Kerajinan Tangan Khas Aceh - Keindahan dan Kreativitas dalam Karya Rajut dan DIY
Ija Kroeng
Sebagai pakaian yang sangat mencerminkan umat Islam Indonesia, sarung selalu diminati banyak orang, salah satunya yang dari Aceh, Ija Kroeng. Selain dapat digunakan dalam kegiatan ibadah utamanya sholat dan mengaji, sarung juga menjadi alat serbaguna, untuk selimut misalnya. Kelebihan dari Ija Kroeng adalah jenis sarung ini dibuat dengan metode home made dan menggunakan kain katun seluruhnya sebagai bahan baku pembuatan.
Bahkan katun tersebut di datangkan langsung dari India namun proses penenunannya dilakukan di daerah Tangerang sebelum nantinya dikirim ke Aceh untuk dijadikan sarung serta dipasarkan ke konsumen. Sarung ini diproduksi dengan warna utama hitam dan putih dan sangat cocok bagi orang dewasa maupun anak-anak.
Harga dari oleh-oleh khas Aceh ini tidak mahal-mahal amat, yakni berkisar 117 ribu untuk anak-anak dan 162 ribu bagi orang dewasa. Ada juga versi limited edition pada hari-hari tertentu seperti Idul Fitri dengan memberi sentuhan warna yang berbeda dari sebelumnya, yaitu hijau pupus, merah bata, dan abu-abu muda dengan harga yang lebih mahal tentunya.
Perhiasan Pinto Aceh
Pinto aceh adalah motif perhiasaan yang awal mulanya ditemukan oleh seniman asal Aceh kala itu, Mahmud Ibrahim yang juga ahli pandai besi. Mahmud Ibrahim membuat karyanya karena terinspirasi dari monumen peninggalan raja Aceh, Iskandar Muda yang berbentuk monumen. Ada juga yang mengatakan bahwa bangunan tersebut menjadi tempat keluar masuknya para permaisuri dan dayang raja dari dan ke sungai di dekat monumen tersebut.
Saking indahnya pinto aceh, pada masa awal pembuatannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak sembarang orang dapat membuatnya. Hal ini karena perlu adanya keterampilan membuat pinto aceh yang tinggi. Sedikit demi sedikit banyak yang mampu membuatnya, bahkan tidak hanya orang Aceh sendiri, luar Aceh khususnya Jawa juga sanggup membuatnya.
Asal rencong memang dari daerah Pinto Khop, namun karena keindahannya, kini dapat ditemukan di berbagai tempat yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Aceh. Jangan khawatir jika motif pinto aceh yang hanya itu-itu saja, karena sekarang terdapat berbagai bentuk pinto aceh berupa aksesoris seperti cincin, kalung, gelang, peniti, bahkan dibuat varian baru pada kemeja, jilbab, hingga kopiah.
Kopi Aceh
Penikmat kopi tentu sangat familiar dengan kopi khas Aceh. Aroma dan rasanya yang nikmat sudah diakui dunia sebagai salah satu kopi terbaik.
Di Aceh sendiri terdapat dua jenis kopi unggulan yang bisa Anda dapatkan. Pertama kopi Arabica lalu yang kedua kopi Robusta.
Dari jenis arabica, Kopi Aceh Gayo jadi primadona utamanya. Sedangkan untuk jenis robusta, Kopi Ulee Kareng wajib masuk daftar oleh-oleh khas Aceh yang tahan lama.
Kedua jenis kopi ini bisa Anda dapatkan di toko-toko khusus khas Aceh dalam bentuk bubuk ataupun bijian. Harganya pun sangat terjangkau sebab hanya dibanderol mulai dari Rp53.000,00 untuk kemasan 200gr.
Pilihan jenis kopi lain yang juga bisa Anda bawa pulang adalah Kopi Meulaboh Aceh. Rasa dari kopi ini sangat khas dan sering menjadi bahan baku utama kopi tarik khas Aceh.
Tas Motif Aceh
Kebanyakan tas yang dijumpai sekarang ini adalah polos, walaupun ada beberapa tas yang diberi gambar, namun biasanya tas tersebut untuk anak-anak. Jika bosan akan tas seperti itu, maka tas motif Aceh adalah salah satu alternatif tas karena memiliki motif khas dari Aceh.
Apalagi pembuatannya yang memperhatikan kualitas, sehingga hasilnya adalah tas halus dengan pembentukan motif yang rapi. Hal ini memang wajar karena pembuatannya dilakukan dengan mesin bordir dan pengrajin berpengalaman dalam bidangnya.
Terdapat jenis tas seperti tas gendong, tas laptop, tas selempang, tas tangan, dan beraneka macam tas ada di sana. Dengan keunikan motif Aceh, rasanya harga ratusan ribu tak jadi masalah untuk pembelian tas yang memdukan budaya dengan barang sehari-hari ini.
Tags: kerajinan tangan aceh