"Rahasia Sukses Membuat Kerajinan Tapestri - Teknik Dasarnya"
Proses Pembuatan Tapestri
Tapestri dibuat secara manual menggunakan alat tenun vertikal dan dilakukan di lantai. Jenis benang yang dianyam ke arah vertikal disebut lungsi, sementara benang yang ditenun secara horizontal disebut pakan
1. Pemasangan lungsi pada pemidangan tenun
Pembuatan tapestri dengan mengikat benang lusi pada paku-paku yang ada di kayu spanram atau pemidangan ke arah vertikal. Jarak antar paku dapat disesuaikan dengan ketebalan benang dan lebar tapestri yang diinginkan.
2. Memasukkan benang pakan pada lungsi
Tenun benang tebal (pakan) secara horizontal pada benang lungsi menggunakan batang kayu atau sumpit. Mulai dari bawah ke atas atau sebaliknya lalu pastikan benang pakan tersusun rapat dan rapi.
3. Menenun benang pakan sesuai pola
Pembentukan motif atau pola pada tapestri dilakukan dengan menyusun benang pakan yang berbeda warna. Potong benang pakan setiap kali ingin mengganti warna lalu ikatkan ujungnya ke benang pakan sebelumnya. Atau bisa memutar benang pakan pada benang lungsi.
4. Melepas hasil tapestri dari pemidangan

Apa Itu Tapestri?
Tapestri adalah sebuah teknik untuk menghasilkan sebuah karya tekstil dengan cara menenun benang. Kain yang dihasilkan akan dibuat secara silang antara benang lungsi dan benang pakan yang letaknya tegak lurus satu sama lain. Kata Tapestri sendiri diambil dari bahasa Perancis tapiesserie yang berarti penutup lantai sesuai dengan kegunaannya pada zaman dahulu.
Salah satu catatan tertua tentang tapestri adalah dalam bentuk fragmen kain dari Mesir Kuno, sekitar tahun 1500 SM. Teknik ini melibatkan tenun manual untuk menciptakan gambar dan pola pada kain.
Lalu, tapestri menjadi populer di Yunani dan Roma Kuno, di mana mereka digunakan tidak hanya sebagai hiasan dinding, tetapi juga sebagai selimut, tirai, dan bahkan pakaian.
Kemudian, pada abad pertengahan, terutama di Eropa Barat, tapestri berkembang menjadi bentuk seni yang rumit dan terperinci. Kota-kota seperti Arras di Prancis dan Bruges di Belgia menjadi pusat produksinya yang terkenal.
Puncak popularitas dan kecanggihan ‘ tapiesserie’ ada di zaman renaissance. Karya seni ini sering digunakan untuk menceritakan kisah-kisah dari Alkitab, mitologi, sejarah, atau adegan perburuan. Workshop terkenal di Belgia dan Prancis menghasilkan kain tenun yang sangat terperinci dan artistik.

Alat dan Bahan Untuk Tapestri
Bahan yang digunakan untuk tapestri meliputi benang katun atau nilon tipis sebagai lungsi. Sedangkan jenis benang tebal untuk pakan. Bisa juga menggunakan serat lain seperti rotan, sabut kelapa, kertas, atau kain
Sumber: https://hamzah.id/
Untuk membuatnya, dibutuhkan beberapa peralatan, diantaranya yaitu:
1. Bahan yang lebih tebal
Untuk membuat karya tapestri kamu akan membutuhkan kain yang berkarakter tebal seperti kanvas atau linen. Pastikan sela anyamannya cukup besar untuk membuat gambar atau pola yang diinginkan. Lebih baik gunakan kain berwarna cerah atau netral agar mudah saat memilih benang.
2. Jarum tapestri
Jarum khusus tapestri umumnya lebih panjang dari jarum jahit biasa sehingga mampu menjangkau ke sisi terdalam benang.
3. Kayu spanram (bentangan)
Spanram umumnya dibuat dari kayu yang salah satu pasang sisinya diberi paku berukuran 1 cm untuk mengaitkan benang.
4. Stik es krim
Mungkin kamu bertanya-tanya apa fungsi stik es krim? Nah, sebenarnya stik es krim dipakai untuk menggulung benang pakaan yang hendak ditenun.
5. Batang kayu sumpit
Sesuai namanya, bentuk batang kayu ini memang sangat miirip sumpit. Dimana salah satu ujungnya agak tumpul sebagai pengikat benang pakaan untuk mempermudah saat memasukkan benang.
6. Gunting dan sisir
Fungsi gunting tak lain adalah untuk memotong sisa benang wol dan sisa bahan yang tidak terpakai. Sedangkan sisir bisa digunakan untuk merapikan dan merapatkan anyaman benang.

Teknik Pembuatan Kerajinan Tekstil
Dalam Pembuatan seni kerajinan tekstil teerdapat beberapa teknik yang digunakan adapun teknik yang digunakan dalam kerajinan tekstil diantanya ialah sebagai berikut :
Teknik tenun yaitu teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan prinsip yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lungsi dan pakan secara bergantian. Teknik pembuatan kain yang masih tergolong kerajinan karena mengandalkan keterampilan tangan yaitu teknik tenun. Kain tenun di Indonesia dikerjakan dengan dua jenis teknik, yaitu tenun gendong (benang lungsi yang akan ditenun diikat mengelilingi hingga punggung penenun) yang dipakai di seluruh Indonesia, dan teknik tenun yang menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu tenun.
Pada teknik tenun dua jenis, dengan benang lungsin putus yang akan menghasilkan kain panjang ataupun selendang dan dengan benang lungsin tidak terputus untuk menghasilkan sarung (berbentuk tabung). Proses teknik tenun ialah sebagai berikut.
- Menyiapkan benang lungsin yang panjangnya sama dengan panjang kain yang kita inginkan.
- Memasang benang lungsin pada cucukan.
- Menyiapkan benang pakan.
- Penenunan dilakukan dengan memasukan benang pakan ke antara benang-benang lungsin.
Alat Tenun
Alat tenun ialah alat atau mesin untuk menenun benang menjadi tekstil (kain). Menurut ukurannya, alat tenun tradisional dan alat tenun bukan mesin yang berukuran kecil dipakai untuk menenun sambil duduk, sementara alat tenun berukuran besar digunakan untuk menenun sambil berdiri. Berikut ini yaitu alat tenun tradisional yang ada di beberapa daerah di Indonesia.
Alat Tenun Gendong. Bagian alat yang disebut epor diletakkan di belakang pinggul seperti menggendong ketika menenun dan menggunakan tangan pada saat prosesnya. Hasil dari proses ini dapat menghasilkan kain tenun hingga mencapai ukuran 50–90 cm.

Tags: kerajinan produk adalah teknik