... Belajar Tenun Gedog Tuban: Teknik, Pola, dan Panduan DIY Terbaru

Tenun Gedog Tuban - Seni Merajut Tradisional yang Menawan dalam Dunia Kerajinan dan DIY

Fungsi Batik Gedog Tuban

Batik Gedog Tuban terbagi menjadi dua ukuran, yaitu berukuran dua meter (tapih) dan selendang.

Kain tapih tersebut muncul dalam bentuk sarung maupun kain panjang yang juga memiliki motif religi, seperti kijing miring dan ilir-ilir.

Fungsi batik Tuban biasanya digunakan sebagai hantaran pernikahan dari pihak laki-laki kepada mempelai perempuan.

Bagi masyarakat yang berada, calon pengantin laki-laki dapat membawa 100 lembar kain batik Tuban.

Namun umumnya, pihak calon pengantin laki-laki membawa sekitar lima lembar bati ksebagai hantaran pernikahan.

Adapun selendang biasanya digunakan oleh para ibu untuk menggendong bakul ke sawah maupun ke pasar.

Selendang batik Tuban kerap digunakan khusus untuk menghadiri acara resmi.

Ada berbagai macam selendang batik Tuban, yakni selendang selimun, lokcan, dan kembang wuluh.

Masing-masing selendang dipercaya mempunyai khasiat, seperti selendang selimun dipercaya mampu menyembuhkan demam.

Masyarakat akan menyelimuti orang yang demam tinggi dengan selendang selimun supaya panasnya turun.

Pada selendang motif lok can mendapat pengaruh dari China. Selendang tersebut digunakan untuk menyelimuti seseoranng yang disengat kalajengking.

Adapun selendang motif kembang waluh digunakan untuk upacara ritual membuang sial.

Motif kembang wuluh tampil dengan tiga macam warna, yaitu merah, biru tua, dan putih.

Kain maupun selendang batik Tuban biasanya berwarna kecoklatan, sebagai ciri khas Batik Gedog Tuban.

Meskipun begitu, masyarakat dapat menemui batik Tuban berwarna cerah yang menggunakan bahan lain di luar kain tenun.

Abstract

Abstract— Indonesian society is diverse with various segments. One of the segments relevant to the design of fashion products is the division of the social class structure along with the mapping that accompanies each class. The theory that is often used related to social structure is trickle down, where fashion is considered to originate from the upper class society and is then adopted by the middle and lower classes. Trickle down is applied as a theoretical basis in this research based on the dominance of the upper class as consumers of weaving and weaving-based fashion products, especially Tuban gedog weaving in Indonesia. The methods used are interviews, questionnaires, and visual form experiments through the ATUMICS method. The method above produces bag designs that adopts design trends for the upper class, but with some adjustments for the middle class regarding shape, style, color, detail, and decorative elements. The adjustment is intended to answer the needs of middle class consumers in terms of bag design and function, as well as product selling prices. A survey of bag designs at the end of the study shows that the middle class in Indonesia has a different trend from the upper class so that trickle down is not suitable for consumers in Indonesia.

Keywords: middle class, bag design, gedog weaving

Abstrak— Masyarakat di Indonesia bersifat majemuk dengan beragam segmentasi. Salah satu segmentasi yang relevan dengan desain produk mode adalah adanya pembagian struktur kelas sosial beserta pemetaan yang menyertai masing-masing kelas. Teori yang sering digunakan berkaitan dengan struktur sosial adalah trickle down, dimana mode dianggap berasal dari masyarakat kelas atas kemudian diadopsi oleh kelas menengah dan bawah. Trickle down diterapkan sebagai landasan teori dalam penelitian ini berdasarkan dominasi kelas atas sebagai konsumen tenun dan produk mode berbasis tenun, khususnya tenun gedog Tuban di Indonesia. Metode yang digunakan adalah wawancara, kuesioner, dan eksperimen bentuk visual melalui metode ATUMICS. Metode diatas menghasilkan rancangan tas yang mengadopsi tren desain bagi kelas atas, namun dengan beberapa penyesuaian untuk kelas menengah terkait bentuk, gaya, warna, detil, dan elemen dekoratif. Penyesuaian tersebut dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan konsumen kelas menengah dari segi rancangan dan fungsi tas, serta harga jual produk. Survei terhadap rancangan tas pada akhir penelitian menunjukkan bahwa kelas menengah di Indonesia memiliki kecenderungan tren yang berbeda dengan kelas atas sehingga trickle down menjadi kurang sesuai apabila diterapkan untuk konsumen di Indonesia.

Batik Gedog Tuban

Batik Gedog Tuban adalah batik kuno yang dibuat di pedalaman Kota Tuban, Jawa Timur. Nama Gedog diambil dari proses pembuatannya yang dimulai dari pemintalan kapas menjadi benang, dan dianyam menjadi kain dengan alat manual. Alat tersebut mengeluarkan bunyi "dog..dog". Di bunyi tersebutlah nama Gedog diambil.

Penggunaan kain tenun yang bertekstur dan proses pembatikan menggunakan tangan menciptakan karya yang sangat indah. Baca juga: Perancang Lia Afif Angkat Batik Gedog Khas Tuban Proses pembuatan batik Gedog Tuban membutuhkan waktu yang panjang mulai memintal kapas menjadi benang, menenun, membatik, dan mewarnai menggunakan bahan alami. Pembuatan batik gedog membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Batik Gedog Tuban memiliki nilai tinggi, para orang tua biasanya mewariskan kain batik tersebut kepada anak-anaknya. Jika dahulu Batik Gedog Tuban terdapat di Kecamatan Kerek saja, pada perkembangannya batik Gedog merambah beberapa kecamatan di Tumban.


Tags: tenun

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia