Seni Manjahit - Menggambarkan Kecantikan dalam Ketrampilan Tangan
Pinchusion/ bola-bola jarum pentul
Agar jarum pentul tidak berceceran dan beresiko melukai kaki, bisa banget nih kamu merapikannya dengan cara menusukannya pada bola-bola jarum pentul. Cara membuatnya tidak sulit kok. Berikut tata caranya
Peralatan yang dibutuhkan
- Kain perca ( sesuai dengan ukuran bola-bola jarum pentul yang kamu butuhkan)
- Jarum dan benang
- Gunting
- Dakron
Cara membuat
1. Buat pola terlebih dahulu pada kain sebelum memotongnya. Caranya gunting kain menjadi bentuk lingkaran, diameter lingkaran adalah 20 cm. Sebenarnya sesuaikan dengan selera kamu ya, mau berukuran besar atau kecil ( buat dua pola yah )
2. Potong kian mengikuti pola lingkaran yang sudah dibentuk.
3. Jika sudah, hadapkan kedua kain lingkaran dan jahit tepinya secara melingkar, sisakan sedikit lubang untuk memasukkan dakrop pada “bola-bola jarum pentul”
4. Kemudian, jahit sisa lubang tersebut hingga rapi
5. Gunakan jarum jahit dan benang yang lebih besar untuk membuat jahitan untuk mempercantik tampilan pinchusion. Caranya adalah, dengan menusukkan jarum tepat pada bagian tengah pinchusion dari bawah ke atas. Lalu tarik benang memberntuk seperempat lingkaran.
6. Lakukan langkah ini hingga benang melingkari 8 arah mata angin, kemudian buat tali simpul pada bagian bawah agar jahitan tidak lepas.
7. Agar tampilannya semakin cantik. Tempelkan satu butir manik-manik di tengah-tengah lingkaran/ bantalan pinchusion. Bisa menggunakan lem tembak ataupun dijahit manual.
8. Pincushion/ bola-Bola jarum pentul sudah siap digunakan. Simpel kan ?
3. Jahitan Zigzag dan Jahitan Lurus
Dalam menjahit dengan mesin, dua jenis jahitan dasar yang perlu dipahami adalah jahitan zigzag dan jahitan lurus. Jahitan zigzag digunakan untuk mencegah kain melar atau merajut, sementara jahitan lurus adalah pilihan yang baik untuk menjahit garis lurus yang rapi. Praktikkan keduanya untuk menguasai teknik menjahit dasar.
Selain jahitan zigzag dan jahitan lurus, terdapat beberapa teknik jahitan lain yang sering digunakan dalam menjahit. Berikut adalah beberapa di antaranya:
2. Jahitan Basting (Backstitch): Jahitan basting adalah jahitan tangan yang kuat dan awet yang sering digunakan untuk menyatukan bagian-bagian yang perlu diperbaiki atau direkatkan secara sementara sebelum dijahit.
3. Jahitan Zigzag Satu Arah (Satin Stitch): Jahitan zigzag satu arah digunakan untuk membuat tepi yang rapi pada kain yang tidak rata atau berjumbai. Ini adalah jahitan dekoratif yang dapat digunakan untuk menghias dan merapihkan tepi kain.
4. Jahitan Overlock (Overlock Stitch): Jahitan overlock dilakukan dengan mesin overlock khusus dan digunakan untuk mengencangkan tepi kain dan mencegahnya merajut. Jahitan ini umumnya digunakan untuk finishing tepi pakaian dan kain yang rawan merajut.
5. Jahitan Blind Hem (Blind Hem Stitch): Jahitan blind hem adalah jahitan yang digunakan untuk merajut bagian bawah pakaian atau proyek kerajinan dengan cara yang tidak terlihat dari luar. Jahitan ini memberikan tampilan yang bersih dan rapi pada tepi kain.
Dengan menguasai berbagai teknik jahitan, Kamu akan memiliki fleksibilitas yang lebih besar dalam menjahit berbagai jenis proyek. Dari jahitan sederhana hingga yang lebih rumit, setiap teknik jahitan memiliki kegunaannya sendiri dalam menciptakan hasil jahitan yang berkualitas dan profesional.
Teknik tusuk batang khusus untuk membuat hiasan pada kain atau baju. Karena menghasilkan bentuk batang, kamu bisa berkreasi sesuai dengan keinginanmu lo~
Teknik menjahit batang via pumora.de
Teknik menjahit batang biasanya digunakan untuk membentuk hiasan. Sama seperti namanya, teknik ini akan memberi kamu bentuk batang. Kalau sudah menguasai teknik ini kamu mungkin bisa berkreasi dan menghasilkan beragam hiasan dari satu teknik ini saja. Kamu bisa membuat kain taplak sendiri atau mungkin sapu tangan bermotif lucu.
Cara menjahit batang nggak sulit kok. Kamu tinggal menjahit dengan pola maju mundur berjarak 1/2 cm dan melapiskan 6 tusukan benang. Lakukan ini berulang-ulang sampai mendapatkan pola batang terlihat. Kalau berhasil, kamu akan mendapatkan hasil seperti gambar teknik menjahit batang di atas.
Siapa yang Menjahit Bendera Pusaka Merah Putih dan Sejarahnya
Siapa orang yang menjahit bendera Merah Putih? Merah melambangkan berani, dan putih sebagai simbol kesucian. Berikut selengkapnya.
tirto.id - Siapa yang menjahit bendera merah putih dan bagaimana sejarahnya? Bendera Merah Putih yang dikibarkan di Istana Merdeka, atau di hampir seluruh pelosok negeri pada setiap HUT RI, punya sejarah panjang. Terutama tentang siapa orang yang pertama menjahit bendera ini.
Bendera merah putih punya kedudukan khusus sebagai bendera negara Indonesia dalam UUD 1945 Pasal 35 yang berbunyi: Bendera Negara Indonesia ialah sang Merah Putih.
Selanjutnya, kedudukan bendera negara diperjelas lagi melalui Undang-Undang (UU) No.24 Tahun 2009 yang mengatur Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Sebelum menjadi bendera kebangsaan Republik Indonesia dan memiliki kedudukan khusus dalam Undang-Undang (UU), bendera merah putih punya riwayat panjang dalam sejarah Nusantara. Warna merah melambangkan "keberanian", sedangkan warna putih sebagai simbol "kesucian".
Dalam buku Mengenal Indonesia: Aku Cinta Indonesia, Tak Kenal Maka Tak Sayang (2019:30), Boli Sabon Max mengungkapkan, bendera merah putih merupakan lambang semangat perjuangan Indonesia untuk dapat terlepas dari penjajahan Belanda.
Bendera merah putih dikibarkan setiap hari di tempat-tempat khusus, seperti di depan kantor-kantor pemerintahan, sekolah, di batas-batas terluar wilayah Indonesia, dan lainnya, selain saat memperingati hari-hari nasional.
Siapa yang Menjahit Bendera Pusaka Merah Putih
Yang menjahit bendera Merah Putih pertama adalah Fatmawati. Ia merupakan istri Presiden ke-1 Indonesia Sukarno sekaligus Ibu Negara pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967.
Fatmawati dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
Ibunda dari Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri ini lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923 dengan nama asli Fatimah. Ayah Fatmawati Hasan Din, adalah tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Keluarga Fatmawati, selain dihormati karena ketokohan ayahnya, juga disebut-sebut masih keturunan kerabat Kesultanan Indrapura yang mengungsi ke Bengkulu ketika kerajaan itu ditekan Belanda pada awal abad ke-19.
Mengutip laman Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Ibu Fatmawati menjahit bendera Merah Putih dengan mesin jahit tangan di ruang tamu rumahnya.
Kala itu, Sukarno bersama tokoh lain sedang mempersiapkan perlengkapan yang akan digunakan untuk momen pembacaan naskah teks proklamasi. Fatmawati yang berada di dalam rumah, tak sengaja mendengar bahwa bendera Indonesia belum tersedia.
Ia pun kemudian memutuskan untuk menjahit Bendera Indonesia. Dengan bantuan Chaerul Basri, seorang pemuda asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Fatmawati meminta kain merah dan putih kepada Shimizu, pimpinan barisan Propaganda Jepang Gerakan Tiga A. Shimizu yang sudah menjadi teman baik Fatmawati pun kemudian menghubungi rekannya untuk mendapatkan kain merah dan putih.
Sebagaimana ditulis Bondan Winarno dalam bukunya, Berkibarlah Benderaku (2003), diketahui Fatmawati sambil menitikan air mata ketika menjahit bendera ini. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab saat itu Fatmawati tengah menanti kelahiran Guntur Soekarnoputra, yang memang sudah bulannya untuk lahir.
Di buku tersebut, diceritakan bahwa Fatmawati menjahit menggunakan mesin jahit singer yang hanya bisa digerakkan menggunakan tangan saja. Itu karena mesin jahit menggunakan kaki tidak diperkenankan mengingat usia kehamilan Fatmawati.
Tags: jahit gambar