... 5 Pilihan Jarum Terbaik untuk Merenda: Panduan Lengkap untuk Pekerjaan Jahit DIY

Seni Menyulam - Panduan Memilih dan Menggunakan Jarum untuk Merenda

Mengenal Mesin Obras

Mesin obras adalah sebuah alat atau mesin jahit khusus yang digunakan untuk melakukan penyematan atau menyelesaikan tepi kain agar tidak terurai. Mesin ini bekerja dengan cara memotong kelebihan kain atau benang serta menjahitnya secara bersamaan, membentuk jahitan khas yang kita kenal sebagai jahitan overlock, sehingga menghasilkan jahitan yang rapi dan kuat.

Jahitan obras seringkali disebut sebagai jahitan serger atau overlock sehingga dalam artikel ini kami akan menggunakan istilah ini bergantian.

Arti Angka 2/3/4/5 Pada Mesin Jahit Obras

Saat membeli mesin serger atau obras terkadang kamu akan menemui rangkaian angka dan garis miring.

Angka 2/ berarti mesin serger akan menjahit jahitan tepi atas dengan 2 benang, jadi jika mesin serger diidentifikasi sebagai mesin 3/4/5, maka mesin serger tidak dapat membuat jahitan 2 benang. Angka 3/4 menandakan kemampuan serger untuk menjahit jahitan dasar overlock 3 dan 4 benang.

Jahitan 2/ overedge dan 3/ overlock dapat diatur menjadi jahitan flatlock. Angka 5/ menunjukkan bahwa mesin juga menjahit tusuk rantai, Jahitan jahitan 2 benang ini bisa digunakan sendiri, namun bila dipadukan dengan overlock 3 benang akan menghasilkan jahitan pengaman 5 benang.

Sejarah Terciptanya Mesin Obras

Jahitan overlock pertama kali ditemukan oleh Merrow Machine Company pada tahun 1881. J.Makens Merrow dan putranya Joseph Merrow mendirikan pabrik rajutan di Connecticut pada tahun 1838. Mereka juga mengembangkan sejumlah teknologi dan paten.

Paten pertama Merrow adalah mesin rajutan yang masih diproduksi oleh Merrow Company hingga sekarang. Teknologi inilah yang menjadi titik awal pengembangan mesin obras yang dipatenkan oleh Joseph Merrow pada tahun 1889.

Reaksi Tubuh Saat Akupuntur

Ketika dilakukan penusukan di titik akupunktur, tubuh pasti akan bereaksi. Sekali tusuk, dua puluh dua reaksi dalam tubuh terjadi. Reaksi itu di antaranya rasa nyeri, bengkak, kemerahan, juga rasa hangat. Reaksi kemerahan di sekitar titik yang ditusuk menunjukkan adanya pelebaran pembuluh darah.

Proses yang terjadi pada tindakan tusuk jarum adalah merangsang sistem saraf untuk melepaskan zat-zat kimia dalam otot, urat saraf tulang belakang, dan otak. Zat-zat kimia itu di antaranya akan mengubah rasa sakit, memicu pengeluaran zat kimia dan hormon yang memengaruhi sistem internal tubuh.

Dengan membaiknya keseimbangan energi dan biokimia dalam tubuh, kesehatan fisik dan emosional pun menjadi baik.

Pada kondisi normal, kulit yang ditusuk dengan jarum biasa akan merasakan sakit. Sebaliknya, kalau dengan jarum akupunktur, rasa sakit tidak akan terasa dan menimbulkan rasa hangat.

Perlu diketahi, panjang jarum akupunktur beragam, mulai dari 1,3 cm hingga 10,2 cm. Demikian juga diameternya, 0,24 mm sampai 0,45 mm. Jarum paling panjang digunakan untuk menusuk bagian bokong.

Jarum-jarum tersebut juga terbuat dari logam yang berbeda-beda. Kini, hampir semuanya terbuat dari stainless steel. Jarum akupunktur tidak menularkan penyakit, yang bisa menularkan penyakit AIDS atau penyakit lain adalah jarum suntik. Bagian dalam jarum suntik berongga sehingga ketika jarum disuntikan dan kemudian ditarik lagi, ada darah atau serum yang terikut.

Nah, kalau jarum ini dipakai ulang, orang lain berpeluang untuk tertular. Sedangkan jarum akupunktur tidak berongga. Kalau ditusukkan kemudian dicabut lagi, tak ada darah yang terikut. Jarum akupunktur dijamin aman dengan jarum disposible (sekali pakai) atau sterilisasi yang akurat.

Efektif atau tidaknya suatu pengobatan bergantung kepada cara memandang pengobatan tersebut. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai keluhan dan jenis pengobatan yang akan dilakukan.

Akupuntur Menimbulkan Ketergantungan

Lantaran menimbulkan kecanduan, pengobatan tusuk jarum ini bisa digunakan untuk membantu merehabilitasi morfinis. Seorang morfinis membutuhkan morfin dari luar tubuh, dan dengan terapi akupunktur kebutuhan itu bisa dipenuhi dari dalam tubuhnya sendiri.

Saat jarum ditusukkan ke bagian tubuh, morfin di badan (endorfin) terangsang keluar. Tindakan ini harus dilakukan di rumah sakit karena setiap dua jam pasien harus diberikan terapi akupuntur.

Setiap kali pasien meronta untuk menggunakan morfin, langsung saja ‘dihantam’ dengan tusuk jarum. Namun dalam kasus-kasus normal, terapinya tak ‘sekejam’ itu. Setiap pasien ditusuk jarum dengan frekuensi berbeda, dari sekali seminggu sampai tiga kali seminggu menurut tingkat penyakit yang diderita.

Akupunktur: Teknik Menusuk Kulit untuk Menyembuhkan Penyakit

Perlu diketahui, akupunktur adalah seni menusuk jarum guna mengembalikan keseimbangan tubuh, yang menjadi landasannya ialah falsafah alamiah bahwa dalam setiap kehidupan senantiasa mengalir energi atau Ci (bioenergi).

Sirkulasi Ci berjalan menurut irama tertentu melalui saluran hipotetis yang disebut meridian. Pada meridian ini terletak titik akupunktur. Gangguan aliran Ci pada meridian akan menimbulkan penyakit. Terapi akupunktur dapat memberikan rangsangan pada titik akupunktur untuk mengatur kembali aliran energi yang terganggu atau tidak seimbang.

Secara garis besar dasar pengobatan tusuk jarum ini sama, tapi seninya bisa berbeda. Seni menusukkan jarum, mulai dari cara menusuk, kombinasi titik, sampai teknik stimulasi yang dipakai, tidak ada yang sama di antara para akupunkturis. Hal inilah yang membuat akupunktur agak susah diterima di dalam ilmu kedokteran Barat.

Padahal dengan melakukan terapi akupunktur, menurut beberapa kalangan kedokteran, tidak hanya masalah utama yang teratasi. Tidak jarang penyakit lain ikut tersembuhkan. Misalnya, pasien penyakit jantung yang diobati dengan terapi akupunktur, secara tidak langsung juga akan memperbaiki kadar gula darah, SGPT-SGOT, dan fungsi hati jadi terkontrol.

Mengenal Jarum Rajut – Knitting and Crocheting

Jarum rajut secara umum adalah jarum yang digunakan untuk merajut/menyulam benang hingga menghasilkan kain rajutan. Pada umumnya, kegiatan rajut-merajut terdiri dari dua macam yaitu knitting dan crocheting. Knitting sering diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi “merajut”, sedangkan crocheting diterjemahkan “merenda”. Meskipun menurut saya penerjemahan crocheting menjadi “merenda” kurang pas rasanya, karena “renda” sebagian besar adalah berasal dari kegiatan crocheting, tapi tidak semua crocheting menghasilkan “renda”. Dalam bahasa Inggris pun, istilah yang umum digunakan untuk renda adalah “lace”. Tapi karena keterbatasan bahasa Indonesia, banyak yang menterjemahkan crochet dengan renda.

Karena knitting dan crocheting adalah dua hal yang berbeda, maka dari itu jarum yang digunakan berbeda pula. Jarum rajut untuk crochet memiliki ujung yang berkait. Nah, crochet sebenarnya paling tepat diterjemahkan dengan mengait, yang mana semakin tidak populer penggunaannya, karena kata “kait” berkonotasi dengan pancing. Hihihi. Negara jiran Malaysia lah yang menggunakan istilah “kait” ini untuk crochet.

Dalam referensi rajut berbahasa Inggris sangat mudah membedakan antara jarum crochet dan knitting. Jika menggunakan istilah “hook”, berarti yang dimaksud adalah hakpen/crochet. Sedangkan untuk knitting, istilah yang digunakan adalah “needle”.


Tags: untuk jarum

`Lihat Lagi
@ 2024 - Tenun Indonesia