...
Dalam proses pembuatan keramik ada 5 tahapan yang harus dilalui, yaitu sebagai berikut.
Dalam tahapan ini para pengrajin akan mencampurkan bahan tanah liat dengan material yang lain termasuk air.
Didalam pengolahan bahan ini ada proses-proses tertentu yang harus dilakukan, antara lain:
Dalam proses pembentukan ini ada 3 teknik yang kerap digunakan diantaranya adalah:
Teknik pijit tekan (pinching) merupakan teknik yang paling populer dikalangan para pengarajin keramik. Pada teknik ini pembentukan badan keramik dilakukan secara manual.
Cara menggunakan teknik yaitu, tanah liat cukup dipijit tekan dari bentuk bola menjadi bentuk yang diinginkan dengan menggunakan jari-jari tangan.
Teknik pilin (coiling) adalah teknik pembentukan badan keramik secara manual. Cara menggunakan teknik ini tanah liat digulung hingga terbentuk pilinan tanah.
Teknik lempengan (slabbing) adalah pembentukan badan keramik dengan cara membentuk lempengan rol. Lempengan kerap digunakan untuk membuat sebuah keramik yang berbentuk persegi/ silinder.
Teknik putar atau disebut juga teknik pilin merupakan proses pembentukan badan keramik menggunakan alat putar kaki (kickwheel).
Keramik yang dibuat menggunakan teknik putar biasanya menghasilkan bentuk yang simetris.
Pembuatan keramik menggunakan teknik ini mempunyai tingkat kesulitan yang tinggi dibanding teknik lain.
Oleh karena itu diperlukan waktu yang tidak sebentar dalam melatih jari-jari agar terebntuk feeling dalam waktu membuat keramik.
Dalam teknik ini keramik tidak dibentuk secara langsung dengan tangan. Melainkan menggunakan bantuan cetakan yang dibuat dari gipsum.
Seni keramik adalah cabang seni rupa yang mengolah material keramik yang diubah menjadi karya seni dari yang bersifat tradisional sampai kontemporer.
Seni keramik sendiri termasuk kedalam salah satu jenis Seni Kriya, istilah seni kriya berasal dari bahasa Sansekerta dari kata k rya yang berarti mengerjakan.
Jika disimpulkan arti krya ialah mengerjakan sesuatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau objek. Namun, semakin berkembang disebutlah seni kriya.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kriya diartikan sebagai pekerjaan (kerajinan tangan).
Dalam bahasa Inggris disebut craft yang bermakna energi atau kekuatan, maksudnya adalah suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat sesuatu.
Tembikar/ keramik di Zaman Neolitikum menjadi sebuah hiasan sebagai lambang atau simbol kehidupan spritual.
Di periode selanjutnya, seni kriya berkembang baik dalam aspek fungsi, peningkatan kualitas bahan, bentuk, dan corak hiasannya hingga saat ini.
Ada banyak jenis kerajinan yang dapat kita temui di sekitar atau di pameran dan museum seni. Semakin kreatif seseorang, semakin mampu ia untuk membuat jenis kerajinan yang baru dan otentik. Beberapa jenis yang paling umum adalah:
Selain mudah ditemukan, alasan utama mengapa tanah liat menjadi bahan favorit bagi banyak perajin adalah karena mudah dibentuk. Dengan teknik yang benar, Anda akan mendapatkan kerajinan yang tahan lama dan berkualitas baik dengan bahan dasar tanah liat.
Contoh kerajinan yang menggunakan bahan dasar tanah liat yaitu gerabah dan keramik. Kedua barang ini sangat bermanfaat dalam rumah tangga. Contohnya adalah teko, pot dan vas bunga, serta tempat penyimpanan lainnya.
Kayu dan bambu adalah dua material utama yang paling banyak digunakan sebagai bahan utama kerajinan. Contohnya adalah perabot, hiasan lampu, patung, dll. Jenis kayu yang dipakai adalah kayu jati, mahoni, pinus, dll. Semakin bagus dan kokoh konstruksinya, harganya akan lebih mahal.
Dalam membuat kerajinan berbahan dasar kayu, ada beberapa peralatan khas yang akan sangat membantu Anda. Pulpen ukir, cat kayu, vernis, lem kayu, serta amplas.
Cat kayu dan vernis pada dasarnya digunakan untuk melapisi kayu agar terlihat menarik, atraktif, sekaligus terhindar dari rayap maupun serangga yang berpotensi membuatnya lapuk.
Perbedaan utama antara cat kayu dan cat biasa adalah cat kayu dirancang khusus agar tahan air dengan daya rekat yang lebih kuat. Sedangkan pemakaian vernis berguna untuk mempertahankan warna dan tekstur asli kayu namun membuatnya menjadi lebih mengilap dan bercahaya
Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alam. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan yang unik berbahan dasar alam. Apabila kayu dan bambu terdengar sangat mmebosankan, Anda dapat memanfaatkan serat alam lain.
Membahas tentang nilai estetis dalam karya seni rupa 3 dimensi tidak hanya semata-mata merujuk pada keindahan yang indah dipandang mata. Pada sebuah karya seni rupa juga terdapat nilai estetis yang dapat bersifat objektif dan subjektif.
a. Nilai estetis objektif, yaitu cara pandang terhadap keindahan karya seni rupa berdasarkan pada wujud karya seni itu sendiri. Artinya keindahan suatu karya seni yang tampak kasat mata. Keindahan sebuah karya seni rupa sesungguhnya tersusun dari komposisi bentuk yang baik, perpaduan warna-warna yang sesuai, serta penempatan objek yang membentuk kesatuan, keselarasan dan sebagainya. Perpaduan selaras dalam menata unsur-unsur visual inilah yang dapat mewujudkan sebuah karya seni rupa yang bernilai.
b. Nilai estetis subjektif, yaitu cara pandang terhadap keindahan seni rupa bukan hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi juga ditentukan oleh selera penikmat atau orang yang melihatnya. Hal ini dapat dilihat pada saat seseorang menikmati sebuah karya seni lukis abstrak atau seni patung kontemporer, orang tersebut dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kemudian merasa tertarik pada sesuatu yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang untuk terus melihat, bahkan ingin memilikinya.