... Benang Raja Kampung Kali: Panduan Lengkap Needlework dan DIY

Seni Benang Raja Kampung - Menggali Kembali Tradisi Sulaman dan DIY

Mengenal Kain Sumba

Warga Sumba dengan kain Sumba – Foto: kompas.id

Kain tenun Sumba memiliki ke-khas-an yang berbeda dari daerah lain, karena kain tenun Sumba dibuat dengan teknik ikat. Benang dicelupkan terlebih dahulu ke dalam pewarna yang terbuat dari bahan alami. Seperti warna biru dibuat dari pohon tarum atau daun nila, dan warna merah terbuat dari mengkudu.

Untuk membentuk corak pada setiap kain tenun ikat yang cantik, sangat bergantung pada teknik mengikat benang. Semakin kuat benang diikat, maka akan semakin sulit warna merasap pada benang. Pada kain tenun Sumba, benang yang diikat adalah benang lungsi yang memanjang. Bagian benang yang tidak terikat, akan meresap pewarna alami, hingga menjadi warna sesuai dengan keinginan pengrajin.

Setiap daerah memiliki motif dan warna yang berbeda. Anda akan mendapati perbedaan motif dan kecenderungan warna yang berbeda pada kain tenun yang dihasilkan di Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, maupun Sumba Timur.

Apapun motif dan coraknya, kain tenun Sumba memiliki banyak arti bagi kehidupan masyarakat Sumba. Dalam setiap acara yang digelar di Sumba, semua warga akan memakai kain Sumba sebagai simbol atau lambang kebanggaannya.

Para perempuan Sumba akan menenun kain Sumba untuk suami dan keluarganya. Dan kain itu akan dipakaikan pada saat suami atau keluarganya meninggal.

Jumlah lembar kain tenun yang disertakan pada jenazah menjadi simbol kekayaan dan status sosial dari keluarga yang meninggal. Semakin banyak kain yang dipakaikan kepada jenazah, menandakan mereka berasal dari keluarga dengan status sosial yang tinggi.

Kampung Adat Ratenggaro

Hari pertama kami mengunjungi Kampung Adat Ratenggaro, terletak di bagian barat daya pulau Sumba. Secara administratif merupakan bagian dari Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, berjarak kira-kira 65 km dari kota Tambolaka.

Sebelum memasuki kampung, kami melewati deretan kuburan batu yang dibangun di area luar kampung. Struktur kuburan mirip gardu berukuran 1.5X2X1.5 meter. Bentuknya empat persegi panjang berpintu dan beratap datar. Belum banyak yang saya gali dari sebab-musabab tiap makam dibangun seperti itu. Bang Philus, driver merangkap guide kami hanya sepintas menjelaskan bahwa untuk prosesi pemakaman diperlukan ritual tertentu.

Kami memarkirkan kendaraan kemudian bersiap jelajah kampung. Sebelumnya ada pesan dari Bang Philus agar kami tak memotret kain-kain yang dipajang disisi rumah. Besar kemungkinan kami akan ditagih fee atau diminta membeli sekalian. Memang banyak kain-kain berwarna cerah tergantung disisi rumah.

Anak-anak kecil bergerombol menyambut kami, menandahkan tangan meminta permen. Sebetulnya saya pribadi agak terganggu dengan anak-anak kecil yang terus mengikuti kami meminta permen.

Di sebuah rumah paling ujung, saya dan seorang teman meminta izin ke seorang ibu sepuh untuk melihat ke dalam. Sang Ibu rupanya ibunya kepala kampung, mengizinkan kami masuk. Bau masakan menyeruak ketika kami masuk ke dalam untuk melihat dapur. Sayang, kepala kampung tidak ada di tempat, kalau ada, kan bisa tanya-tanya tentang arsitekturnya.

Di sudut teras depan tersusun deretan tanduk kerbau dan di para-para teras rumah tergantung deretan rahang babi. Selain kuda, kedua hewan tersebut juga merupakan hewan yang bernilai bagi masyarakat Sumba.

Sinopsis film Harta, Tahta, Boru Ni Raja

Film Harta, Tahta, Boru Ni Raja (YouTube.com/PIM PICTURES)

Flm Harta, Tahta, Boru Ni Raja menceritakan tentang Jerry Panjaitan yang tengah berusaha menyelesaikan skripsi, meski beberapa kali judulnya selalu ditolak dosen. Sementara itu, ketiga rekannya, yakni Elin, Aliya, dan Hendro sudah lulus lebih awal.

Berdasarkan usul teman-temannya, Jerry akhirnya membuat skripsi tentang sejarah tokoh Nasional D.I Panjaitan. Hal tersebut membuatnya harus pergi ke kampung halaman untuk melakukan riset.

Dalam kepulangannya ini, Jerry tak hanya menyelesaikan skripsi, melainkan juga menemukan kisah cintanya. Apakah Jerry mampu menyelesaikan tugasnya ini sementara kisah cintanya juga menimbulkan masalah?

Daftar pemain film Harta, Tahta, Boru Ni Raja

Editor’s picks

Film Harta, Tahta, Boru Ni Raja (YouTube.com/PIM PICTURES)

Sutradara Agustinus Sitorus sebelumnya pernah terlibat di beberapa proyek, seperti Kutukan Sembilan Setan, Nagih Janji Cinta, Pariban: Idola dari Tanah Jawa, hingga Perjamuan Iblis. Dalam film Harta, Tahta, Boru Ni Raja, ia menggandeng sejumlah aktor muda, mereka adalah:

  • Mark Natama Saragi
  • Novia Situmeang
  • Frislly Herlind
  • Fadlan Holao
  • Fahira Almira
  • Jenda Ras Yuanda Munthe
  • Tabita Christabela, perwakilan Sumatra Utara di ajang Putri Indonesia 2023
  • Iknal Sitorus
  • Wahyu Dito
  • Galih Indharto
  • Nelson Lumbantoruan
  • Catherine Panjaitan

Dalam konferensi pers, Frislly Herlind mengaku senang dapat berakting di film yang bukan horor. Ia pun merasa mendapatkan sesuatu yang berbeda.

"Aku alhamdulillah aku bisa main yang bukan horor. Baru kali ini aku main film ditanya, ‘Mau makan apa?’ bukan ‘Di sini ada hantu apa?’. Aku seneng di sini karena semuanya terbuka, meskipun gak bisa bahasa Batak, tapi banyak yang bantuin," katanya.


Tags: benang

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia