... Sulam Usus Lampung: Teknik Sulaman Unik dari Lampung untuk DIY Anda

Seni Sulam Usus Lampung - Keindahan dalam Kerajinan Tangan dan DIY


Cara Mencuci Tapis Lampung

Kain tapis memang sebaiknya dicuci dengan teknik tanpa air/kering (dry clean), namun bila ingin mencuci dengan memakai air, berikut beberapa cara mencuci dan merawat kain tapis Lampung yang dihimpun Hypeabis.id.

1. Jangan mencuci kain tapis dengan mesin cuci dan tidak menggunakan sabun atau deterjen. Agar tidak terkena keringat atau cairan lain, berikan kain pelapis dibalik kain. Sehingga kain tapis tidak langsung bersentuhan dengan badan.

2. Jika memiliki lebih dari satu kain tapis Lampung yang ingin dicuci, jangan melakukannya bersamaan dan harus satu persatu. Perlu diketahui bekas air cucian satu kain tidak boleh dipakai untuk mencuci kain lainnya. Selainnya itu jangan merendamnya terlalu lama cukup dicelup dan diangkat beberapa kali.

3. Jangan menjemur kain tapis di tempat yang terkena langsung sinar matahari.karena bisa mengakibatkan warna dan kilau kain pudar.

4. Untuk menyimpan kain tapis dan selendangnya, gulung kain dengan meletakkan bagian dalam berada di luar dengan menggunakan pipa kayu atau paralon. Masukkan ke dalam kotak dan tambahkan rempah-rempah yang mengusir ngengat.

Harga mencapai Rp35 juta

Siti Rahayu, pengrajin sulam usus di Lampung (IDN Times/Silviana)

Untuk harga satu baju sulam usus \mulai dari Rp1,5 juta hingga paling mahal Rp35 juta. Sedangkan harga kopiah mulai dari Rp150 ribu.

Menurut salah satu karyawan, Eliyanti, pembuatannya memang cukup rumit, ia bahkan sudah 21 tahun menekuni pekerjaan menyulam masih merasa kesulitan saat melakukan jelujur. Yakni proses menjait kain usus pada kerangka design yang melingkar-lingkar di kardus.

Terlebih jika ada gaun yang harus dirombak karena ukuran tidak sesuai itu juga cukup rumit menurutnya.

"Semakin kecil lingkarannya semakin sulit," tuturnya.

Warga desa bisa dapat penghasilan rata-rata Rp1,5 juta per bulan

Mata uang uang Indonesia (Shutterstock/Maciej Matlak)

Resonansi Eva bukan sekadar reputasi namanya yang sohor, tetapi efek ekonomi dan ketenteraman lingkungan. Saat ini, para perempuan di seputaran Jatiagung wilayah Timur sudah menemukan pilihan membantu ekonomi suaminya melalui sulam usus Eva.

Eva menambahkan, penghasilan para penyulam itu belum besar. Tetapi sebagai pengisi waktu, ia menyebut jika insentif, para penyulam yang mengerjakan sulamannya di rumah masing-masing itu bisa dapat Rp1,5 juta per bulan.

Pesanan busana berbasis sulam usus kepada Eva terus mengalir, bahkan di masa pandemi sekalipun. Imbasnya, ibu-ibu dan remaja puteri, bahkan dibantu suaminya, bisa mengisi waktu senggang dengan menyulam tempahan dari Eva.

“Nyulam usus ini gak sulit. Kalau mau pasti bisa. Jadi, hampir nggak ada lagi ibu-ibu di sini yang nganggur pas waktu luangnya. Hampir setiap hari kordinator ngambil bahan ke sini, terus mereka bagi. Sambil ngobrol di rumah, mereka sambil nyulam,” kata Eva.


Tags: sulam lampu usus

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia