Kerajinan Sulawesi - Keindahan Seni Jahitan dan Kreativitas DIY
Kain Tenun Buton
Kain Tenun Buton adalah salah satu kerajinan tangan yang khas dari Sulawesi Tenggara, khususnya daerah Buton.
Proses penenunan kain tenun Buton menggunakan alat tenun tradisional yang disebut “Tamar”, yang memiliki pola-pola khas dan berbeda-beda untuk setiap jenis kain.
Salah satu keistimewaan kain tenun Buton adalah motif-motif khasnya, seperti motif ulu kelapa, sipa, jala, dan masih banyak lagi.
Setiap motif memiliki arti filosofis yang mendalam dan mengandung makna kehidupan masyarakat Buton, seperti keindahan alam, kehidupan sosial, dan kepercayaan mereka.
Kain Tenun Buton tidak hanya menjadi bagian dari kebudayaan lokal, tetapi juga menjadi salah satu sumber penghasilan utama bagi masyarakat di daerah tersebut.
Kain Tenun Buton biasanya dijual di pasar tradisional, toko-toko souvenir, maupun diperjualbelikan secara online dan semakin diminati oleh wisatawan dari berbagai negara.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan mengadakan festival kain tenun Buton setiap tahunnya yang diikuti oleh pengrajin dan pelaku usaha dari seluruh Sulawesi Tenggara.
Dengan begitu, diharapkan kebudayaan lokal di Sulawesi Tenggara dapat terus lestari dan berkembang dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
Kerajinan Tangan Panamba
Kerajinan tangan Panamba merupakan salah satu kerajinan khas Sulawesi Tenggara yang terbuat dari anyaman daun pandan. Panamba biasanya digunakan sebagai tempat menyimpan makanan tradisional, seperti ketupat atau lemang.
Proses pembuatan kerajinan Panamba memerlukan keahlian khusus dalam memilih bahan baku yang berkualitas, teknik anyaman yang presisi, dan finishing yang rapi.
Kerajinan tangan Panamba memiliki ciri khas desain yang unik dan indah, dengan kombinasi warna alami dari daun pandan yang menghasilkan motif-motif tradisional khas Sulawesi Tenggara.
Selain itu, kerajinan Panamba juga memadukan unsur-unsur kebudayaan lokal seperti bentuk-bentuk ukiran dan ornamen tradisional yang unik.
Kerajinan tangan Panamba tidak hanya memiliki nilai seni dan budaya yang tinggi, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang signifikan bagi masyarakat di daerah tersebut. Kerajinan tangan Panamba sering dijual di pasar tradisional, toko souvenir, dan pusat kerajinan di Sulawesi Tenggara.
Selain itu, kerajinan Panamba juga dipromosikan sebagai produk unggulan daerah dalam berbagai acara pameran dan festival seni dan budaya.
Dengan semakin dikenalnya kerajinan tangan Panamba, diharapkan dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara, serta mengangkat potensi seni dan budaya daerah yang kaya dan beragam.
5 Karya Warisan Budaya Takbenda Indonesia Asal Sulawesi Utara
Karya budaya dari Sulawesi Utara turur ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Apa saja?
Diperbarui 14 Des 2021, 08:03 WIB Diterbitkan 14 Des 2021, 08:03 WIB
Liputan6.com, Jakarta - Keberagaman budaya Nusantara tercermin dalam karya budaya yang hadir beriringan dengan kehidupan masyarakat di daerah tertentu. Begitu pula dengan karya budaya asal Sulawesi Utara yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021.
Ada sebanyak lima karya budaya Sulawesi Utara yang masuk daftar, seperti keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional, adat istiadat masyarakat, ritus, dan perayaan, hingga tradisi lisan dan ekspresi. Simak rangkuman selengkapnya seperti dikutip dari laman Warisan Budaya Kemdikbud, Senin (13/12/2021), berikut ini.
3 Karya Warisan Budaya Takbenda Indonesia Asal Jambi
4 Karya Warisan Budaya Takbenda Indonesia Asal Bengkulu
6 Karya Warisan Budaya Takbenda Indonesia Asal DKI Jakarta
1. Nasi Jaha Minahasa
Nasi Jaha merupakan salah satu sajian khas di Minahasa. Sajian ini dapat disantap sebagai penganan atau kue pelengkap minuman teh atau kopi, namun, masyarakat juga dapat juga menyajikannya dengan lauk lainnya.
Keunikan dari Nasi Jaha ini adalah proses pembuatannya dimasak dan dipanggang melalui wadah bambu. Di daerah lain atau luar Minahasa menamakan jenis masakan ini dengan nasi bulu (bambu).
2. Saguer Minahasa
Saguer adalah fermentasi alami dan produk pertama air sadapan dari mayang pohon nira. Oleh warga lokal, pohon ini dikenal dengan pohon seho atau pohon saguer.
Tags: kerajinan dari lawe