...
Daerah Provinsi Jawa Barat adalah daerah penghasil rotan yang cukup besar, apabila dilihat dari total jumlah produksinya.
Mayoritas dari hasil produksi rotan yang dihasilkan, yaitu berupa bahan baku untuk pembuatan dan pengolahan furniture.
Salah satu tempat penghasil kerajinan rotan ada di Cirebon seperti di Desa Tegalwangi, yang memiliki lebih dari 900 unit usaha pengrajin.
Meski begitu, produknya tidak hanya menggunakan bahan baku dari daerah setempat, tapi juga dari seluruh Indonesia.
Beberapa negara yang banyak memesan produk rotan dari Cirebon tidak hanya dari Asia, tapi juga Australia, Eropa, Amerika dan Afrika.
Baca Juga:
Itulah 6 Daerah Penghasil Rotan di Indonesia terbesar saat ini, khususnya dalam memasarkan produknya di dalam dan luar negeri.
Semoga bermanfaat, dan bisa menjadi tambahan pengetahuan mengenai penghasil rotan di Tanah Air.
Aceh merupakan daerah di Indonesia, yang terkenal sebagai penghasil rotan terbesar saat ini.
Seperti yang kita tahu jika Aceh Memiliki hutan yang belum banyak terjamah manusia, membuat tanaman rotan dapat tumbuh dengan subur hampir tanpa penghalang di tempat ini.
Terutama, di beberapa daerah seperti Aceh Barat, Aceh Timur, Nagan Raya, Pidie,
Subulussalam, Tamiang, hingga Aceh Utara.
Nah salah satu daerah penghasil kerajinan Rotan di Aceh ada di Desa Keude Bieng, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Desa Keude Bieng dikenal sebagai salah satu daerah penghasil kerajinan rotan rumahan.
Setidaknya di sepanjang jalan utama Banda Aceh–Meulaboh Kilometer 11 itu terdapat lebih dari 10 tempat penjualan berbagai jenis kerajinan khas Aceh yang terbuat dari bahan baku rotan.
Hampir seluruh daerah tersebut, menghasilkan bahan baku rotan yang berkualitas.
Pulau yang dikenal sebagai Serambi Mekkah ini memiliki kontribusi hingga 35 persen sebagai produsen rotan di dunia.
Selain itu, Aceh juga terkenal sebagai penyuplai rotan untuk pasar Indonesia.
Batik Benang Bintik Kalimantan Tengah adalah sebuah seni kain tradisional yang memiliki keunikan tersendiri. Batik ini menggunakan teknik pembatikan dengan benang dan menghasilkan motif-motif bintik yang khas.
Proses pembuatan Batik Benang Bintik dimulai dengan menggambar motif pada kain menggunakan lilin, kemudian benang-benang yang dicelupkan ke dalam pewarna alami ditempelkan pada kain sesuai dengan desain yang diinginkan.
Motif-motif yang dihasilkan oleh Batik Benang Bintik Kalimantan Tengah terinspirasi oleh alam, seperti flora, fauna, dan elemen-elemen budaya Dayak.
Warnanya yang cerah dan kontras mencerminkan keindahan alam Kalimantan Tengah dan kehidupan masyarakat setempat. Batik Benang Bintik ini sering digunakan untuk pakaian adat, selendang, sarung, serta berbagai produk kain lainnya.
Pengrajin lokal dengan penuh dedikasi dan kreativitasnya menjaga tradisi ini tetap hidup dan menghasilkan karya-karya batik yang memukau.
Batik Benang Bintik Kalimantan Tengah adalah warisan budaya yang berharga, menggambarkan kekayaan seni dan keterampilan masyarakat setempat.
Melalui batik ini, warisan budaya Dayak Kalimantan Tengah terus diperkokoh dan diapresiasi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan kebudayaan Kalimantan Tengah.