"Macam-Macam Bahan yang Digunakan dalam Teknik Tenun"
Teknik Kepar
Teknik tenun selanjutnya adalah teknik tenun kepar. Teknik tenun kepar dilakukan dengan cara menyilangkan benang pakan dibawah beenang lungsi, dengan titik pertemuan antara kedua benang berjalan miring pada tenunannya.
Jika menenun menggunakan teknik kepar ini menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) maka gunakan ATBM yang mempunyai 3 gun atau kamran. Tenun kepar dilakukan dengan prinsip menyilangkan benang pakan dibawah benang lungsi secara silih berganti. Teknik tenun kepar dapat dikembangkan menjadi berbagai motif.
Ciri – ciri teknik silang kepar :
- Benang lungsi yang menyilang diatas benang pakan lebih banyak dibandingkan benang lungsi yang menyilang dibawah benang pakan.
- Kain kepar kurang kuat jika dibandingkan dengan teknik tenun polos karena teknik kepar mempunyai lebih sedikit sehingga benang-benang nya menjadi lebih longgar.
- Kain kepar lebih lembut karena anyaman pada teknik kepar mempunyai karekteristik benang yang panjang sehingga lebih mudah untuk bergerak.
- Kain kepar mempunyai 2 permukaan yaitu permukaan depan adalah efek benang lungsi, sementara bagian belakang adalah efek benang pakan.
teknik tenun silang kepar
Macam – Macam anyaman kepar
- Kepar pakan yaitu kepar yang memiliki efek pakan yang lebih panjang dari pada efek benang lungsi.
- Kepar rangkap yaitu kepar yang efek lungsi nya sama dengan efek pakan.
- Kepar lungsi yaitu kepar yang efek lungsinya lebih panjang dari pada efek pakan. Kepar ini lebih tahan gosokan dan lebih awet jika dibandingkan dengan kepar jenis lain.
- Kepar 450 yaitu kepar yang mempunyai garis membentuk sudaut 450 derajat terhadap pakannya. Garis kepar adalah garis yang terbentuk karena penyilangan lungsi pada lungsi berikutnya bergeser 1 pakan. Besarnya sudut dipengaruhi oleh letak lungsi dan letak pakan.
- Kepar kanan yaitu kepar yang garisnya miring kekiri dari bawah.
- Kepar runcing yaitu kombinasi dari kepar kanan dan kepar kiri, garis kepar bertemu di ujung kain.
- Kepar tulang ikan mirip dengan kepar runcing yang merupakan kombinasi kepar kanan dan kiri tetapi garis kepar tidak bertemu di ujung.
Jenis-Jenis Seni Kriya
Indonesia memiliki beragam bentuk dan jenis seni kriya yang dikerjakan dengan teknik dan anke bahan untuk membuatnya. Dari beragam bentuk hasil karya seni kriya di nusantara ada yang masih menggunakan hiasan atau ornamen tradisional daerah dan ada pula yang sudah memakai gaya meodern mengikuti perkembangan pasar. Berikut ini jenis-jenis seni kriya Nusantara berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuatnya, antara lain,
a. Seni Kriya Kayu
Kriya kayu merupakan salah satu jenis seni kriya/ kerajinan yang dalam pengerjaannya selalu menggabungkan antara nilai kegunaan atau fungsi sekaligus nilai keindahan/ hias menggunakan bahan dari kayu. Pembuatan seni kriya kayu dapat dikerjakan dengan berbagai teknik seperti teknik pahat, ukir, dan lain-lain. Jenis kayu yang dapat dimanfaatkan untuk membuat karya seni kriya sangat beragam. Seni kriya kayu umumnya menggunakan bahan kayu keras seperti kayu jati, jayu mahoni, kayu akasia dan lain-lain. Hasil karya seni kriya kayu diantaranya seperti patung, topeng, wayang golek, furnitur, dan hiasan ukir-
ukiran.
b. Seni Kriya Tekstil
Seni kriya tekstil adalah salah satu jenis kriya dengan bahan dasarnya berupa kain. Istilah tekstil memiliki lingkup yang luas dan mencakup bermacam-macam aneka jenis kain yang pembuatannya pembuatannya dilakukan dengan cara diikat, dipres, ditenun, dan masih banyak teknik pembuatankarya seni kriya menggunakan kain. Umumnya kain terbuat dari serat yang diputar atau dipilin agar menghasilkan benang yang panjang, selanjutnya dirajut atau ditenun agar menghasilkan kain berupa barang jadi. Jenis karya seni kriya tektil nusantara dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu kriya tenun dan kriya batik.
c. Seni Kriya Keramik
Seni kriya keramik adalah salah satu jenis seni kriya dari bahan tanah liat yang dibakar untuk menghasilkan beragam benda fungsional maupun benda estetis. Pembuatan seni kriya keramik dapat dikerjakan dengan teknik slab/lempeng, putar/throwing, pilin/pinching, atau teknik cetak tuang. Daerah-daerah penghasil seni kriya keramik diantaranya adalah daerah bandung, jepara, cirebon, banjarnegara, malang, purwerejo, jogyakarta, banjar negara, dan sulawesi selatan.
3 Teknik Dasar Menenun, Yang mampu Hasilkan Kain Tenun Berkualitas dan Memiliki Nilai Jual yang Tinggi
Teknik Dasar Menenun – Tahukah Anda jika teknik yang digunakan dalam menenun tidak sama? Ya. Teknik menenun disetiap daerah tidak sama. Karena banyaknya jenis kain tenun di Indonesia, maka tak pelak jika teknik atau cara pembuatan kain tenun jadi beragam.
Teknik yang digunakan akan mempengaruhi jenis kain tenun yang dihasilkan. Setidaknya ada 3 teknik dasar yang digunakan dalam membuat kain tenun di Indonesia, yaitu teknik sederhana/polos, teknik kepar dan teknik saten.
Pada artikel kali ini kami akan mengulas tentang 3 teknik dasar yang digunakan dalam membuat kain tenun nusantara secara detail. Simak ulasan berikut ini :
Teknik Dasar Menenun
Pada dasarnya kain tenun adalah kain yang dibuat dengan menggunakan prinsip yang sangat sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang dengan teknik anyaman
Berikut ini adalah beberapa teknik dasar yang biasa dipakai pada saat Proses Menenun :
Fungsi Seni Kriya
Seni kria diminati dengan tujuan yang berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan kebutuhan setiap orang berbeda-beda pula Karena itu seniman-seniman kria sering membuat bermacam-macam jenis produk seni kria.
Secara garis besar fungsi seni kriya terbagi atas 3 golongan, yaitu:Di lingkungan kita sehari-hari, sering kita temukan produk seni kriya yang berfungsi sebagai mainan. Hasil karya seni ini biasanya dibuat untuk konsumsi anak-anak. Pada umumnya hasil karya seni kriya yang berfungsi untuk mainan dibuat secara sederhana dengan harga yang relatif murah. Contoh hasil karya seni kriya yang berfungsi sebagai mainan antara lain, boneka, mobil-mobilan, pistol-pistolan, lego, papan dakon atau congklak, dan lain-lain.
Hasil karya seni kriya yang berfungsi sebagai dekorasi atau hiasan biasanya lebih mementingkan unsur keindahan dari pada fungsinya. Karena itu bentuk-bentuknya mengalami modifikasi. Bahkan tidak jarang benda jenis ini tidak dapat memenuhi fungsinya yang semestinya. Banyak produk seni kria yang berfungsi sebagai benda pajangan. Benda-benda seni kriya untuk dekorasi biasanya digunakan sebagai penghias dekorasi ruangan, seperti ruang kantor atau rumah.
Contoh hasil karya seni kriya yang digunakan sebagai dekorasi antara lain, wayang, payung hias, guci, relief, vas dengan bunganya, hiasan ukir kayu, dan lain-lain.
Teknik Polos / Sederhana
Teknik tenun pertama yang akan kami ulas adalah teknik tenun polos atau yang juga dikenal dengan sebutan plain weave. Tenunan polos merupakan teknik tenun yang paling sederhana dan mudah. Proses menenun dilakukan dengan menyilangkan sebuah benang lungsi dan pakan naik turun secara bergantian.
Ciri – ciri dan karakteristik teknik tenun polos :
- Mempunyai rapot yang paling kecil diantara semua jenis kain tenun.
- Proses pengerjaan bennang yang paling sederhana yaitu dengan konsep 1 benang pakan naik, dan 1 benang pakan turun.
- Pengulangan benang kearah horizontal (lebar kain) diulangi 2 kali sesudah 2 helai pakan, sedangkan pengulangan kearah vertikal (panjang kain) diulangi sesudah 2 helai lungsi.
- Jumlah silangan yang terdapat pada teknik tenun polos paling banyak jika dibandingkan dengan teknik lainnya.
- Teknik tenun polos menghasilkan kain tenun yang paling kuat diantara teknik lainnya karena letak benang yang lebih kokoh dan tidak mudah berubah tempat.
- Tenun polos lebih populer karena tenun polos dapat dikombinasikan dengan teknik tenun lainnya.
- Range tenun polos lebih lebar jika dibandingkan dengan teknik tenun lainnya.
- Teknik tenun polos bisa diaplikasikan pada kain yang jarang dan tipis.
- Gun yang digunakan pada teknik tenun polos minimal menggunakan 2 gun.
- Benang pakan yang digunakan pada teknik tenun polos biasanya lebih kasar dari pada benang lungsi.
Teknik Tenun polos
Tags: bahan yang tenun adalah teknik jenis digunakan berikut