...
Luka persalinan umumnya membutuhkan beberapa minggu untuk bisa mengering dan pulih sepenuhnya. Namun, setiap ibu memiliki waktu pemulihan yang berbeda-beda tergantung kondisi tubuh dan jenis persalinan yang dialami.
Keringkan dengan handuk bersih dan lembut atau pembalut sekali pakai. Hindari menggosok atau menyeka, karena dapat mengiritasi jahitan. Jika mengalami konstipasi, diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan tentang penggunaan pelunak feses atau peningkatan asupan serat untuk melancarkan buang air besar.
Saat melanjutkan aktivitas seksual, gunakan pelumas berbahan dasar air untuk mengurangi gesekan dan ketidaknyamanan, dan komunikasikan dengan pasangan tentang rasa sakit atau kekhawatiran apa pun.
Ingatlah bahwa pada awalnya merasa khawatir atau mengalami ketidaknyamanan adalah hal yang wajar, tetapi perasaan ini akan membaik seiring berjalannya waktu dan komunikasi yang terbuka.
Jalan kaki singkat dapat bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi dan penyembuhan, dan paparan udara segar dan sinar matahari dapat meningkatkan suasana hati.
Saat bepergian, perhatikan area yang dijahit dan hindari aktivitas yang dapat membuat jahitan tegang, seperti angkat berat atau olahraga berat.
Jika tidak yakin kapan harus melanjutkan aktivitas tertentu, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan panduan.
Pola makan yang sehat dapat mendukung proses penyembuhan. Makan makanan yang kaya vitamin, mineral, dan protein untuk membantu memperbaiki jaringan dan mempercepat penyembuhan luka.
Fokus pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Makanan tinggi vitamin C (seperti buah jeruk, beri, dan paprika), zinc (seperti unggas, makanan laut, dan kacang polong), dan zat besi (ditemukan dalam daging merah, bayam) dapat sangat bermanfaat untuk penyembuhan. Masukkan probiotik, seperti yogurt atau makanan fermentasi, untuk mendukung kesehatan usus dan kesehatan secara keseluruhan.
Gunakan botol peri untuk menyemprotkan air ke area tersebut, lalu keringkan dengan handuk bersih dan lembut atau pembalut sekali pakai. Hindari menggosok atau menyeka, karena dapat mengiritasi jahitan.
Selain itu, ganti pembalut sesering mungkin untuk menjaga kebersihan dan meminimalisir risiko infeksi.
Lanjutkan menggunakan kompres es sesuai kebutuhan, tetapi pastikan untuk memberi jeda dalam penggunaannya.
Pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau acetaminophen dapat membantu mengatasi rasa nyeri, tetapi konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan sebelum minum obat apa pun, terutama jika Bunda sedang menyusui.
Sitz bath adalah mandi air hangat dangkal yang hanya menutupi pinggul dan bokong. Metode ini dapat membantu meredakan rasa tidak nyaman dan meningkatkan penyembuhan.
Untuk menyiapkan sitz bath, isi baskom atau bak mandi dengan air hangat setinggi beberapa inci, tambahkan garam Epsom atau sabun lembut tanpa pewangi.
Gunakan tisu bayi tanpa pewangi dan bebas alkohol atau kertas toilet lembap untuk menambah kenyamanan.
Kenakan pakaian longgar dan celana dalam katun untuk memungkinkan aliran udara dan mengurangi iritasi. Hindari celana ketat, legging, atau bahan sintetis yang dapat menyebabkan kelembapan.
Korset perut atau penyangga pascapersalinan dapat menopang otot perut dan punggung bagian bawah dengan lembut, sehingga dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman di sekitar area yang dijahit.
Dokter atau bidan sering melakukan jahitan pasca melahirkan normal untuk memperbaiki luka pada vagina dan perineum (daerah antara vagina dan anus) akibat bersalin. Selama pemulihan, ibu yang baru saja melahirkan perlu merawat jahitan ini dengan baik agar tidak mengalami infeksi. Saat proses persalinan normal berlangsung, ibu akan mengejan kuat untuk membuka jalan lahir agar bayi dapat dilahirkan. Ketika ibu mengejan dan mendorong bayi keluar dari rahim, vagina dan perineumnya akan mengalami tekanan yang sangat kuat. Hal ini berisiko tinggi menyebabkan luka robekan pada vagina dan perineum yang dapat menyebabkan perdarahan pascapersalinan. Oleh karena itu, untuk memperbaiki bagian yang robek tersebut, dokter atau bidan akan melakukan penjahitan. Selain robekan alami akibat proses mengejan, jahitan pasca melahirkan normal juga dilakukan apabila ibu menjalani prosedur episiotomi, yaitu sayatan yang dibuat di perineum dan vagina ibu untuk mempermudah proses kelahiran bayi. Prosedur ini biasanya dilakukan pada ibu yang memiliki kondisi tertentu, seperti menderita penyakit serius, misalnya penyakit jantung, persalinan lama, dan bayi sungsang.
Robekan terjadi di lapisan kulit dan jaringan sekitar vagina, namun belum mencapai otot. Robekan berukuran kecil dan dapat sembuh tanpa proses penjahitan.
Infeksi jahitan pasca melahirkan normal bisa menimbulkan masalah baru yang berdampak pada kesehatan Bunda. Memahami ciri-ciri infeksi sangat penting untuk meminimalkan risikonya.
Pada persalinan normal, vagina dan perineum Bunda akan mengalami tekanan karena mengejan untuk mendorong bayi keluar. Proses ini dapat menyebabkan luka robekan pada vagina dan perineum.
Bila sudah terjadi luka robek atau untuk mencegahnya, dokter akan menjahit bagian itu guna meminimalisir risiko. Proses ini disebut juga episiotomi.
Episiotomi merupakan proses di mana kulit dan otot antara vagina dan anus (perineum) disayat guna memperbesar jalan lahir. Meski aman dilakukan, episiotomi bisa berisiko menyebabkan infeksi pada lokasi sayatan.
"Prosedur ini banyak ditakuti para ibu hamil karena rasa sakitnya," tulis Dokter Spesialis Obgyn dr. Fredrico Patria, SpOG, dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.