikan Mas dengan Sulaman Sendiri - DIY Terbaru!

Membuat Mozaik Ikan Mas - Seni Sulaman Jarum yang Indah untuk Proyek DIY Andanetwork error

7. Ikan mas bakar bumbu kuning teflon.

Bahan:
- Bawang merah
- Bawang putih
- Cabai
- Kunyit
- Jahe
- Laos
- Serai
- Kemiri
- Lada
- Gula pasir

Bahan sambal terasi mentah:
- Cabai merah
- Terasi
- Tomat
- Bawang merah secuil
- Gula pasir
- Penyedap

Cara membuat:
1. Semua bahan dihaluskan lalu tumis. Tambahkan kecap, gula pasir, garam, dan penyedap. Masukkan ikan mas. Tutup.
2. Tunggu sampai kering. Balik. Tunggu lagi sampai benar-benar kering. Angkat.
3. Untuk sambal, ulek secara bersamaan semua bahan sambal. Sajikan.

Ikan mas

Ikan mas atau Ikan karper (Cyprinus carpio) adalah ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia. Di Indonesia, ikan mas mulai dipelihara sekitar tahun 1920-an. Ikan mas yang terdapat di Indonesia merupakan ikan mas yang dibawa dari Cina, Eropa, Taiwan dan Jepang. Selain itu "ikan mas punten" dan "ikan mas majalaya" merupakan hasil seleksi di Indonesia. Sampai saat ini sudah terdapat 10 ikan mas yang dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristik morfologisnya [2] . Masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan ikan air tawar ini. ada yang memeliharanya sebagai ikan hias, tapi ada juga yang mengomsumsinya sebagai santapan yang lezat [3] .

  • Kancra
  • Tikeu
  • Tombro
  • Raja
  • Rayo
  • Ameh
  • Lambau

atau nama lain sesuai dengan daerah penyebarannya.

Bahasa asing [ sunting | sunting sumber ]

Sejarah Perkembangan di Indonesia [ sunting | sunting sumber ]

Menurut Djoko Suseno (2000), di Indonesia pertama kali ikan karper berasal dari daratan Eropa dan Tiongkok yang kemudian berkembang menjadi ikan budi daya yang sangat penting.

Sedangkan penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya, dikemukakan terjadi pada permulaan abad ke-20, terutama sesudah terbentuk "Jawatan Perikanan Darat" dari “Kementrian Pertanian” (Kemakmuran) saat itu.

Dari Jawa, ikan karper kemudian dikembangkan ke Bukittinggi (Sumatera Barat) tahun 1892. Berikutnya dikembangkan di Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara) tahun 1895, daerah Bali Selatan (Tabanan) tahun 1903, Ende (Flores, NTT) tahun 1932 dan Sulawesi Selatan tahun 1935. Selain itu, pada tahun 1927 atas permintaan Jawatan Perikanan Darat saat itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri Belanda, yakni jenis Galisia ("karper gajah") dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis Frankisia ("karper kaca"). Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petani karena rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan ras-ras lokal yang sudah berkembang di Indonesia sebelumnya.

Pada tahun 1974, seperti yang dikemukakan Djoko Suseno (2000), Indonesia mengimpor ikan karper ras Taiwan, ras Jerman dan ras fancy carp masing-masing dari Taiwan, Jerman dan Jepang. Sekitar tahun 1977 Indonesia mengimpor "ikan karper ras yamato" dan "ras koi" dari Jepang. Ras-ras ikan karper yang diimpor tersebut dalam perkembangannya ternyata sulit dijaga kemurniannya karena berbaur dengan ras-ras ikan karper yang sudah ada di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk ras-ras baru.

Sistematika dan Morfologi [ sunting | sunting sumber ]

Ahli perikanan Dr. A.L Buschkiel dalam RO. Ardiwinata (1981) menggolongkan jenis ikan karper menjadi dua golongan, yakni

  • pertama, jenis-jenis karper yang bersisik normal dan
  • kedua, jenis kumpai yang memiliki ukuran sirip memanjang.

Golongan pertama yakni yang bersisik normal dikelompokkan lagi menjadi dua yakni kelompok ikan karper yang:

Sedangkan Djoko Suseno (2000) mengemukakan, berdasarkan fungsinya, ras-ras ikan karper yang ada di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok:

  • kelompok pertama merupakan ras-ras ikan konsumsi dan
  • kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias.

Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni:

  1. ras ikan karper bersisik penuh dan
  2. ras ikan karper bersisik sedikit.

Kelompok ras ikan karper yang bersisik penuh adalah ras-ras ikan karper yang memiliki sisik normal, tersusun teratur dan menyelimuti seluruh tubuh. Ras ikan karper yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah "ikan karper majalaya", "ikan karper punten", "ikan karper si nyonya" dan "ikan karper merah atau ikan mas".

Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah "ikan karper kaca" (mirror carp) yang oleh petani di Tabanan biasa disebut dengan nama "karper gajah". Untuk kelompok ras ikan karper hias, beberapa di antaranya adalah "karper kumpay", "karper kaca", "ikan mas merah" dan "ikan koi".

Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan rasnya.


Tags:

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia