Membuat Seni Indah dari Jahitan Perineum - Panduan Praktis untuk DIY dan Karya Rajut
Penyebab jahitan menonjol dan waktu yang dibutuhkan untuk sembuh
Sayatan pada Bunda yang melahirkan secara normal ini dalam istilah medis dikenal sebagai tindakan episiotomi, Bunda. Yakni sayatan bedah yang dibuat di area antara vagina dan anus untuk memperlebar lubang vagina agar memudahkan persalinan.
Mengutip Verywellfamily, adanya suatu tonjolan di bekas jahitan pasca melahirkan memang wajar terjadi, Bunda. Hal ini karena jaringan parut yang menggantikan jaringan yang luka.
Jika tonjolan tidak membesar tanpa disertai keluhan lain, masih terhitung aman dan tidak membutuhkan penanganan khusus. Namun sebaliknya, jika tonjolan tampak membesar, membengkak, terasa nyeri, mengeluarkan nanah, atau muncul tanda hambatan penyembuhan luka lainnya, bisa jadi penyebabnya adalah infeksi pada luka bekas jahitan.
Jahitan yang dapat larut, juga disebut jahitan yang dapat diserap, biasanya digunakan untuk episiotomi. Bunda tidak harus mengeluarkannya dari dokter sebab jahitan akan rusak dengan sendirinya dalam waktu 2 sampai 4 minggu.
Lanjut ke halaman berikutnya yuk Bunda.
10 Minuman yang Dapat Menggugurkan Kandungan, Perlu Diwaspadai saat Hamil Muda
6 Cara Mudah Merawat Jahitan Pasca Melahirkan Normal agar Bunda Cepat Sembuh
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang 5 tips agar melahirkan normal minim rasa sakit:
6 Tips Merawat Luka Jahitan agar Tidak Berbekas
Sebagian besar luka sayatan atau goresan kecil pada kulit akan sembuh dan hilang dengan sendirinya. Namun, lain halnya pada luka sayatan besar seperti jahitan pascaoperasi, misalnya operasi caesar, dan luka luas dan dalam yang menimbulkan banyak perdarahan. Luka tersebut biasanya perlu ditangani dengan cara dijahit.
Nggak sedikit orang yang merasa tidak nyaman dengan luka jahitannya karena luka tersebut sering kali menimbulkan bekas luka. Agar luka jahitan bisa sembuh dengan baik dan tidak tampak terlalu berbekas, kamu perlu merawat luka jahitan tersebut dengan baik dan benar.
Memahami Jahitan Pasca Melahirkan Normal dan Cara Merawatnya
Dokter atau bidan sering melakukan jahitan pasca melahirkan normal untuk memperbaiki luka pada vagina dan perineum (daerah antara vagina dan anus) akibat bersalin. Selama pemulihan, ibu yang baru saja melahirkan perlu merawat jahitan ini dengan baik agar tidak mengalami infeksi. Saat proses persalinan normal berlangsung, ibu akan mengejan kuat untuk membuka jalan lahir agar bayi dapat dilahirkan. Ketika ibu mengejan dan mendorong bayi keluar dari rahim, vagina dan perineumnya akan mengalami tekanan yang sangat kuat. Hal ini berisiko tinggi menyebabkan luka robekan pada vagina dan perineum yang dapat menyebabkan perdarahan pascapersalinan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki bagian yang robek tersebut, dokter atau bidan akan melakukan penjahitan. Selain robekan alami akibat proses mengejan, jahitan pasca melahirkan normal juga dilakukan apabila ibu menjalani prosedur episiotomi, yaitu sayatan yang dibuat di perineum dan vagina ibu untuk mempermudah proses kelahiran bayi. Prosedur ini biasanya dilakukan pada ibu yang memiliki kondisi tertentu, seperti menderita penyakit serius, misalnya penyakit jantung, persalinan lama, dan bayi sungsang.
Robekan terjadi di lapisan kulit dan jaringan sekitar vagina, namun belum mencapai otot. Robekan berukuran kecil dan dapat sembuh tanpa proses penjahitan.
Nyeri bekas jahitan pasca melahirkan
Jika Bunda menjalani persalinan dengan bantuan seperti vakum, maka Bunda kemungkinan akan mengalami memar yang besar. Memar biasanya membaik dalam beberapa hari.
Obat pereda nyeri seperti parasetamol dapat membantu meredakan nyeri dan aman digunakan jika Bunda sedang menyusui. Mengonsumsi ibuprofen saat menyusui juga dianggap aman, tetapi konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
1. Disfungsi dasar panggul
Kehamilan dan persalinan benar-benar merupakan olahraga ekstrem untuk otot dasar panggul yang buruk. Dasar panggul adalah sekelompok otot yang menopang organ-organ di panggul, termasuk kandung kemih, rektum, dan rahim Disfungsi dasar panggul terjadi ketika otot dasar panggul tidak berkontraksi dan rileks secara normal. Hal ini dapat disebabkan oleh melemahnya atau robeknya otot selama kehamilan dan persalinan.
Jika mengalami disfungsi dasar panggul, nyeri perineum sering terjadi. Bunda mungkin juga merasa sembelit, nyeri dan sering buang air kecil, nyeri punggung bagian bawah, atau nyeri kronis di area panggul, alat kelamin, atau rektum.
2. Wasir
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah yang terletak di dalam dan sekitar anus yang ukurannya bisa berkisar dari kismis kecil hingga buah anggur besar. Tekanan dari rahim yang membesar saat hamil ditambah peningkatan aliran darah ke area panggul dapat menyebabkan pembuluh darah vena di dinding dubur membengkak, menonjol, dan terasa gatal. Mengejan saat melahirkan juga menambah tekanan.
3. Saraf pudendal yang terjepit
Dengan semua perubahan tekanan yang terjadi di daerah panggul selama kehamilan, hal ini bisa menjadi masalah bagi sebagian wanita. Gejala terjepitnya saraf pudendus antara lain nyeri panggul, termasuk perineum, vulva, atau rektum. Rasa sakitnya bisa bermacam-macam, mulai dari sensasi terbakar atau nyeri hingga jenis nyeri yang lebih seperti menusuk atau tersengat listrik. mungkin juga mengalami iritasi kandung kemih atau usus, atau masalah seksual.
Tags: jahit bekas perineum