Solusi untuk Benang Bagian Bawah yang Menggumpal - Panduan Praktis untuk Needlework dan DIY
Keputihan
Keputihan adalah kondisi ketika lendir kental atau cairan bening keluar dari vagina. Keputihan merupakan cara alami tubuh untuk menjaga kebersihan, kelembapan, serta untuk melindungi organ intim wanita dari infeksi. Ketika seorang wanita mengalami keputihan, cairan yang diproduksi kelenjar vagina dan leher rahim akan keluar membawa sel mati dan bakteri. Hal tersebut merupakan proses alami agar vagina tetap bersih sekaligus terlindung dari infeksi. Keputihan normal terjadi pada wanita yang masih mengalami menstruasi. Pada ibu hamil, baik di hamil muda atau hamil tua, keputihan mungkin akan lebih sering terjadi akibat perubahan hormon. Ketika wanita memasuki masa menopause, keputihan akan mulai berkurang.
Keputihan terbagi menjadi dua, yakni keputihan normal dan keputihan tidak normal (abnormal). Berikut ini adalah penjelasan dari keduanya:
Keputihan normal
Keputihan tidak normal
- Mengonsumsi pil KB dan obat kortikosteroid
- Menderita penyakit diabetes
- Berhubungan seksual tanpa kondom dan sering berganti pasangan
- Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat penyakit HIV & AIDS
- Mengalami iritasi di dalam atau sekitar vagina
- Menipisnya dinding vagina akibat menopause
- Terlalu sering membersihkan area kewanitaan dengan sabun yang mengandung parfum dan sabun antiseptik

Apa yang Harus Dilakukan Saat Benang IUD Tidak Teraba?
Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab benang IUD yang berada di dalam vagina tidak teraba atau terasa. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut.
Benang IUD tidak teraba karena benang berada terlalu jauh di dalam vagina
Salah satu alasan mengapa benang IUD yang terdapat di dalam vagina tidak terasa karena posisinya di dalam vagina terlalu dalam.
Hal ini bisa disebabkan karena benang IUD dipotong terlalu pendek, atau tangan Anda yang tak cukup panjang untuk meraih benang tersebut.
Benang IUD tidak terasa karena kusut di dalam leher rahim
Penyebab lain yang dapat menyebabkan benang IUD tidak berhasil teraba oleh jari Anda adalah benang tersebut kusut.
Alih-alih menjuntai ke saluran vagina, benang tersebut justru semakin masuk ke dalam hingga berada di leher rahim atau serviks.
Bahkan, tak jarang jika benang IUD ini tidak teraba karena tersembunyi di dalam lipatan-lipatan jaringan vagina.
IUD jatuh keluar dari rahim
Alasan lain mengapa benang IUD tidak teraba oleh tangan Anda karena IUD lepas dengan sendirinya dan jatuh keluar dari rahim Anda.
Sebenarnya, ini hal yang sangat jarang terjadi, tapi biasanya terjadi pada tahun pertama pemasangan IUD.
Pada beberapa kasus tertentu, IUD tidak jatuh seluruhnya, jadi IUD tidak keluar dari vagina Anda.
Dengan begitu, meski IUD jatuh dan keluar dari rahim, bukan berarti IUD bisa keluar dari vagina dan Anda temukan di celana dalam atau di toilet.
Namun, hal ini mungkin juga terjadi. Maka itu, saat Anda melihat IUD pada celana dalam Anda atau jatuh hingga ke toilet, segera hubungi dokter untuk pemasangan ulang.

Penyebab Darah Haid Menggumpal
Selama haid berlangsung, lapisan rahim mengalami penebalan untuk mempersiapkan kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, terdapat hormon yang memberi sinyal ke lapisan rahim untuk meluruhkan darah sehingga terjadilah perdarahan yang biasa disebut haid.
Darah haid menggumpal biasanya berlangsung pada masa awal haid. Namun, kondisi ini bisa berlangsung lebih lama pada wanita yang biasa mengalami haid lebih panjang.
Gumpalan darah saat haid tampak menyerupai gel berwarna merah terang hingga merah tua kecokelatan. Darah haid menggumpal dianggap normal bila hanya terjadi sesekali dan tidak lama.
Kondisi ini menjadi tidak normal dan perlu segera mendapat penanganan dokter ketika darah yang menggumpal saat haid berukuran besar atau sekitar 2,5 cm, bertahan lebih dari 7 hari, dan tidak kunjung berkurang hingga membuat Anda harus mengganti pembalut kurang dari 2 jam sekali.

Ciri-ciri posisi IUD bergeser sehingga benang IUD tidak teraba
Umumnya, jika Anda menggunakan IUD hormonal, menstruasi yang Anda alami biasanya akan semakin ringan seiring berjalannya waktu.
Artinya, darah menstruasi yang Anda keluarkan setiap kali haid tidak akan mengucur deras seperti pada umumnya.
Oleh sebab itu, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan mengenai kondisi tersebut.
Sebelum IUD berada pada posisi semula, Anda harus menggunakan alat kontrasepsi cadangan jika tidak ingin kebobolan.
Jika Anda cek benang IUD dan tidak berhasil teraba, Anda bisa saja mengalami masalah seperti perforasi rahim atau terdapat lubang pada rahim, atau infeksi.
Ada beberapa gejala yang harus Anda ketahui dan diskusikan dengan dokter, misalnya sebagai berikut.
- Demam tinggi hingga menggigil.
- Kram perut yang berlangsung lama.
- Bau yang tidak wajar dari vagina.
- Perdarahan yang tidak normal hingga cairan keluar dari vagina.

Gejala Keputihan
Keputihan yang tergolong normal dapat terlihat dari ciri-ciri cairan yang keluar dari vagina, antara lain:
- Tidak berwarna atau berwarna putih
- Tidak berbau atau tidak mengeluarkan bau menyengat
- Meninggalkan bercak kekuningan di celana dalam
- Memiliki tesktur cairan yang dapat berubah tergantung siklus menstruasi
Sedangkan pada keputihan yang tidak normal, tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut:
- Cairan keputihan berbeda warna, bau, atau tekstur dari biasanya
- Cairan keputihan keluar lebih banyak dari biasanya
- Keluar darah di luar jadwal haid
Keputihan yang abnormal tersebut dapat disertai dengan keluhan:
- Gatal di area kewanitaan
- Nyeri di panggul
- Nyeri saat buang air kecil
- Rasa terbakar di sekitar vagina
Perubahan warna pada cairan keputihan dapat menjadi tanda dari kondisi tertentu, seperti dijelaskan di bawah ini:
Kapan harus ke dokter
Waspadai jika cairan keputihan mengalami perubahan warna, tekstur, dan bau. Kondisi ini dapat menjadi tanda keputihan yang berbahaya atau tidak normal, yang bisa disebabkan oleh infeksi atau kelainan organ reproduksi. Keputihan dengan ciri seperti itu dapat menjadi tanda penyakit kelamin wanita.

Tags: benang