... Sulam Alis Boleh Tidak? Menelusuri Teknik Needlework dan DIY

Apakah Sulam Alis Diperbolehkan dalam Kerajinan Tangan dan DIY?

Efek samping yang akan terjadi ketika melakukan microblading saat hamil

Freepik

Meskipun memiliki banyak manfaat yang menguntungkan, tetapi microblading tentunya tidak 100% aman.

Dilansir dari Parents, ada beberapa efek samping yang akan terjadi selama Mama melakukan microblading saat hamil, di antaranya:

  • Mengakibatkan infeksi darah, HIV, dan hepatitis B yang disebabkan oleh jarum yang digunakan saat microblading apabila digunakan dengan tidak tepat sesuai protokol yang berlaku.
  • Krim yang digunakan sebagai anestesi topikal mengandung epinefrin yang membahayakan masalah jantung pada janin, seperti takikardia (kondisi denyut jantung di atas normal).
  • Mengalami pendarahan berlebih akibat hormon yang berlebih.
  • Hasil yang di bawah standar, karena dapat memudarkan pigmen atau memengaruhi penyerapannya ke dalam kulit.
  • Mengalami melasma (hiperpigmentasi) yang menyebabkan penggelapan kulit di sekitar dahi, pipi, dan mulut yang disebabkan oleh memilih warna pigmen yang salah.

Itu tadi penjelasan tentang sulam alis saat hamil. Sebaiknya Mama tidak melakukan prosedur ini selama kehamilan, ya, Ma!

Baca juga:

Apa Itu Microblading?

Pexels/robertocolatosti

Microblading merupakan suatu prosedur yang di mana membuat alis menjadi lebih terlihat rapi tanpa harus menggambar menggunakan pensil alis.

Menurut Society of Permanent Cosmetic Professionals, istilah yang kerap disebut sulam alis ini merupakan proses penempatan warna atau pigmen pada kulit di sekitar alis untuk memberikan tampilan alis yang natural secara semi-permanen (tato alis).

Biasanya, microblading harus dilakukan oleh tenaga profesional yang sudah terlatih dan memiliki lisensi khusus.

Selama prosesnya, tenaga kecantikan akan menggambar alis menggunakan alat khusus dan merapikan sisa alis yang berantakan.

Editors' Pick

Efek Samping Sulam Alis

Melansir dari Society of The Permanent Cosmetics Professional (SPCP), kemungkinan masalah dengan prosedur riasan permanen jarang terjadi jika semua standar kesehatan dipatuhi, terutama dalam hal desinfeksi dan sterilisasi peralatan.

Studi dalam jurnal Clinical Interventions in Aging menegaskan bahwa tato kosmetik seperti sulam alis memiliki risiko yang sama dengan jenis prosedur tato lainnya.

Melansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa contoh risiko yang dapat terjadi saat melakukan tato atau sulam alis, yaitu:

  • Dapat menimbulkan reaksi alergi pada kulit, seperti ruam gatal,
  • Infeksi pada kulit,
  • Iritasi,
  • Masalah kulit seperti granuloma dan keloid,
  • Menggunakan alat yang tidak steril, kemungkinan dapat menyebabkan penyakit hepatitis B dan C,

Melakukan perawatan dan mengonsumsi obat-obatan diperlukan jika Moms mengalami reaksi alergi dan mengalami infeksi, atau masalah kulit lain di sekitar area alis yang disulam.

Pada dasarnya, risiko tersebut dapat diminimalkan jika konsumen dan penyulam alis mengetahui risiko-risiko tersebut.

Bolehkah sulam alis saat hamil?

Freepik/nakaridore

Selama kehamilan, perubahan tubuh merupakan hal yang normal karena disebabkan oleh hormon yang tidak bisa dikontrol oleh ibu hamil.

Salah satu perubahan yang sering terjadi selama hamil adalah penipisan alis karena rontok. Hal inilah yang membuat Mama merasa tidak percaya diri dan memilih melakukan microblading atau sulam alis saat hamil, agar lebih praktis tanpa harus menggambar alis lagi.

Dilansir dari FirstCry Parenting, melakukan microblading selama hamil tidak diperbolehkan karena mengandung bahan kimia yang dapat memberikan efek samping dan risiko pada kehamilan mama.

Selain itu, tingginya hormon estrogen selama hamil membuat adanya perubahan vaskular selama kehamilan dapat berisiko pendarahan yang banyak ketika melakukan microblading.


Tags: sulam alis tidak boleh

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia