Kerajinan Sulaman Tradisional Kalimantan Timur - Keindahan dan Kreativitas Jarum di DIY
Rumah Adat Suku Wehea
Rumah adat suku Wehea, atau dikenal juga sebagai rumah eweang, adalah salah satu rumah adat Kalimantan Timur yang unik. Seperti rumah adat lainnya di Kalimantan Timur, rumah eweang juga berbentuk rumah panggung dan dibuat dari kayu ulin.
Keunikan rumah adat suku Wehea ini terletak pada bentuk atap rumahnya yang melambung tinggi dan berbentuk seperti tanduk rusa. Selain itu, rumah eweang juga memiliki tiang penyangga rumah yang tinggi dan kuat. Menurut kepercayaan suku Wehea, tinggi tiang rumah melambangkan kedudukan dan kehormatan kepala keluarga.
Rumah-rumah adat di Kalimantan Timur ini memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Dari bawah sampai atap, rumah-rumah ini menunjukkan filosofi dan kepercayaan masyarakat setempat. Mengenal rumah adat Kalimantan Timur tidak hanya membantu kita memahami kebudayaan dan adat istiadat masyarakat di daerah ini, tetapi juga menghargai keunikan dan kekayaan budaya Indonesia.
Keunikan Rumah adat Kalimantan timur adalah bentuk rumah panggung, material kayu ulin lokal, dan simbolisme filosofis pada atap dan ornamen.
Tikar Pandan
Tikar Pandan terbuat dari daun pandan yang diolah dengan hati-hati menjadi serat-serat halus, kemudian dianyam secara tradisional oleh para pengrajin terampil.
Proses pembuatan tikar ini melibatkan teknik anyaman yang rumit dan membutuhkan kesabaran serta keahlian yang tinggi.
Tikar Pandan memiliki beragam ukuran dan desain yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Tikar ini sering digunakan sebagai alas duduk, alas tidur, atau hiasan dinding. Kelebihan tikar pandan terletak pada kekuatannya yang tahan lama, serat pandan yang tahan terhadap cuaca, serta tampilan yang indah dan alami.
Kerajinan tangan Tikar Pandan tidak hanya merupakan bentuk seni, tetapi juga merupakan simbol kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitar mereka.
Proses pembuatan tikar juga melibatkan nilai-nilai kebersamaan dan kebersahajaan, karena seringkali dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat.
Dalam konteks ekonomi, kerajinan tangan Tikar Pandan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal sebagai sumber penghidupan dan pelestarian tradisi.
Di sisi lain, tikar pandan juga memiliki daya tarik bagi wisatawan dan kolektor seni karena nilai seni dan keaslian budaya yang terkandung di dalamnya.
Kerajinan tangan Tikar Pandan adalah bukti nyata kekayaan budaya Kalimantan Barat yang perlu dilestarikan.
Melalui karya-karya tikar pandan, para pengrajin tidak hanya menjaga warisan budaya mereka, tetapi juga mempromosikan keindahan dan keunikan seni tradisional Kalimantan Barat kepada dunia.
Kain Tenun Pandai Sikek
Pandai Sikek adalah nama daeran yang terletak diantara Bukittinggi dan Padang. Pandai Sikek terkenal dengan hasil kain tenunnya yang diberi nama tenunan Pandai Sikek. Pusat pengrajin tenun Pandai Sikek berada di Kecamatan Sepulu Koto, Tanah Datar, Sumatera Barat.
Kain tenun Pandai Sikek sangat mewah dan indah karena terbuat dari benang emas atau perak sepenuhnya. Tak heran jika tenun ini disebut sebagai ratunya kain tenun. Penggunaan benang emas dan perak menjadi ciri khas kain tenun Pandai Sikek.
Tidak ada yang mengetahui pasti kapan kain tenun ini mulai dibuat namun ada beberapa yang mengatakan kain tradisional in sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Diperkirakan masuknya komoditi benang emas dan sutera menjadi sejarah awak terciptanya kain songket ini.
Tags: kerajinan dari kalimantan