... Ciri-Ciri Jahitan Operasi Usus Buntu Terbuka: Panduan DIY & Tips Jahitan!

10 Inspirasi Jahitan Operasi Usus Buntu Terbuka untuk Proyek Sulaman DIY

Diagnosis dan pengobatan

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit ini?

Pemeriksaan fisik diperlukan untuk mengeliminasi penyakit lain yang menghasilkan gejala lain yang menyerupai gejala radang usus buntu.

Dokter akan memulai dengan melakukan pemeriksaan fisik, melihat dan meraba keadaan perut bagian bawah kanan guna mengetahui apakah perut terasa keras atau empuk, dan bila ada rasa sakit saat disentuh.

Selain melihat sensitivitas, dokter akan melakukan beberapa tes sebagai berikut.

  • Tes urine.
  • Pemeriksaan pada bagian pelvis, untuk memastikan ada atau tidaknya gangguan pada reproduksi wanita.
  • Tes kehamilan, bila ada dugaan kehamilan ektopik.
  • Abdominal imaging, guna mengetahui adanya abses atau komplikasi lainnya, dapat dilakukan dengan X-ray, ultrasound atau CT scan.
  • X-ray dada, untuk melihat adanya kemungkinan pneumonia di lobus kanan bawah, sebab gejalanya bisa menyerupai radang usus buntu.

Apa saja pilihan pengobatan untuk penyakit usus buntu?

Pengobatan untuk radang usus buntu bervariasi. Pada kasus yang langka, radang usus buntu dapat membaik tanpa operasi. Perawatan dapat hanya melibatkan antibiotik dan diet cairan.

Sedangkan, kebanyakan pasien membutuhkan operasi untuk sembuh dari penyakit ini. Jenis dari operasi akan tergantung pada detail kasus Anda.

Jika usus buntu menimbulkan abses yang belum pecah, Anda mungkin akan diberikan antibiotik usus buntu terlebih dahulu untuk mencegah infeksi. Kemudian, dokter akan mengeluarkan abses dengan tabung yang dimasukkan melalui kulit.

  • laparoskopi apendektomi, dilakukan menggunakan sebuah selang (scope) yang dimasukkan ke perut untuk melihat dan mengangkat usus buntu, dan
  • apendektomi terbuka, dilakukan dengan membuat sayatan pada perut kanan bawah untuk mengangkat usus yang buntu

Teknik Operasi Usus Buntu

Apakah operasi usus buntu operasi besar atau kecil? Jawabannya, tergantung dari metode atau tekniknya. Terdapat dua prosedur yang dilakukan untuk mengangkat usus buntu, yaitu:

1. Apendektomi terbuka

Dokter bedah akan melakukan potongan atau sayatan sepanjang 5 hingga 10 cm di sisi kanan bawah perut atau perut. Kemudian, dokter akan mengeluarkan atau membuat usus buntu melalui sayatan ini.

2. Laparoskopi

Metode ini dilakukan tanpa sayatan besar. Caranya, dokter akan menyayat kulit di bagian perut. Kemudian, memasukkan tabung panjang dan tipis yang dilengkapi dengan kamera (laparoskop). Alat ini yang berfungsi untuk mengangkat usus buntu.

Untuk meminimalisir penyakit, jauhi beberapa kebiasaan yang memicu radang usus buntu: 5 Kebiasaan Sepele Ini Menyebabkan Radang Usus Buntu.

Proses operasi

Pada umumnya, appendectomy mengharuskan kamu melakukan rawat inap. Dokter akan menentukan metode operasi apa yang harus kamu jalani tergantung kondisi kesehatan kamu dan juga tingkat keparahan radang yang kamu alami.

Proses operasi biasanya dilakukan dengan melakukan anestesi menyeluruh yang membuat kamu terlelap sepanjang operasi berlangsung. Baik open appendectomy ataupun laparoscopic appendectomy, kedua prosedur ini akan melewati proses:

Saat operasi selesai kamu akan dipindahkan ke ruang khusus pemulihan. Tim medis akan memantau beberapa tanda vital seperti detak jantung dan pernapasan kamu.

Prose pemulihan kamu akan tergantung dari jenis operasi apa yang kamu jalani dan anastesi apa yang kamu dapatkan.

Saat denyut nadi, tekanan darah, pernapasan mulai stabil, dan kamu mulai tersadar, perawat akan memindahkan kamu ke kamar rawat biasa.

Ikuti setiap arahan perawat selama kamu di rumah sakit. Dokter biasanya akan melakukan pengecekan rutin dan menentukan kapan kamu bisa pulang.

  • Jangan mengangkat benda berat
  • Minum air putih yang cukup
  • Jalan santai setiap hari
  • Jaga luka operasi tetap bersih dan steril
  • Istirahat yang cukup
  • Mengalami demam tinggi di atas 38,8 derajat celcius
  • Tidak buang air besar atau kentut selama 3 hari pasca operasi
  • Rasa sakit yang tidak kunjung hilang terutama di area bekas sayatan
  • Sakit perut, kram, atau bengkak yang kian parah
  • Muntah
  • Muncul tanda kemerahan, pembengkakan, pendarahan, atau keluarnya cairan lain dari dalam luka bekas sayatan operasi.
  • Hilang nafsu makan, atau tidak bisa makan dan minum apapun
  • Batuk terus menerus dan kesulitan bernapas
  • Diare selama lebih dari 3 hari.

Itu dia pembahasan mengenai prosedur operasi usus buntu. Jangan ragu berkonsultasi pada dokter jika kamu merasakan gejala tidak enak pada perut kanan bagian bawah, karena bisa saja ini adalah usus buntu yang perlu penanganan medis lebih lanjut.

Persiapan sebelum operasi usus buntu

Jika kamu mengalami gejala penyakit usus buntu dan ingin segera mengunjungi dokter, beginilah prosedur yang umumnya akan dilewati setiap pasien.

Beritahu beberapa poin penting ini kepada dokter sebelum operasi:

  • Jelaskan apa saja obat-obatan yang kamu konsumsi. Mulai dari obat biasa, obat herbal, hingga vitamin dan suplemen.
  • Jika kamu dalam kondisi hamil jangan lupa untuk menjelaskan detailnya kepada dokter.
  • Beritahu apabila kamu memiliki alergi terhadap lateks, obat-obatan, plester, atau obat-obatan anestesi (lokal maupun umum).
  • Jangan lupa memberi tahu dokter apabila kamu pernah memiliki riwayat gangguan perdarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah, aspirin, atau obat lain yang memengaruhi pembekuan darah.

Tags: ciri jahitan jahit ciri usus

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia