... 10 Ide Kreatif dari Organisasi Kerajinan Amai Setia: Panduan DIY untuk Pekerjaan Jahitan

"Organisasi Kerajinan Amai Setia - Wadah Kreativitas dan Kepedulian Masyarakat"

5 Tokoh Organisasi Gerakan Perempuan

Pada era kolonialisme dan kultur budaya pada saat itu menempatkan kaum perempuan memiliki hak yang sempit dibandingkan dengan kaum laki-laki. Ruang gerak kaum perempuan dibatasi, kaum perempuan harus tinggal di dalam rumah, tidak boleh bekerja di luar rumah dan tidak diberikan hak untuk mendapatkan pendidikan.

Terbatasnya ruang gerak bagi kaum perempuan memunculkan gagasan emansipasi terhadap perempuan yang mengidealkan kemajuan diantara kaum laki-laki dan kaum perempuan harus sama. Kaum perempuan mulai mekakukan gerakan untuk memperbaiki keadaan perempuan.

Pada awalnya dilakukan secara individu/perorangan kemudian mengalami perkembangan dan selanjutnya perjuangan kaum perempuan dilakukan dengan membentuk organisasi. Atau, perkumpulan yang memiliki pandangan, tujuan ataupun cita-cita yang sama. Yaitu untuk memajukan keadaan perempuan, memperjuangkan hak-hak perempuan termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Adapun tokoh-tokoh dalam organisasi gerakan perempuan yang memiliki peran penting dalam berdirinya organisasi gerakan perempuan di Indonesia diantaranya yaitu:

Mendirikan surat kabar [ sunting | sunting sumber ]

Terampil menulis, Koeddoes tidak berhenti mengajar kerajinan perempuan. Dia percaya dalam mendidik wanita secara keseluruhan. Tahun berikutnya, ia mengirim surat kepada Soetan Maharadja, pemimpin redaksi Oetoesan Melajoe (EBI: Utusan Melayu), mengusulkan untuk memulai sebuah surat kabar berorientasi perempuan. [butuh rujukan]

Keinginan untuk berbagi cerita tentang perjuangan memajukan pendidikan kaum perempuan di kampungnya ditunjang kebiasaannya menulis berujung dengan diterbitkannya surat kabar perempuan yang diberi nama Soenting Melajoe pada tanggal 10 Juli 1912. Soenting Melajoe merupakan surat kabar yang terbit tiga kali dalam seminggu. Soenting Melajoe tercatat dalam sejarah sebagai surat kabar perempuan pertama di Indonesia yang pemimpin redaksi, redaktur dan penulisnya adalah perempuan. [3] [5]

Di Bukittinggi Roehana mendirikan sekolah dengan nama “Roehana School”. Roehana mengelola sekolahnya sendiri tanpa minta bantuan siapa pun untuk menghindari permasalahan yang tak diinginkan terulang kembali. Roehana School sangat terkenal muridnya banyak, tidak hanya dari Bukittinggi tetapi juga dari daerah lain. Hal ini disebabkan Roehana sudah cukup populer dengan hasil karyanya yang bermutu dan juga jabatannya sebagai Pemimpin Redaksi Sunting Melayu membuat eksistensinya tidak diragukan. [butuh rujukan]

Tak puas dengan ilmunya, di Bukittinggi Roehana memperkaya keterampilannya dengan belajar membordir pada orang Cina dengan menggunakan mesin jahit Singer. Karena jiwa bisnisnya juga kuat, selain belajar membordir Roehana juga menjadi agen mesin jahit untuk murid-murid di sekolahnya sendiri. Roehana adalah perempuan pertama di Bukittinggi yang menjadi agen mesin jahit Singer yang sebelumnya hanya dikuasai orang Tionghoa. [butuh rujukan]

Keradjinan Amai Setia (KAS)

Organisasi perempuan ini merupakan organisasi perempuan pertama yang berdiri di Kotogadang, Bukittinggi, Minangkabau, Sumatera Barat. Tujuan utama pendirian KAS adalah untuk kemajuan perempuan dan berupaya melestarikan serta mengembangkan berbagai keahlian kerajinan tangan.

Terbentuknya organisasi perempuan KAS disebabkan kaum perempuan belum mendapat kesempatan menempuh pendidikan formal dan nonformal, karena pada masa itu pendidikan lebih diutamakan untuk kaum lakilaki.

Nagari Kotogadang merupakan salah satu dari 11 nagari yang terletak di Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Asal usul Nagari Kotogadang menurut sejarahnya dimulai pada akhir abad ke-17.

Ketika itu sekelompok kaum yang berasal dari Pariangan Padang Panjang mendaki dan menuruni bukit dan lembah, menyeberangi anak sungai, untuk mencari tanah yang elok untuk dipeladangi dan dijadikan sawah serta untuk tempat pemukiman.

Demi meningkatkan kehidupan yang lebih baik dengan menuntut ilmu yang lebih tinggi, banyak kaum lakilaki Kotogadang yang merantau ke luar kampung, meninggalkan keluarganya untuk memasuki sekolah formal atau menimba ilmu dan keterampilan langsung dari mereka yang ahli di bidang masing-masing, sehingga Kotogadang menjadi tempat yang dikenal banyak melahirkan orang-orang pandai di berbagai disiplin ilmu dan keterampilan.

Kartini Fonds

Organisasi Kartini Fons atau Dana Kartini pertama kali dibentuk pada tahun 1912 di kota Semarang. Didirikan oleh C. Th. Van Deventer, salah satu tokoh politik etis. Berdirinya Kartini Fonds merupakan realisasi politik etis (politik balas budi pertanggungjawaban atas kegiatan tanam paksa yang sangat merugikan kesejahteraan rakyat).

Melalui Kartini Fonds, berdirilah sekolah-sekolah untuk kaum wanita. Pada tahun 1913 berhasil mendirikan sekolah Kartini di kota besar seperti Jakarta, Semarang dan Bogor. Di tahun berikutnya berdiri juga di Surabaya, Malang, Madiun, Pekalongan, Rembang dan Cirebon.


Tags: kerajinan

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia