"Seniman Tanah Liat - Mengenal Pengrajin Kreatif"
Jenis-Jenis Tanah Liat untuk Bahan Baku Kerajinan dari Tanah Liat
Ada berbagai jenis tanah liat yang tersedia di sekitar kita yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk kerajinan tanah liat dan produk lainnya.
1. Tanah Liat Earthenware
Jenis tanah liat earthenware, pada jenis tanah liat ini yang umumnya paling banyak digunakan oleh para pengrajin. Kelebihannya ada pada tersedianya berbagai warna, seperti putih, abu-abu, coklat, orange, dan merah. Karena adanya kandungan berupa zat besi dan mineral dalam jumlah yang tinggi, maka jenis tanah liat ini umumnya memiliki kualitas yang tergolong baik.
2. Tanah Liat Kaolin Clays
Tanah liat jenis Kaolin Clays umumnya banyak digunakan untuk membuat porselen karena mengandung mineral murni. Sementara warna dari jenis tanah liat ini adalah terang dan tidak terlalu lentur. Dengan demikian, tanah liat jenis ini juga cukup sulit untuk dibentuk. Untuk menghasilkan porselen terbaik, disarankan juga agar mencampur Ball Clay dan Kaolin Clays.
3. Tanah Liat Ball Clays
Tanah liat jenis ini memiliki warna abu-abu gelap dengan kandungan mineral yang sedikit. Teksturnya juga bisa menjadi sangat lentur. Biasanya jenis tanah liat ini kerap digunakan sebagai campuran kaolin dalam proses pembuatan porselen.
4. Tanah Liat Fire Clays
Walaupun tanah liat dengan jenis fire clays tidak banyak mengandung bijih mineral, namun tanah liat yang dibakar masih memiliki kandungan partikel biji besi di dalamnya. Sama seperti dua jenis tanah liat sebelumnya, fire clays kerap digunakan dalam pembuatan tembikar, namun juga dapat digunakan sebagai alat pelindung pintu.
5. Tanah Liat Stoneware Clays
Tanah liat jenis stoneware merupakan jenis tanah liat yang memiliki sifat elastis dan mencapai level kekerasan maksimum pada suhu antara 1.204-1.280 derajat celcius. Dengan warna abu-abu terang, tanah liat stoneware ini kemudian dapat berubah menjadi warna abu-abu netral ketika tekstur tanah liat menjadi sedikit lebih lembab. Di sisi lainnya, tanah liat stoneware ini bersifat kasar dan mengandung banyak partikel butiran pasir.
Mengenal Gerabah dan Sejarahnya
Gerabah adalah perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk, kemudian dibakar untuk dijadikan alat-alat yang berguna membantu kehidupan manusia, biasanya berbentuk wadah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gerabah adalah alat dapur (untuk masak-memasak dan sebagainya) yang dibuat dari tanah liat yang dibakar (misalnya kendi, belanga).
Dalam ilmu arkeologi, istilah lain gerabah adalah kereweng, pottry, terracotta dan tembikar. Istilah tersebut dipergunakan untuk menyebut pecahan-pecahan periuk dan alat lainnya yang dibuat dari tanah liat dan ditemukan di tempat-tempat pemakaman zaman prasejarah. Barang-barang dari tanah bakar yang ditemukan di luar sarkopagus (peti mati dari batu) berupa jembung, piring-piring kecil, periuk-periuk kecil, stupa-stupa kecil dan sebaginya.
Teknik pembuatan gerabah dari masa tersebut masih sangat sederhana, yaitu dengan teknik tangan dan pembakaran tradisional. Pembakaran tradisional adalah pembakaran secara terbuka, dalam lubang dangkal beralas tanah liat dengan api rerumputan menyala. Teknik pembuatan gerabah seperti itu masih digunakan sampai sekarang oleh sebagian perajin keramik di Indonesia.
Untuk mendapatkan gerabah yang menarik, maka salah satu yang dilakukan oleh pembuat gerabah adalah dengan memberikan motif hias pada gerabah. Pada gerabah yang digunakan untuk rumah tangga biasanya bermorif sederhana atau polos, sedangkan gerabah-gerabah untuk kepentingan lain tentunya memerlukan motif yang lebih menarik.
Sejarah singkat Sentra Keramik Plered
Kerajinan keramik atau gerabah sudah ada sejak beberapa abad yang lalu, di Indonesia sendiri sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Yakni sekitar tahun 1795, di daerah Citalang, yang menjadi pusat pembuatan batu bata dan genteng.
Maka sejak saat itu, rumah penduduk di Kabupaten Karawang yang dulunya beratapkan ijuk atau daun kalapa berubah menjadi genteng. Di Plered sendiri konon katanya sudah ada sejak tahun 1904, dan dijalankan secara turun temurun.
Di Kecamatan Plered terdapat 3 desa yang menjadi sentra pembuatan keramik atau gerabah dengan spesialisasi tersendiri, yakni:
- Desa Citeko dan Desa Pamoyanan, merupakan pusat pembuatan genteng.
- Desa Anjun, lebih difokuskan pada keramik tradisional dan fungsi. Seperti ulekan, kendi, pot bunga, cangkir, gelas, piring, tempat payung, dan yang lain sebagainya.
Bahkan di Desa Anjun terdapat Museum Keramik Plered, merupakan sebuah tempat untuk wisata edukasi dan budaya kerajinan keramik atau gerabah di Purwakarta.
Bunga
Bagi Anda pecinta bunga, maka coba deh untuk membuat bunga menggunakan tanah liat. Proses pembuatannya yang sangat mudah memungkinkan Anda untuk membuatnya sendiri di rumah.
Sentuhan rumah dari tanah liat akan menghadirkan sensasi keindahan yang berbeda. Karena keindahan yang dimilikinya juga berbeda dengan bunga yang terbuat dari bahan lain. Untuk membuatnya, Anda hanya perlu menyiapkan beberapa bahan.
Secara sederhana, tinggal buat saja beberapa kepingan tanah liat yang tipis, kemudian keringkan. Apabila sudah, tinggal gulung saja kepingannya sampai membentuk bunga mawar yang indah.
Untuk finishingnya, Anda bisa memberikannya sentuhan warna. Gampangkan?
Tags: