Cara Merawat dan Merontokkan Perban Luka Jahitan dengan Teknik Sulaman - Panduan DIY
Prinsip merawat luka jahitan
Upayakan bekas luka tetap bersih dan kering
Luka jahitan dapat sembuh dengan cepat jika tetap bersih dan kering. Pasca operasi, biasanya luka akan basah, namun penggantian perban secara berkala dapat menjaga luka tetap bersih dan kering.
Jaga Kelembaban daerah sekitar luka
Gunakan salep sesuai dengan instruksi dokter. Membeli dan menggunakan salep pelembab secara sembarangan dapat memicu terjadi reaksi alergi atau ketidaknyamanan.
Obat-obatan pengeringan, seperti mercurochrome, atau lotion yang mengandung alkohol tidak boleh digunakan.
Mengganti perban secara berkala
Biasanya perban perlu diganti satu hingga empat kali sehari. Jika Anda menemukan bahwa balutan basah akibat drainase luka saat Anda menggantinya, maka Anda perlu mengubah perban lebih sering.
Mencegah terjadinya infeksi
Jika nampak kemerahan, rasa sakit atau pembengkakan pada bekas luka yang memburuk pada siang atau malam hari, meskipun hanya dengan mengangkat tangan, maka kemungkinan luka jahitan bekas operasi mengalami infeksi.
Langkah merawat luka yang perlu diperban
Berikut ini cara yang disarankan oleh American Academy of Dermatology Association untuk merawat luka yang perlu diperban dengan perlengkapan P3K di rumah.
1. Menghentikan perdarahan
Saat luka mengeluarkan darah, coba tahan luka untuk menghentikan keluarnya darah. Agar lebih efektif, Anda bisa mengangkat bagian tubuh yang terluka untuk menghambat aliran darah yang keluar.
Pastikan darah sudah benar-benar berhenti sebelum Anda melakukan langkah perawatan selanjutnya.
2. Bersihkan luka
Hindari membersihkan luka dengan alkohol atau obat merah yang mengandung hidrogen peroksida karena berisiko menyebabkan iritasi pada jaringan kulit yang rusak.
3. Pilih perban yang tepat
Saat merawat luka dengan perban, sebaiknya Anda memilih jenis perban yang sesuai dengan luka yang Anda alami.
Plester dapat digunakan untuk melindungi luka lecet atau gores sehingga tidak mudah teriritasi.
Umumnya, luka yang perlu diperban bisa ditutup dengan perban tempel antilengket atau perban gulung dari kain kasa.
Namun, sebaiknya hindari menggunakan kain kasa untuk membalut luka jika kulit mudah kering.
Pasalnya, kain kasa cenderung menyerap darah lebih banyak sehingga bisa sulit menjaga kelembapan luka. Gunakanlah jenis perban yang berbahan lebih tebal.
Hindari menempelkan perban terlalu rekat pada luka. Sebaiknya, beri sedikit ruang sehingga luka tidak terlalu tertekan.
4. Ganti perban secara berkala
Untuk menjaga agar luka tetap steril, Anda perlu mengganti perban setiap hari sampai luka benar-benar sembuh. Jika diperlukan, luka bisa dibersihkan setiap kali Anda mengganti perban.
Gunakan pinset untuk mengangkat kotoran yang menempel pada luka yang bisa berasal dari perban. Pastikan Anda mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh luka.
Tags: jahit luka