... Solusi untuk "Jahitan Perineum Lepas" dalam Konteks Needlework dan DIY

Solusi Jahitan Perineum Lepas dalam Needlework dan DIY

Penyebab berlakunya koyakan ketika bersalin

Beberapa faktor boleh menyebabkan perineum koyak semasa bersalin. Antaranya:

  • Saiz dan Kedudukan Bayi:Saiz bayi besar daripada purata atau kedudukan yang tidak betul semasa melalui saluran kelahiran boleh meningkatkan tekanan pada perineum dan menyebabkan koyakan.
  • Kecepatan melahirkan anak: Bersalin yang terlalu cepat atau tergesa-gesa boleh meningkatkan risiko luka kerana tisu perineum tidak mempunyai masa yang cukup untuk meregang dengan perlahan.
  • Fleksi yang Tidak Mencukupi: Semasa bersalin, fleksi perineum yang tidak mencukupi boleh menyebabkan tisu perineum lebih terdedah kepada koyakan.
  • Episiotomi: Episiotomi ialah hirisan pembedahan yang dibuat oleh kakitangan perubatan untuk membesarkan pembukaan faraj dan mengelakkan koyakan selanjutnya. Walau bagaimanapun, episiotomi itu sendiri boleh mengakibatkan koyakan yang lebih besar jika tidak dijahit dengan betul.

Bisakah Jahitan Melahirkan Normal Lepas? Ini Penjelasannya

Sebagian besar perempuan yang melahirkan secara pervaginam akan mendapatkan jahitan. Tindakan ini dilakukan guna membantu memulihkan luka episiotomi atau robekan perineum.

Normalnya, jahitan pasca melahirkan akan menyatu dengan kulit dalam beberapa minggu. Namun, ada kondisi yang membuat jahitan melahirkan normal lepas sehingga perlu diwaspadai.

Selama persalinan pervaginam, area di antara antara vagina dan anus atau disebut perineum, akan mengalami peregangan maksimal. Hal ini terjadi karena saat proses melahirkan perlu membuka jalan guna keluarnya janin dari rahim.

Seringkali, area perineum meregang begitu besar sehingga terjadi robekan. Pada konsisi tertentu, dokter bisa pula sengaja membuat sayatan jika perineum meregang. Kondisi ini umum dinamakan dengan episiotomi.

Tindakan jahit dilakukan guna membantu penyembuhan area yang meregang hingga robek. Jahitan ini bermanfaat untuk menyokong penyembuhan jaringan dan kulit.

Namun, tidak semua ibu yang melahirkan secara pervaginam akan mendapat jahitan. Ada kalanya proses melahirkan hanya menimbulkan robekan tingkat pertama. Disebut demikian jika sobekan yang terjadi dangkal alias hanya mengenai lapisan kulit, bukan otot.

Bisakah jahitan melahirkan normal lepas?

Meski terhitung sangat jarang, tetap ada potensi jahitan melahirkan normal lepas, melansir Royal College of Obstetrics & Gynaecologists. Biasanya, hal ini terjadi akibat infeksi atau tekanan pada jahitan karena pendarahan.

Kondisi ini juga disebut sebagai dehiscence atau luka perineum. Beberapa gejala yang patut diwaspadai sebagai tanda jahitan robek di antaranya:

  • Bekas jahitan bukannya mereda justru semakin terasa menyakitkan
  • Bekas jahitan mengeluarkan aroma kurang sedap
  • Buang air terasa sangat menyakitkan
  • Terjadi pendarahan baru
  • Pada kondisi lebih parah, bisa ditandai dengan munculnya nanah
  • Tidak enak badan atau demam.

Ada juga yang mendapati bahan jahitan terlepas di area vagina. Beberapa bahkan bisa melihat adanya luka menganga akibat jahitan terlepas.

Bagaimana perawatan untuk luka perineum?

1. Selalu jaga kebersihan area vagina

Mungkin Anda pernah mendengar mengenai penggunaan garam yang dicampurkan ke dalam air untuk mandi.

Sebenarnya, tidak ada perbedaan khusus mengenai lamanya waktu proses penyembuhan apabila Anda menggunakan air garam ketimbang air biasa dalam perawatan luka perineum.

Menjaga kebersihan juga diharapkan dapat menjadi cara cepat untuk mengeringkan luka jahitan pasca melahirkan.

2. Hindari menggunakan tampon dalam masa perawatan luka perineum

Untuk menampung darah selama masa nifas, Anda bisa menggunakan pembalut. Penting juga untuk selalu mengganti pembalut secara rutin.

Sebaiknya hindari pemakaian tampon selama merawat luka perineum. Tampon dinilai lebih berisiko menyebabkan infeksi karena harus dimasukkan ke dalam vagina.

Selain itu, cuci tangan sebelum dan sesudahnya guna menghindari infeksi dalam proses perawatan luka perineum Anda.

3. Minum banyak air putih

Selain memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari, minum air putih yang cukup juga bisa mencegah timbulnya sembelit (konstipasi).

Oleh karena itu, Anda sangat dianjurkan untuk minum banyak air putih sebagai upaya perawatan luka perineum.

4. Hindari berhubungan seks untuk sementara waktu

Menghindari seks untuk sementara waktu diharapkan dapat menjadi cara cepat untuk mengeringkan luka jahitan pascamelahirkan.

5. Lakukan latihan otot dasar panggul

Upaya lainnya yang bisa Anda coba selama masa pemulihan usai persalinan adalah melakukan latihan otot dasar panggul, contohnya senam Kegel.


Tags: jahit lepas perineum

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia