Seni Sulaman - Membuat Bekas Jahitan Sunat Bercahaya dalam Karya Anda
Cara merawat luka sunat
1. Minum obat nyeri
Sunat sering kali membuat anak-anak takut karena akan terasa nyeri. Padahal, sebelum disunat, dokter akan menyuntikkan bius lokal pada saraf-saraf yang menuju kulit prepusium.
Ingat, antibiotik harus dihabiskan untuk mencegah infeksi dan resistensi. Sedangkan obat-obatan lainnya dapat diminum sesuai keluhan. Jangan ragu untuk menanyakan aturan minum obat ke dokter agar lebih jelas penggunaannya.
2. Istirahat
Luka bekas sunat umumnya akan ditutup dengan kasa yang sudah diolesi krim antibiotik. Penggunaan kasa ini berfungsi untuk melindungi luka agar tidak mudah infeksi.
Selain itu, luka khitan juga perlu ditutup perban untuk menyerap rembesan darah dari bekas lukanya. Walaupun tidak terjadi perdarahan, dokter biasanya akan tetap mengoleskan krim antibiotik pada luka sunat.
Pasien dianjurkan untuk banyak istirahat pasca sunat. Tak hanya untuk mempercepat pemulihan, perawatan sunat ini penting untuk mengurangi nyeri.
3. Hindari aktivitas berat
Karena jahitan masih basah dan menggunakan perban, kamu tidak boleh melakukan aktivitas fisik yang berat. Terutama untuk anak-anak, hindari berlari bermain bola, atau aktivitas fisik sejenis.
Selain mempercepat pemulihan, ini penting untuk mencegah perdarahan atau terlepasnya jahitan. Istirahatkan diri selama beberapa hari, setidaknya sampai dokter membolehkan kamu beraktivitas seperti biasanya.
4. Jaga perban tetap kering dan bersih
Gunakan pakaian dan celana yang nyaman, namun pastikan jangan sampai menyentuh bekas jahitan secara langsung. Sebaiknya gunakan celana khusus khitan, sarung, atau celana longgar.
Walau rasanya nyeri dan sedikit panas, hindari mengipasi penis yang baru disunat agar tidak terkena debu atau udara kotor. Alih-alih mengipasinya, lebih baik minum obat antinyeri yang diresepkan dokter atau konsultasikan jika obat tersebut tidak mempan mengurangi nyeri pasca khitan.
4. Hindari paparan sinar matahari
Saat kulit terluka, baik karena luka jahitan atau cedera, sebisa mungkin hindari area tersebut dari paparan sinar matahari. Hal ini karena paparan sinar matahari pada kulit yang terluka bisa menyebabkan luka tampak berbekas.
Jika kamu harus bepergian saat luka jahitan masih dalam masa pemulihan, kenakan pakaian yang menutupi luka dan menyerap keringat. Kamu juga perlu mengenakan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet dari matahari.
5. Hindari menyentuh atau menggaruk luka
Luka jahitan memang akan terasa gatal di fase pemulihan. Hal ini normal, kok. Namun, jangan menyentuh, mengusapu-usap, apalagi sampai menggaruknya, ya. Menggaruk luka bekas jahitan dapat menyebabkan luka terbuka kembali dan memperlambat proses penyembuhan.
Tags: jahit bekas tidak sunat