Rencana Produk Kerajinan - Mengapa Fokus Pada Detil Membuat Perbedaan?
Produksi kerajinan bahan lunak tanah liat.
Sistem produksi terdiri dari komponen Struktural yang membentuk sistem produksi yang terdiri atas: Material atau bahan, mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah, dan lainnya. Sedangkan komponen secara Fungsional, terdiri atas supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan yang semuanya berkaitan dengan manajemen dan keorganisasian.
Produksi kerajinan dari bahan lunak pada umumnya diproduksi ulang atau diperbanyak dalam skala home industri yang maka dari itu, dibutuhkan persyaratan - persyaratan tertentu yang harus dipenuhi dalam proses perencanan dan teknik produksi kerjainan yang diantanrya adalah sebagai berikut.
Produk kerajinan dari tanah liat biasanya berupa keramik yang beraneka ragam, baik secara bentuk, ukuran, fungsi, hiasan, atau pewarnaannya. Dalam proses produksi kerajinan tanah liat ini dibutuhkan keterampilan tangan mulai dari proses pengulian (melumatkan tanah), hingga penyelesaian akhir atua finishing. Pembentukan benda keramik dapat dilakukan dengan menggunakan tangan langsung atau dengan bantuan dari alat lain seperti alat putar, jigger-jolley alat cetak.
Mendongkrak Omzet Bisnis Gerabah
Omzet dari sentra kerajinan gerabah Kasongan cenderung bervariasi, tergantung pada skala dan jenis produk yang dihasilkan oleh setiap pengrajin. Pengrajin yang skala bisnisnya kecil dan hanya mengandalkan penjualan langsung kepada pelanggan dan wisatawan lokal, memiliki omzet yang relatif kecil. Sebaliknya, pengrajin yang skala bisnisnya lebih besar, di mana perolehan penghasilannya dari penjualan baik lokal, luar kota, bahkan ekspor ke mancanegara, tentu saja omzetnya lebih besar.
Menurut Tri Dewi Endarti, seperti dikabarkan oleh Detik Finance (2021), omzet dari bisnis gerabah yang dijalankannya bisa mencapai Rp 5 juta per hari. Secara umum, industri gerabah sempat mengalami penurunan omzet hingga 75% akibat pandemi COVID-19. Untungnya, fenomena tanaman hias yang booming di kalangan masyarakat kembali mendongkrak omzet dari bisnis gerabah ini.
Guna meningkatkan omzet dan memperluas jangkauan pasar, para pengrajin gerabah di Yogyakarta memanfaatkan marketplace dan fitur-fitur platform media sosial. Tak hanya itu, pengrajin gerabah di Yogyakarta juga rajin mengikuti pameran-pameran seni dan kerajinan agar produk dari bisnisnya bisa dikenal secara luas.
Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Keras
Dalam proses pembuatan sebaiknya menggunakan berbagai jenis pahat ukir agar hasil ukiran maksimal. Kemudian tetap memperhatikan keselamatan kerja sehingga tercipta produk yang unggul dan berkualitas.
Teknik Kerja Bangku
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan produk kriya kayu. Pekerjaan kerjabangku penekanan pada pembuatan benda kontruksi dengan alattangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur,membuat sambungan, dan merakit beberapa komponen dengan bahan papan maupun balok kayu.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi : tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat keapresisian hasil karya.
Untuk memperoleh hasil yang presisi pekerjaan kerja bangku biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat semi masinal,disamping untuk mempercepat proses kerja. Tingkat kejelasan gambar yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat penghalus sangat menentukan hasil produk.
Teknik Bubut
Dalam pekerjaan membubut diperlukan alat pemotong yang berfungsi untuk mengiris, menyayat/menggaruk dan membentuk benda. Proses Kerja Teknik Bubut:
- Potonglah kayu sesuai dengan ukuran pada gambar kerja ditambah 2 cm pada setiap ujungnya.
- Buatlah garis diagonal pada setiap ujung kayu dengan menggunakan penggaris dan pensil untuk menentukan titik senter. Tandailah titik senter dengan menggunakan drip atau palu besi.
- Ketamlah sudut-sudut kayu menjadi segi delapan dengan menggunakan ketam baja.
- Pasanglah benda kerja pada senter mesin bubut . Kemudian aturlah ketinggian penyangga pahat sesuai dengan senter mesin bubut 6 Mulailah pembubutan dari bentuk segi delapan menjadi silinder dengan menggunakan pahat kuku besar.
- Ratakan bentuk silinder dengan menggunakan pahat lurus atau pahat miring/sero.
Motif Ragam Hias
Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora, fauna,figuratif, dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.
Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan. Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi empat, zigzag, garis silang, segitiga, dan lingkaran.
Pola bidang tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris adalah dengan mengubah susunan pola ragam hias tak beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.
Ragam hias di Indonesia, berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya, dibagi dalam klasifikasi sebagai berikut.
- Ragam hias geometris adalah ragam hias yang mengulang suatu bentuk baku tertentu dengan ukuran tertentu dalam komposisi yang seimbang pada seluruh sisinya.
- Ragam hias Tumbuh-tumbuhan adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari tumbuh- tumbuhan pada wilayah tertentu untuk dimodifikasi menjadi ragam hias yang mencerminkan ciri khas wilayah tersebut.
- Ragam hias makhluk hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari makhluk hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimodifikasi menjadi ragam hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya dimasukkan dalam kelompok ragam hias untuk menggambarkan dunia tengah.
- Ragam hias Dekoratif adalah ragam hias yang bersifat artifisual dan biasanya merupakan penggabungan dari beberapa inspirasi ragam hias pada kelompok yang ada sebelumnya yang dimodifikasi sehingga menjadi sebuah bentuk ragam hias yang baru dan memiliki nilai estetika tersendiri.
Sentuhan Estetik Warnai Perkembangan Industri Gerabah Yogyakarta
Di tengah gempuran teknologi dan modernisasi, sentra kerajinan gerabah Kasongan tetap berusaha untuk eksis dan berkembang. Para pengrajin gerabah tak berhenti berinovasi baik dalam desain maupun teknik pembuatan, guna menghasilkan karya-karya cantik yang memadukan sentuhan tradisional dengan modern.
Dalam desain, produk sentra kerajinan gerabah Kasongan terus mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini tidak lepas dari peran salah seorang seniman Yogyakarta bernama Sapto Hudoyo, yang memberikan pembinaan kepada pengrajin dalam menciptakan gerabah yang estetik dan bernilai jual tinggi, selama periode 1971-1972.
Adanya sentuhan seni nan estetik menjadikan gerabah Kasongan tidak lagi monoton. Jenis gerabah yang diproduksi pun menjadi lebih variatif dengan banyak pilihan bentuk dan ukuran. Lantas, bagaimana dengan kualitasnya? Tak perlu diragukan lagi, produk gerabah dari Yogyakarta kualitasnya tidak hanya diakui oleh pasar lokal, tetapi juga internasional.
Berkembangnya sentra kerajinan gerabah Kasongan didukung oleh pertumbuhan sektor pariwisata di wilayah setempat. Banyak wisatawan baik lokal maupun asing yang berkunjung tertarik untuk membeli produk gerabah sebagai kenang-kenangan. Tak hanya itu, sentra kerajinan gerabah Kasongan ini juga menjadi destinasi wisata edukasi dari berbagai sekolah dan instansi untuk melihat dan belajar langsung teknik pembuatan gerabah.
Tags: kerajinan produk pada perencanaan menit lebih