Ciri-Ciri Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal - Panduan Penting bagi Penjahit DIY
Ciri-Ciri Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal, Yuk Perhatikan!
Ketahui ciri-cirinya agar bisa merawat jahitan dengan tepat. Jangan salah, ya!
11 September 2023
Freepik/Wavebreakmedia_micro
Persalinan normal memang tidak selalu disertai dengan jahitan. Namun, bila vagina dan perineum mengalami tekanan kuat sampai terjadi robekan, maka jahitan perlu dilakukan. Hal ini dilakukan agar vagina dan perineum lekas membaik pasca melahirkan normal.
Apabila menerima jahitan pasca melahirkan normal, Mama perlu merawat dan memperhatikan ciri-cirinya. Sehingga, Mama tahu ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal. Mama pun tahu cara merawatnya dengan tepat.
Ciri-ciri Jahitan Kering Pasca Melahirkan Normal dan Cara Merawatnya
Bagi kamu yang berencana melahirkan dengan persalinan pervaginam, apakah sudah mengetahui ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal? Jika belum, wajib banget nih buat baca tulisan ini sampai selesai.
Memang tidak semua ibu yang melahirkan normal akan mendapat jahitan. Meski begitu, kamu tetap perlu mempelajari teknik perawatannya agar tidak kebingungan ketika mendapati adanya jahitan pasca melahirkan normal.
Jahitan pasca melahirkan normal disebut juga sebagai jahitan episiotomi. Ini adalah jahitan yang dibuat sebagai hasil dari robekan perineum. Biasanya, robekan dialami oleh ibu yang baru pertama kali melahirkan normal.
Perineum yang tak cukup elastis saat harus meregang ketika bayi keluar menyebabkan area sekitar perineum robek dan akhirnya membutuhkan jahitan. Nah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal. Apa saja?
Sebelum mencari tahu ciri-ciri jahitan kering pasca melahirkan normal, sebaiknya ketahui dulu kenapa ibu yang melahirkan dengan persalinan pervaginam memerlukan jahitan di area perineumnya.
Penyebab area sekitar perineum robek cukup beragam, mulai dari kelahiran bayi pertama, posisi bayi sungsang, bayi terlahir besar, hingga bayi lahir dengan alat bantu forceps. Jahitan episiotomi biasanya sembuh dalam waktu 2 sampai 4 minggu, tergantung dari besar kecilnya jahitan serta kondisi masing-masing ibu.
Prinsipnya, semakin besar robekan, maka semakin lama waktu penyembuhannya. Pada robekan yang melibatkan jahitan lebih banyak dan lebih dalam, kamu mungkin membutuhkan waktu 6 hingga 8 minggu untuk bisa sembuh sepenuhnya.
Walau begitu, rasa sakit dapat berlanjut selama sekitar satu bulan lamanya. Selama proses penyembuhan, jaringan baru akan tumbuh dan mengisi celah di area jahitan secara bertahap.
Memahami Jahitan Pasca Melahirkan Normal dan Cara Merawatnya
Dokter atau bidan sering melakukan jahitan pasca melahirkan normal untuk memperbaiki luka pada vagina dan perineum (daerah antara vagina dan anus) akibat bersalin. Selama pemulihan, ibu yang baru saja melahirkan perlu merawat jahitan ini dengan baik agar tidak mengalami infeksi. Saat proses persalinan normal berlangsung, ibu akan mengejan kuat untuk membuka jalan lahir agar bayi dapat dilahirkan. Ketika ibu mengejan dan mendorong bayi keluar dari rahim, vagina dan perineumnya akan mengalami tekanan yang sangat kuat. Hal ini berisiko tinggi menyebabkan luka robekan pada vagina dan perineum yang dapat menyebabkan perdarahan pascapersalinan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki bagian yang robek tersebut, dokter atau bidan akan melakukan penjahitan. Selain robekan alami akibat proses mengejan, jahitan pasca melahirkan normal juga dilakukan apabila ibu menjalani prosedur episiotomi, yaitu sayatan yang dibuat di perineum dan vagina ibu untuk mempermudah proses kelahiran bayi. Prosedur ini biasanya dilakukan pada ibu yang memiliki kondisi tertentu, seperti menderita penyakit serius, misalnya penyakit jantung, persalinan lama, dan bayi sungsang.
Robekan terjadi di lapisan kulit dan jaringan sekitar vagina, namun belum mencapai otot. Robekan berukuran kecil dan dapat sembuh tanpa proses penjahitan.
Tags: ciri jahitan jahit melahirkan normal ciri