Menyelusuri Kekayaan Benang Ratu Gajah Semarang - Panduan Seni Sulam dan Kerajinan DIY
Sejarah Batik Semarang
Dikutip dari laman Universitas Diponegoro, cikal bakal batik Semarang sudah ada sejak proses pembentukan Kota Semarang pada pertengahan abad ke-16. Pendapat tersebut diperkuat dangan keberadaan dua kampung pendukung utama kerajinan batik, yaitu Kampung Batik di kawasan Bubakan atau Jurnatan dan Kampung Pedamaran sebagai tempat perdagangan damar yang merupakan bahan pewarna batik.
Sedangkan nama Jurnatan muncul ketika Ki Pandan Arang I menjabat sebagai juru nata (pejabat kerajaan) di bawah pemeritahan Kerajaan Demak. Daerah Jurnatan menjadi penyedia kebutuhan sandang bagi para pejabat, pegawai dan masyarakat kota. Bahan sandang yang dihasilkan masyarakat Jurnatan berupa batik sehingga disebut Kampung Batik.
Masa kejayaan batik Semarang terjadi pada awal abad ke-20 yang tercatat dalam laporan pemerintah kolonial Belanda. Koloniaal Verslag mencatat bahwa pada tahun 1919 ada 25 industri batik dengan 58 tenaga terampil dan 176 pekerja kasar di Semarang. Pada tahun 1925, jumlah industri batik meningkat tajam menjadi 107 perusahaan dengan 491 tenaga terampil dan 317 tenaga kasar sebagai akibat terhentinya pasokan bahan pakaian dari India dan negara lain karena meletusnya Perang Dunia I.
Pada masa kejayaan itu ada 2 nama terkenal yang membuat 59 motif batik, yaitu Nyonya Oosterom dan Nyonya Von Franquemont.
Batik khas Semarangan kembali diangkat secara serius pada tahun 2006 dan menjadi seragam resmi di instansi-instansi pemerintah di Kota Semarang.
Informasi Umum
Sesuai dengan namanya, dalam wisata ini terdapat batu yang sangat besar sehingga orang sekitar memberi nama dengan Watu Gajah. Meskipun masih dalam proses tahap pembangunan, Watu Gajah Park sudah dibuka untuk umum oleh para pengelola sejak bulan Juni 2018 lalu.
Pada pertengahan 2018 silam, proses pembangunan Watu Gajah Park sendiri masih belum sampai hingga lima puluh persen, dan selesai sekitar akhir tahun 2018.
Meskipun ketika itu belum rampung, banyak wisatawan baik dari wilayah setempat atau bahkan luar kabupaten Semarang berbondong-bondong untuk menyaksikan Watu Gajah Park ini guys, wah antusias banget yah mereka. Jadi, kalo kamu sedang berada di Semarang, mampir saja ke Watu Gajah Park ini guys.
Galeri Foto
Demikianlah ulasan mengenai objek wisata watu gajah Park Semarang yang bisa kami ulas untuk anda. Semoga bisa menjadi referensi liburan untuk anda bersama keluarga tercinta ya. Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini agar WGP semakin terkenal lagi ya.
Motif Batik Semarang
Dalam hasil penelitian Prof Dewi Yuliati dari UNDIP menyebutkan bahwa tidak ada motif baku pada batik Semarang. Namun ciri khas batik dari Semarang ini dapat dikenali dari motif-motif naturalis dan realistik, antara lain sebagai berikut:
- Burung merak yang melambangkan keindahan dan perlindungan keluarga.
- Burung bangau sebagai simbol panen dan kemakmuran.
- Ayam jago sebagai simbol kejantanan.
- Kupu-kupu sebagai lambang keindahan, kesuburan dan harapan untuk memperoleh kedudukan yang tinggi.
- Ikan dan laut sebagai simbol maritim.
- Daun asam sebagai awal penamaan Semarang.
- Pohon Bambu sebagai simbol kemudahan hidup.
- Bukit sebagai simbol perkotaan.
Ciri khas batik dari Semarang lainnya adalah warna-warna cerah seperti kebanyakan batik pesisir, yaitu merah, oranye, ungu, dan biru. Meski tidak ada motif baku, tetapi beberapa motif yang diciptakan sudah dipatenkan, antara lain motif tetenger kutho, legenda Banyumanik, dlorong asem baris, motif kuliner bandeng presto, motif pesona Tugu Muda dan masih banyak lagi.
Lokasi
Taman wisata yang dibangun menghabiskan dana lebih dari seratus lima puluh milyar ini terletak di jalan PTP Ngobo, Dusun Watu Gajah, Desa Wringin Putih, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
Jika kamu berada dari arah Bawean, kamu bisa menuju arah ke utara untuk menuju Kota Semarang. Ada beberapa petunjuk jalan di sepanjang jalan menuju kota Semarang, ikuti petunjuk menuju Desa Wringin Putih, lalu belok kanan pada pertigaan, dari sana sudah terdapat petunjuk untuk mencapai lokasi Watu Gajah Park.
Kamu juga bisa melewati rute lain seperti jalur dari Mranggen-Banyumeneng-Girikusumo-Kawengen, namun untuk melalui rute ini, usahakan kondisi kendaraanmu harus benar-benar prima, karena terdapat tanjakan yang cukup curam.
Jika kamu masih belum terlalu faham, kamu bisa menyalakan GPS di smartphonemu, letak Watu Gajah Park Semarang sudah di tandai disana, jadi kamu hanya tinggal mengikutinya saja. Mudah kan guys?.
Tags: benang semarang