... Menjelajahi Bagaimana Bahasa Masyarakat Terkait Kerajinan Tangan Berperan dalam Dunia DIY

"Makna Bahasa dalam Dunia Kerajinan Tangan"

Kategori KBLI 2020

Yang termasuk kategori KBLI 2020, antara lain:

  • Kategori A: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
  • Kategori B: Pertambangan dan Penggalian
  • Kategori C: Industri Pengolahan
  • Kategori D: Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin
  • Kategori E: Treatment Air, Treatment Air Limbah, Treatment dan Pemulihan Material Sampah, dan Aktivitas Remediasi
  • Kategori F: Konstruksi
  • Kategori G: Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
  • Kategori H: Pengangkutan dan Perdagangan
  • Kategori I: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
  • Kategori J: Informasi dan Komunikasi
  • Kategori K: Aktivitas Keuangan dan Asuransi
  • Kategori L: Real Estate
  • Kategori M: Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis
  • Kategori N: Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya
  • Kategori O: Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
  • Kategori P: Pendidikan
  • Kategori Q: Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial
  • Kategori R: Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
  • Kategori S: Aktivitas Jasa Lainnya
  • Kategori T: Aktivitas Rumah Tangga Sebagai Pemberi Kerja, Aktivitas yang Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga yang Digunakan untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri
  • Kategori U: Aktivitas Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional Lainnya

Pengaruh Kelas Terhadap Biaya

Pendaftaran dalam satu permohonan pendaftaran merek dimungkinkan untuk mendaftar di lebih dari 1 (satu) Kelas. Hal ini akan mempengaruhi terhadap besaran biaya merek. Tercantum pada Pasal 4 ayat (5) UU Merek, yaitu:

“Biaya Permohonan pendaftaran merek ditentukan per kelas barang dan/atau jasa.”

Dari pasal tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak kelas yang didaftarkan, semakin besar pula biaya pendaftarannya.

Demikian penjelasan tentang sistem kategori bidang usaha dan produk yang perlu Sahabat Wirausaha ketahui. Semoga bermanfaat.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.

Referensi

  1. https://smartlegal.id
  2. https://www.easybiz.id
  3. https://dpmpt.bantulkab.go.id
  4. https://oss.go.id
  5. https://greenpermit.id
  6. https://bizlaw.co.id

Langkah-langkah Memilih Kelas Merek

Sebelum dicantumkan pada formulir permohonan pendaftaran, terlebih dahulu Anda harus menentukan kelas apa yang sesuai dengan bisnis Anda. Banyaknya pilihan tentu akan menyulitkan, namun berikut ini cara yang dapat membantu Anda dalam memilih Kelas Merek:

1. Tentukan bidang usaha/bisnis

Sebagaimana dijelaskan di awal, pemilik usaha harus menentukan terlebih dahulu apa kategori bisnisnya: menghasilkan barang atau memberikan jasa.

2. Pahami model bisnis yang dijalankan

Hal ini karena untuk suatu merek, dapat didaftarkan di lebih dari 1 (satu) kelas. Bisa saja dalam merek yang didaftarkan, terdapat beberapa model bisnis yang dijalankan. Misalnya, seperti bisnis kopi, bisa dimasukkan pada kelas 35 (penjualan di booth) dan kelas 43 (penjualan berbentuk kafe).

3. Tentukan Kata Kunci Bisnis

Dengan menentukan kata kunci pada bisnis, pemilik usaha dapat mengetahui kelas apa saja yang dapat dimasukkan untuk bisnis. Contohnya, jika kata kunci bisnis yang dimiliki adalah ‘boba’, kata ‘boba’ akan ditemukan di fitur pencarian kelas merek 29, 30, 32, 35, dan 43 beserta uraian jenis barang dan/atau jasa.

Pemilik usaha harus mendaftarkan merek hanya di jenis barang dan/atau jasa merek yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Jika dianggap tidak sesuai, jenis barang dan/atau jasa merek tersebut dapat dicoret oleh DJKI dalam permohonan pendaftaran merek (Pasal 15 Permenkumham 67/2016). Tidak perlu bingung atau takut salah memilih jenis barang dan/atau jasa merek, karena saat pendaftaran merek, pemilik usaha dapat mengisi beberapa uraian jenis barang dan/atau jasa.

Kelas Merek

Kelas Merek adalah pengelompokkan atas suatu bidang usaha yang dijalankan oleh merek yang bersangkutan dan menjadi parameter yang digunakan secara global dalam perlindungan merek. Secara Internasional, pengelompokan ini berasal dari sistem klasifikasi yang diatur oleh Nice Classification.

Terdapat beberapa hal yang perlu dicantumkan, jika akan mendaftarkan merek. Menurut Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis), permohonan pendaftaran merek harus mencantumkan hal-hal berikut:

  1. Tanggal, bulan, dan tahun permohonan,
  2. Nama lengkap, kewarganegaraan, dan alamat pemohon,
  3. Nama lengkap dan alamat Kuasa jika permohonan diajukan melalui kuasa,
  4. Warna jika merek yang dimohonkan pendaftarannya,
  5. Menggunakan unsur warna,
  6. Nama negara dan tanggal permintaan merek yang pertama kali dalam hal permohonan diajukan dengan hak prioritas, dan
  7. Kelas barang dan/ atau kelas jasa serta uraian jenis barang dan/atau jenis jasa.

Untuk bisnis yang menjual atau memiliki suatu produk berupa bahan mentah, bahan tidak dikerjakan dan setengah dikerjakan, dan bahan jadi.

Untuk bisnis yang menawarkan Jasa atau Layanan, berupa kegiatan tertentu yang nantinya akan dilakukan.

Semua orang yang ingin mendaftarkan merek dapat memilih kelas-kelas yang cocok dengan tipe usaha yang dimiliki. Dikarenakan sistem ini diakui di banyak negara, maka proses pengajuan merek dagang secara internasional menjadi lebih efisien. Siapapun dapat mendaftarkan merek di lebih dari satu kelas untuk mencegah pihak lain menggunakan nama yang sama di klasifikasi yang berbeda.

Tips Menggunakan Bahasa dengan Efektif

Untuk menggunakan bahasa dengan efektif, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

Berlatih Berbicara dan Menulis

Latihan merupakan kunci untuk meningkatkan kemahiran berbahasa. Dengan berlatih berbicara dan menulis secara rutin, seseorang dapat mengasah kefasihan dan kejelasan dalam berkomunikasi.

Menggunakan Bahasa yang Sesuai dengan Pendengar atau Pembaca

Bahasa yang sesuai dengan pendengar atau pembaca akan memudahkan mereka dalam memahami pesan yang disampaikan. Menyesuaikan level dan gaya bahasa dengan audiens yang dituju adalah langkah penting yang harus diperhatikan.

Menggunakan Contoh atau Ilustrasi

Penggunaan contoh atau ilustrasi dapat membantu menjelaskan pemikiran atau konsep dengan lebih jelas dan mudah dipahami. Memberikan contoh konkret atau analogi yang relevan dapat memperkuat dan menggambarkan apa yang ingin disampaikan.

Berkolaborasi dengan Orang Lain

Proses kolaborasi dengan orang lain dapat membantu dalam perbaikan bahasa. Selain itu, dengan berdiskusi dan berinteraksi dengan orang lain, seseorang dapat memperoleh berbagai sudut pandang dan pengetahuan baru yang dapat memperkaya bahasa yang digunakan.


Tags: kerajinan tangan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia