Seni Rajut dan DIY - Memahami Benang Rajut Katun
Rekomendasi 6 Benang Rajut untuk Proyek Rajutanmu
Sebelum adanya internet, di kota kecil ini hanya ada 1 jenis benang rajut. Benang itu adalah benang wol dengan ukuran kecil. Wanita di kotaku mengisi waktu mereka dengan merajut termasuk mamaku sendiri. Waktu masih kecil, aku melihat mama merajut taplak meja dengan benang kecil itu. Mama bisa menyelesaikan 1 taplak meja dalam waktu 3 bulan.
Sekarang tidak perlu waktu selama itu untuk menyelesaikan 1 taplak meja. Pengalamanku merajut selama 3 tahun lebih ini, taplak meja bisa selesai dalam waktu paling lama 1 minggu. Tentunya dengan benang berukuran besar. Karena sekarang banyak jenis benang yang bisa dipilih sesuai proyek rajutan dengan harga terjangkau.
Benang rajut bisa didapatkan dengan mudah melalui marketplace. Kamu bisa berekplorasi sendiri untuk menentukan benang kesukaanmu. Namun butuh modal waktu dan biaya. Belum lagi kemungkinan salah selalu ada. Tidak jarang salah pilih benang. Kamu mau buat tas yang tegak dan kaku tapi beli benang yang lembut. Bisa-bisa tasmu tidak jadi dan benangnya terbuang sia-sia.
Kamu tidak perlu iseng coba-coba. Cukup pilih benang di bawah ini. Ini rekomendasi 6 benang rajut untuk proyek rajutanmu.
Benang Rajut Milk Cotton
Benang katun jenis ini memiliki tekstur lembut dan hangat. Sangat cocok buat kamu yang suka buat barang-barang wearable. Benang ini bisa dicuci dan memiliki warna konsisten. Tidak hanya itu, pilihan warnanya juga banyak. Kamu bisa menggabungkan warnanya untuk membuat proyek rajutan lebih cantik.
Milk cotton terbuat dari 20% serat susu dan 80% katun. Artinya benang ini dibuat dari serat alami. Benang ini memiliki ukurannya yang besar yaitu 5 ply (1 ply = 1 helai benang) dapat diandalkan saat kamu ingin menyelesaikan rajutan dalam waktu singkat. Harga katun susu ini kurang dari Rp10.000. Kamu tinggal menyiapkan hakpen ukuran 3,5 mm dan merajut rajutan impianmu.
Benang Rajut Semprot Wol
Ini benang pertama yang aku gunakan saat belajar merajut. Masih dengan pengetahuan terbatas akhirnya memilih benang ini. Benang dengan warna yang berbeda dengan lainnya. Warnanya dicampur dengan warna lain. Dari fotonya terlihat sangat menarik.
Benang rajut semprot wol berdiameter 1,5 mm. Merajutnya menggunakan hakpen 3 mm. Terdiri dari 75% katun dan 25% elastene. Sebelumnya kamu sudah tahu kalau katun adalah serat alami. Nah, elastene ini bukan serat alami. Eleastene ini terbuat dari minyak bumi. Artinya benang ini mengandung serat yang tidak ramah lingkungan. Perlu kesadaran lebih untuk tidak menggunakannya berlebihan.
Dulu aku menggunakannya untuk merajut taplak meja. Sebenarnya benang ini cocok untuk barang-barang wearable. Aku tidak tahu soal itu. Tapi taplak meja dari benang ini terlihat bagus. Kamu dapat membelinya dengan harga sekitar Rp22.000.
Masih banyak benang rajut selain 6 benang rajut di atas. Ini hanya 6 rekomendasi benang rajut yang pernah dicoba dan diulas berdasarkan pengalaman sendiri. Daripada bingung memilihnya, kamu bisa menggunakan hasil eksplorasiku sesuai proyek rajutan yang ingin dibuat dan isi kantongmu.
8 Teknik Dasar Merajut yang Harus Pemula Pelajari
Pemula pelajari 8 teknik dasar merajut ini. Dari cara memegang benang rajut dan hakpen hingga teknik lainnya. Berkarya jadi mudah dan ringan. Baca lebih lanjut di sini.
Ingin Mulai Belajar Merajut? Ini Alat dan Bahan Rajut Lengkap untuk Pemula
Lagi nyari hobi baru yang bisa membuat kepala berisik jadi diam tetapi gak membosankan? Merajut jawabannya. Kalau teman-teman mau mulai merajut, dibutuhkan alat dan bahan lengkap yang akan dibahas di sini.
Tags: benang