Manfaat dan Pilihan Minyak Pelumas Mesin Jahit untuk Proyek Jahitan Anda
4 Jenis Pelumas Mesin yang Umum Dipakai
Jenis pelumas mesin yang biasa dipakai terdiri atas 4 jenis, antara lain gemuk, oli, pelumas kering, dan pelumas penetrating . Ada dua jenis lubricant yang paling sering dijumpai yaitu oli dan grease atau gemuk. Berikut penjelasan keempat jenisnya di bawah ini :
Oli
Oli adalah cairan yang terbuat dari rantai polimer panjang, dengan aditif untuk berbagai sifat tambahan. Aditif umumnya termasuk ke dalam antioksidan untuk menjaga agar minyak tidak teroksidasi, penghambat korosi, dan untuk mencegah terbentuknya endapan.
Rantai panjang tersebut sulit dikeluarkan pada sela-sela permukaan, membuat moli sebagai penghalang yang licin antara keduanya, Oli mempunyai berat jenis yang berbeda tergantung dari viskositasnya.
Kapan waktu menggunakan oli?
- Ketika anda ingin melumasi komponen atau bagian tertentu tanpa hambatan.
- Anda membutuhkan pelumasan untuk memasukkan sumbu ke dalam lubang atau ruang kecil, tanpa harus membongkar apapun.
Kapan waktu tidak boleh menggunakan oli?
- Permukaan yang dilumasi terkena kotoran atau debu, yang akhirnya bisa mengeras dan menyebabkan lebih banyak gesekan.
- Anda harus menjaga agar benda-benda yang ada di sekitar permukaan tetap bersih, sebab oli mempunyai tingkat kekentalan yang rendah, sehingga cenderung menetes dan mengalir.
- Permukaan terkena air atau apapun yang dapat menghilangkan minyak.
Fungsi dan Jenis Oli
Fungsi pelumas ini biasanya untuk bearing atau bantalan, engsel, mengasah pisau, dan perawatan alat. Beberapa contoh jenis oli yang umumnya dipakai adalah oli mesin jahit, oli motor, oli 3 in 1, oli rantai, dan oli Batangan.
Apa itu Lubricant atau Pelumas?
Pelumas merupakan zat yang umumnya dipakai untuk mengurangi terjadinya gesekan antara beberapa komponen yang saling bersentuhan. Tergantung dari jenisnya, biasanya pelumas melakukan berbagai fungsi.
Fungsi pelumas antara lain untuk pengaturan panas, menutup kotoran atau debu, transmisi daya, mengurangi oksidasi, dan mencegah terjadinya korosi.
Biasanya pelumas berbentuk semi padat atau cair, namun ada juga yang memiliki wujud lainnya, antara lain :
- Padat: Grafit, politetrafluoroetileno, molybdenum disulfide.
- Semi padat: Gemuk
- Gas: Udara
- Cair: Air, minyak alami atau minyak sintetis
Biasanya pelumas banyak diaplikasikan di dunia industri, antara lain industri otomotif, konstruksi, dirgantara, tekstil atau industri kimia.
7 Tips Merawat Mesin Jahit
Mesin jahit tidak dapat dipakai selama 24 jam secara terus-menerus tanpa istirahat. Ingat! Mesin juga butuh istirahat seperti halnya manusia. Jadi, apabila mesin jahit tersebut dalam penggunaannya terlalu dipaksakan, dinamo mesin jahit atau komponen di dalamnya dapat rusak dengan cepat.
Untuk menghindari hal tersebut, pakailah mesin jahit dengan sewajarnya. Semakin tebal bahan kain yang dijahit, maka semakin cepat mesin menjadi panas. Apabila dirasakan bodi mesin panas, sebaiknya istirahatkan mesin jahit kamu dengan mematikan mesin dan tunggu sampai mesin tidak panas untuk menggunakannya kembali.
Berbagai Kerusakan Mesin Jahit dan Cara Mengatasinya
Ada banyak jenis kerusakan yang dapat terjadi pada mesin jahit, baik dari mesin jahit itu sendiri maupun yang berhubungan dengan jarum dan benang. Seperti penjelasan berikut:
1. Mesin Berisik
Biasanya hal ini terjadi mesin menjadi kotor akibat debu yang bertumpuk dan menyangkut di mesin. Termasuk juga sisa benang yang dipakai yang bisa membuat gigi mesin terganggu. Apalagi jika penggunaan minyak pelumas yang kurang berkualitas. Gesekan seperti ini bisa menimbulkan bunyi.
Cara mengatasinya cukup mudah namun memang harus dilakukan secara rutin, yaitu dengan membersihkan mesin dari bekas benang atau serat kain. Gunakan sikat gigi atau sikat kecil yang halus agar bisa mengangkat semua serpihan serat dan debu yang bersarang.
Gunakan minyak pelumas yang bermutu baik yang memang disesuaikan untuk mesin jahit. Jangan memberikan pelumas secara berlebihan agar tidak memberikan noda minyak pada kain.
2. Mesin Tidak Mau Menjahit
Jika masalah ini terjadi, solusinya adalah dengan memperhatikan “needle hook” yaitu tempat di mana jarum bekerja. Bukalah sekoci dan perhatikan apakah ada benang yang kusut. Karena biasanya masalah ini disebabkan oleh benang kusut yang menghalangi hook bekerja.
3. Pergerakan Kain Tidak Lancar
Meskipun bisa disebabkan oleh beberapa hal yang berbeda, namun umumnya masalah ini diakibatkan oleh tumpukan serat kain pada gigi penyuap. Hal lain adalah akibat gigi penyuap tidak sesuai tinggi rendahnya.
Tags: jahit mesin minyak