...
Sebelumnya sudah disebutkan mengenai melukis pada batu, namun kali ini sedikit berbeda. Konsepnya justru lebih mirip dengan membuat jejak tapak kaki dengan batu. Dinamakan sebagai lukisan , karena hasil akhirnya lebih menyerupai sebuah lukisan.
Cara pemajangannya pun bisa digantung di dinding atau dipajang di meja seperti sebuah potret lukisan. Apalagi jika bersedia menambahkan bingkai untuk semakin mempercantik kerajinan dari batu yang satu ini. Latar warna yang netral seperti hitam, putih, atau coklat bisa digunakan untuk lebih menonjolkan kesan alami.
Oleh karena itu, usahakan untuk memilih batu dengan warna-warna yang diinginkan sesuai dengan gambar lukisan yang dikehendaki. Jadi, tinggal menyusun batu sesuai dengan warna dan bentuk untuk membentuk sebuah lukisan dari batu yang enak dipandang mata.
Corak full color memiliki kesan ceria dan semarak, yang biasanya diidentikkan dengan corak-corak Asia, khususnya Timur Tengah, serta Afrika Utara. Meski demikian, gaya-gaya bohemian juga tak jarang menggunakan warna-warna seperti ini.
Tak ada pattern khusus, meski sekilas tampak demikian. Yang diperlukan hanyalah keselarasan corak dan warna yang dipilih. Semakin ramai corak dan warna, maka akan semakin tampak menarik. Warna-warna terang pun kerap kali dipilih karena memberikan nuansa yang ramai dan bahagia.
Bentuk batu yang paling cocok digunakan adalah batu-batu yang berbentuk bulat dengan permukaan yang cukup datar. Pemberian coraknya pun cukup dengan metode titik menggunakan warna-warna yang dipilih. Merah, hijau, kuning, serta warna-warna cerah lainnya bisa digunakan untuk membuat kerajinan batu yang satu ini.
Sejarah lukisan kaca dimulai pada abad ke-14 ketika ditemukannya lempengan kaca. Pada saat yang kurang lebih bersamaan, di wilayah Italia pun ditemukan cara pembuatan cat. Seni lukis pun dieksplorasi dan dari sinilah seni lukis kaca lahir ke dunia.
Pada abad ke-17, kaca menyebar ke benua Asia lewat Iran, India, China, Jepang dan kemudian Indonesia. Kerajinan lukisan kaca diperkirakan pertama kali memasuki Indonesia melalui pedagang China yang berniaga ke daerah Cirebon.
Cirebon memiliki nilai khusus karena merupakan wilayah yang memiliki pelabuhan di bagian Utara Jawa. Pedagang dari Arab dan China banyak singgah di sana sehingga tempat tersebut memiliki terpaan terhadap budaya luar yang tinggi.
Seni lukisan kaca diperkirakan masuk ke Cirebon saat masa pemerintahan Panembahan Ratu.
Pelukis kaca Cirebon pada zaman dahulu enggan menorehkan nama dan tahun pembuatan lukisannya. Hal ini membuat peneliti kesulitan untuk mengetahui tahun pasti asal lukisan kaca Cirebon.
Seorang peneliti asal Prancis, Jerome Samuel, menuturkan hasil penelitiannya pada tahun 2017 kemarin. Lukisan kaca sebagai seni dekoratif menjadi populer di kalangan masyarakat Jawa pada abad ke-18 dan ke-19.
Salah satu bukti pasti keberadaan kaca di Indonesia adalah dari catatan transaksi VOC. Bukti tersebut berupa adanya catatan impor barang kaca dari Eropa yang tertera pada laporan tahunan VOC di Batavia. Benda-benda kaca tersebut digunakan sebagai hadiah khusus untuk raja dan sultan di Indonesia.
Sementara bukti lainnya berasal dari catatan perjalanan seorang penjelajah Jerman tentang hobi melukis kaca yang dimiliki Sultan Sumenep pada tahun 1850an.
Berikut ini tutorial kerajinan tangan unik dan cara membuatnya yaitu berupa aneka bunga kaktus mini lucu yang terbuat dari batu lukis :
Langkah pertama siapkan dahulu semua bahan dan alat yang akan digunakan. Seperti batu kali aneka bentuk dan ukuran, beberapa buah pot mini, media tanam buatan atau bisa juga diganti dengan pasir atau kerikil. Lalu siapkan juga kuas lukis dan juga beberapa cat warna hijau dan putih.
Selanjutnya proses pertama adalah mencuci semua batu kali yang akan digunakan, lalu keringkan. Usahakan agar batu yang akan dilukis benar-benar bersih dari kotoran dan debu. Siapkan juga cat warna hijau. Anda bisa menggunakan beberapa macam warna hijau dari mulai hijau muda sampai dengan hijau tua.
Kerajinan dari Batu – Kerajinan dari batu bukanlah hal baru lagi. Pada awal peradaban, khususnya pada zaman batu, manusia menggunakan batu untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai media menulis dan menggambar. Lukisan-lukisan di dinding-dinding batu membantu manusia modern dalam membaca peradaban yang dulu pernah berkembang.
Oleh karenanya, kerajinan dari batu masih memiliki banyak peminat hingga sekarang. Terlebih lagi, seiring dengan perkembangan zaman serta tingkat kreativitas yang kian meningkat, batu pun kian banyak disulap sebagai barang kerajinan.
Mulai dari yang memanfaatkan warna alami yang dimiliki oleh batu itu sendiri, maupun yang lebih menitikberatkan pada bentuknya. Kerajinan yang dihasilkan pun bisa dijadikan sebagai hiasan untuk rumah, atau bahkan diberikan sebagai barang cinderamata. Selain itu, tak menutup kemungkinan sebagai sebuah peluang bisnis. Berikut beberapa ide kerajinan yang bisa dibuat dari batu: